Terkadang, cowok yang lo anggap paling nyebelin. Justru adalah orang yang tanpa lo sadar selalu menghadirkan tawa. Itu semua adalah nyaman yang nggak terlihat oleh mata, namun tanpa sadari hati pun mengabaikannya.
👅
Api unggun menyala dengan sempurna. Semua murid baru beserta para anggota OSIS The One High School berkumpul dengan mengelilingi api unggun itu. Malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan bagi semua orang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sesuai izin kepala sekolah, acara penutupan MOS diadakan di lingkungan sekolah. Tepat di lapangan olahraga outdoor.
"Let, tadi lo kemana sama Elang?" tanya Kinara sambil setengah berbisik.
"Kenapa emang?" tanya Arletta balik.
"Hehehe. Kepo gue. Kalian udah pacaran?"
Arletta melotot. "Kata siapa?"
"Kata gue," jawab Kinara sambil terkekeh. Melihat wajah ketus Arletta, Kinara makin suka menjahilinya.
"Elang ngeliatin elo tuh," kata Kinara sambil menepis tangan Arletta yang masih aja menggelitiknya.
Arletta mengikuti arah mata Kinara. Benar saja, Elang sedang menatapnya sekarang. Tapi dengan cepat dia berpaling. Baginya, Elang itu menyebalkan. Sangat menyebalkan.
"Cieeeee. Kayaknya bakal ada yang jadian nih bentar lagi," goda Kinara lagi.
"Sekali lagi lo ngomong kayak gitu, gue masukin lo ke api," ancam Arletta.
Kinara langsung merengut. "Ganas banget sih lo jadi cewek."
"Makanya diem."
Arletta dan Kinara langsung diam, begitu juga anak-anak lain saat Elang berdiri dan mulai berbicara.
"Malam ini, saya akan mengumumkan nama-nama peserta MOS yang gagal dan harus mengulang di tahun depan."
Semua langsung cemas. Tidak ada satu orang pun yang mau mengulang MOS sekali lagi. Siapa yang mau terus-terusan ditindas emangnya?
"Arletta Caramello Gunawan."
"Eh?" Kinara menatap Arletta dengan ekspresi terkejut, benar-benar tidak menyangka.
Semua orang lantas menoleh pada Arletta. Ada yang merasa kasihan, tapi kebanyakan para cewek malah tersenyum puas. Sejak selalu berurusan dengan Elang, Arletta memang jadi terkenal sekaligus memiliki banyak musuh, khususnya di kalangan para fans Elang.
"Astaga, tahun depan yang jadi Ketos belum tentu Elang kan ..." seloroh Komara prihatin.
"Bagus lah," sahut Arletta cuek.
Arletta pasrah. Tanpa diberitahu pun dia tahu kalo dia tidak lulus MOS. Dia tidak memenuhi syarat terakhir hari ini, yaitu meminta tanda tangan 30 anggota OSIS. Buku tanda tangannya hanya berisi kurang dari 10 coretan.
Karel ikut berbicara, "Oke, karena malam ini kita berada di sini untuk bersenang-senang. Maka lakukan apapun sesuka hati kalian. Enjoy guys!"
"Huuuuuuu!" Sorak kegembiraan langsung ramai terdengar. Selain api unggun, akan ada pesta barbeque juga malam ini.
"Let, nyate yuk?" ajak Kinara.
"Lo duluan deh. Gue masih mau di sini," kata Arletta.
"Beneran nggak papa gue tinggal?"
"Iyaa. Emangnya gue anak kecil yang bakalan nangis kalau lo tinggal?"
Kinara tersenyum lebar. "Ya udah, cepetan nyusul, ya! Nanti keburu abis yang enak-enak," ucapnya ganjen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa #Seri Ke-1
RomanceArletta memergoki sepasang murid tengah bermesraan di Sekolah, yang ternyata adalah Sang Ketua OSIS, Elang Aldrich Altar. Gara-gara kejadian itu, Elang malah terus mengganggu hidupnya. Mulai dari menyiksanya selama masa MOS, hingga berulangkali menc...