Ketika aku mencoba untuk membuka kembali.
Dengan mudahnya kau membuatku menutupnya lagi.💣💣💣
Dulu aku adalah pengagum senja. Namun sejak hadir dan perginya dirimu. Senja yang ku rasa tak semenarik dulu. Karena setiap aku menatapnya. Ada goresan luka yang mencabikku disana.
Aku kira. Perjuanganmu selama enam tahun untuk menaklukkanku, itu mengagumkan. Namun nyatanya kamu payah.! Kamu berhasil membuatku membuka sedikit celah untuk kau masuki. Tapi pada akhirnya, kau memintaku mencarikan wanita shalihah yang dihatinya ada Allah untukmu. Maka apakah salah bila aku memutuskan untuk menutupnya lebih rapat lagi.? Agar tak ada satu celah pun yang mampu mendobraknya. Terlebih untuk makhluk seperti dirimu. Yang terlampau menyimpan karat dikunci pintu itu.
Kau pikir aku wanita yang berhati baja kah? Sehingga dengan tak berpikir banyak, kau sukses meluncurkan permintaan menyakitkan itu padaku. Kau seakan lupa bahwa aku adalah wanita yang telah kau pinta pada ayahku, untuk menjadi bidadari surgamu.?
Kurasa bukan. Ya. Bukan lagi. Karena AKU BUKAN BIDADARIMU.
***
Bandung, 15 agustus 2018