Agata masuk kedalam ruang tengah itu, ia melihat-lihat sekeliling dan menilai seraya masuk keruangan itu.
Kini di ruang tengah atau lebih tepatnya di ruang keluarga Jordan mereka sedang bersenang senang. Ya!! Mereka adalah Agas, Kiki, Hans, Agata, dan juga Jordan.
Mereka menikmati party meskipun hanya berlima. Terdapat beberapa makanan dan sampanye di meja. Agas yang menari-nari di iringi musik yang begitu keras. Kiki hanya duduk dan menikmati sampanye dan musik yang membuat kepalanya mengangguk-ngangguk mengikuti alunan musik. Hans duduk menikmati sampanye dan rokoknya. Jordan tidak begitu suka mabuk, ia mabuk bila ia merasa marah, dan putus asa saja. Jordan hanya menikmati rokoknya dan menikmati alunan musik seraya menutup matanya.
Apa yang Agata lakukan? Dia hanya menatap para pria berparty meskipun ia tidak tahu apa alasan diadakannya party ini. Kiki menaptap Agata yang hanya duduk dan berdiam diri."apa lo gk nikmatin pesta ini?" tanya Kiki kepada Agata.
"Gua gk biasa sama minuman itu, dan gua juga gk pengen makan apa-apa" Agata tersenyum, namun sesaat. Ia kembali memperhatikan Jordan, Agas, Kiki yg menatapnya dan tatapannya terhenti pada Hans.
"boleh gua nanya ama lo Ki?" ucap Agata
"bertanyalah"
"kenapa dia keliatan dingin dan diem seribu bahasa? Apa emng dia gitu?" Tanya Agata yang melihat Hans meminum sampanye-nya ia penasaran karena sejak pertama kali bertemu dengan Hans, ia tidak pernah melihat senyum dari bibir Hans.
"eumm.. Ya gua tau lo pasti penasaran. Dia gak kaya gitu kok, dia dingin ke lo itu karena lo baru pertama kali dia liat dan lo cewe." ujar Kiki menjawab pertanyaan Agata
"emang apa masalahnya kalo gua cewe? Emang gua ngerugiin dia?"
"ah lo ini banyak nanya ya.. Nanti juga lo tau ko" Kiki tersenyum pada Agata.
Agata masih penasaran dengan sosok Hans, tapi ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Saat Agata menoleh ke arah Jordan, Tatapan mereka bertemu. Ternyata Jordan memperhatikan Agata sejak tadi. Agata melihat tatapan Jordan berubah hangat, mata elang itu sangat indah, bibirnya yang menggoda rambut coklat indah menambah ketampanannya membuat Agata terbawa akan pesonanya.
Agas yang menari-nari merasa lelah dan duduk di samping Agata sehingga tatapan Agata dan Jordan terputus, mereka mengalihkan pandangan ke arah lain.
"hai Agata sayang, kenapa kamu diem aja si cantik?" Agas melontarkan pertanyaan pada Agata
"gapapa kok, gua gak biasa aja." Agata tersenyum dan menoleh kearah Jordan bersamaan Jordan memalingkan wajahnya karena tidak mau Agata tau kalau ia memperhatikannya.
"maka dari itu, lo harus terbiasa. Nih coba minum deh" Agas menawarkan segelas sampanye pada Agata, namun Agata menolak.
Cowo macam apa si dia? Gila ya? Gua di suruh minum itu? Agata membatin
Agas terlihat sangat mabuk, Agata risih dengan keadaan Agas. Agas sesekali membelai rambut panjang Agata, memegangi pahanya, namun Agata menepisnya. Agas yang mabuk tidak bisa mengendalikan dirinya, ia mengelus wajah Agata yg terlihat ketakutan menatap Agas. Mendekatkan wajahnya lalu berbisik pada telinga Agata.
"kamu cantik sayang, puasin aku malam ini" ujar Agas dengan deru nafas yg terengah-engah dan sedikit desahan. Agata membelalakan mata dan melihat Agas, dia hanya tersenyum dengan mata yang sayu.
Astaga.. Apa maksud cowo ini sih? Batin Agata
Agas nampak mendekatkan majahnya pada Agata, hingga menyisakan beberapa senti. Agata terus menjauhi sementara Agas terus mendekat dengan menutup mata. Tiba-tiba..
"Aarrgghhh.. " teriakan Agas karena tiba-tiba Jordan mencekik Agas. Agata panik dan membujuk Jordan melepaskan cekalannya. Agas terlihat kewalahan saat melepaskan cekalan Jordan dari lehernya karena tenaga Jordan lebih besar dari pada Agas.
"Jordan lepasin! Lo bisa bunuh dia?!" teriak Agata pada Jordan. Hans mematikan musik yang menyala lalu memisahkan Agas dan Jordan dengan cara melepas cekalan Jordan.
"Lo pada apa-apaan si?" ucap Hans dengan menatap Jordan dan Agas bergantian dengan tatapan tajam. Jordan melepaskan cekalannya pada leher Agas.
"cowo ini mau nyium Agata!" ucap Jordan pada Hans dengan menunjuk-nunjuk Agas. Agas tersenyum kecut.
"emangnya dia siapanya lo hah? Apa hak lo?" ujar Agas
"Dia tanggung jawab gua selama di sini! Jangan macam-macam, atau lo tau akibatnya!" ujar Jordan
"Halaahh.. Tar malem juga lo tidurin--"
"tutup mulut lo!!" Jordan memotong pembicaraan Agas. "gua gk pernah ada niat buruk apapun ke dia! Lo tau gua!" jelas Jordan
"bisa aja kan tanpa di sadari lo kegoda sama bentuk tubuhnya haha" Agas tertawa
"cukup!! Kalian berdua salah. Agas, lo gk seharusnya berniat mencium Agata! Dan lo Jordan, gak seharusnya cuma karena hal ini lo mau bunuh sahabat lo sendiri" jelas Hans seraya menatap Jordan dan Agas bergantian
"gua bingung!! Kalian sebenernya kenapa? Apa gua emang gak pantes ada di sini? Atau gimana sih? Gua gak ngerti sama kalian!! Lanjutin party kalian, gua pamit ke kamar!" Agata merasa bersalah, karenanya dua sahabat itu berselisih. Agata meninggalkan ruangan itu lalu pergi menuju kamarnya.
Ingin rasanya Agata pulang dan pergi dari rumah itu, tapi ia tak tahu harus kemana.Jordan menatap sahabat-sahabatnya lalu melenggang pergi menyusul Agata.
Sial!! Kenapa gua peduli sama Agata sih? Gua reflek liat Agas yang mau nyium Agata! Gua trauma!! Gak!! Gua harus lupain itu!! Gua mohon hapus memori gua tentang kejadian itu Bantin Jordan. Hatinya merdesir perih teringat kejadian yang ingin ia lupakan.
* * * * *
.
.
.
.
.TERIMAKASIH SUDAH MENUNGGU KELANJUTANNYA 😊 MAAF BILA ADA KESALAHAN 😊 TUNGGU EPISODE BERIKUTNYA YAA 😊😊 DON'T FORGET VOTE AND COMENT THANKS 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy of Love Story
RomansaTampan, nakal, tubuh kekar dan bringas itulah ciri dari mereka. Pria dengan ketampanan, latar belakang dan sifatnya yang berbeda-beda namun mampu meluluhkan hati para gadis. Mereka selalu menarik perhatian semua orang yang melihatnya. Itulah mereka...