GIRL : 12'

1K 54 2
                                    

Hujan menimpa jalanan yang berkabut, menimbulkan suara bercakan. Rasa dingin yang menyelimuti dihangatkan oleh sebuah pelukan yang menenangkan

Pesona suatu pasangan membuat iri setiap orang yang melihatnya, berpelukan ditengah hujan membuat mereka enggan untuk melepaskan

Disini, halte bis tempat menunggu tumpangan, dua insan yang sedang mabuk asmara diam memendam suatu perasaan yang dirasakan, hanya menikmati hujan yang memanjakan pandangan

"Dingin ya na?" gilang membuka pembicaraan untuk menghilang kesunyian

"Lumayan kak" perkataan kirana membuat gilang makin mengeratkan pelukannya dan kembali memandang kedepan

"Hmm, kak sampai kapan kita disini udah mulai sore loh kak?" pertanyaan yang kirana membuat gilang menoleh

"Sebentar lagi na, kita tunggu hujan reda dulu ya" kirana mengangguk paham

******
Tak terasa sudah setengah jam mereka menunggu dan pelukan merekapun dilepaskan karna hujan yang sudah reda

"Pulang sekarang atau besok aja" gurau gilang yang sudah naik ke atas motornya

"Ya sekarang lah kak" kirana naik ke atas motor gilang dengan sedikit kesusahan

Deru motor yang memecah kesunyian jalanan lalu lintas yang basah, dan kecepatan lajuannya membuat kirana semakin mengeratkan pelukannya pada
pinggang gilang

"Kak pelan-pelan aja bawa motornya" ucap kirana yang sedikit berteriak

"Ntar hujan lagi kirana, jadi kita harus buru-buru, entar lo sakit ke hujanan" ujar gilang juga sedikit berteriak

Saat sampai didepan rumah, kirana langsung disambut oleh ayahnya yang pasti sudah lama menunggunya

"Kak makasih tumpangannya" senyum manis kirana kini merekat sambil mengucapakanya

"Eeh om, maaf karna kirana pulangnya kesorean" ucap gilang sambil menyalami tangan andre yang berdiri dibelakang kirana

"Ngak papa, nak..."

"Saya gilang om, temannya kirana?"

"Jadi kamu yang namanya gilang"

"Iya, om udah kenal sama saya?"

"Kirana pernah cerita, nak gilang ngak mampir dulu?"

"Makasih om, tapi lain kali aja soalnya udah sore juga"

"Oke, lain kali ya"

*******
Balapan selalu identik dengan keliarannya, taruhan yang mereka berikan tidak sedikit jumlahnya dan banyak juga yang menimbulkan korban jiwa karna
balapan tersebut

Namun tak ada yang jera atas semua resiko besar yang akan merekan dapatkan, malahan makin banyak penantang yang mengikuti balapan liar tersebut

Salah satunya gilang, bisa dibilang rutinitas sehari-harinya melakukan balapan liar, tapi sampai sekarang dia belum mendapat resiko tersebut

Dan malam ini ia ditantang oleh seorang cowok yang katanya sering memenangkan balapan dengan sempurna dan tak pernah kalah sekalipun

"Woii, gilang lo siap untuk balapan" gilang mengangguk tanda mengiyakan

"Hm, jadi lo tandingan gue" ucap seorang cowok yang berdiri dibelakang gilang sambil memasang senyum meremehkan

"Iya, emang kenapa"

"Ya, gue ngak yakin lo bisa ngalahin gue"

"Percaya diri banget lo, belum tentu lo kali ini memang lagi"

"Ya kita liat aja ntar" cowok itu pergi begitu saja dengan sombongnya

Bunyi pluit menandakan balapan telah dimulai, gilang melajukan motornya dengan begitu kencang tapi lawannya masih bisa dapat menandinginya

Kurang lebih dua puluh menit gilang berpacu di jalanan bersama lawannya dan sudah dekat dengan garis finis

Hampir saja gilang kalah dari lawannya tersebut, tapi seperti dewi keberuntungan selalu hadir padanya gilang malah dapat memacu lawannya dan iya pun menang

"Oke gue sekarang ngaku kalah, tapi kapan2 gue akan nantangin lo lagi dan akan gue pasti in lo yang akan kalah" cowok itu pergi setelah berjaba tangan dengan gilang dan wajahnya pun terlihat menahan kesal

Gilang membuang ludahnya dan berkata
"udah kalah masih aja songong lo"

Setelah selesai balapan gilang memutuskan untuk segera pulang dan di perjalanan dia dicegat oleh tiga orang berbaju serba hitam

-NERD GIRL-

NERD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang