Bad Boy of Love Story

Episode 11

"Setelah kamu mengetahui alasannya, apa kamu akan memahaminya? Inilah kami. Para Pria Bergajul"

_badboyoflovestory_

Jordan sudah berada di rumahnya bersama Agata dan ketiga sahabatnya Kiki, Hans, dan Agas. Seperti biasanya, ketiga sahabatnya itu ingin merayakan kemenangan Jordan. Di taman belakang rumah mereka menikmati angin malam, cemilan dan sampanye. Kiki memergoki Jordan yang sendari tadi menatap Agata yang sedang menatap langit.

"ekhemm.. Ada yang tumbuh benih-benih cinta nih" Ujar Kiki yang membuat semua perhatian tertuju padanya.

"maksud lo?" Jordan menaikan sebelah alisnya.

"iyaa iyaa gua ngerti lo masih trauma cinta haha" ujar Kiki yang langsung di sikut oleh Agas.

"trauma cinta? " tanya Agata.

Jordan menghela nafas, Hans menggelengkan kepalanya, sementara Agas dan Agata menatap Kiki yang tersenyum sendari tadi.

"apa? Knp ngeliatin gua? " Kiki melirik Jordan.

"huft, iyaa mungkin ini saatnya lo tau knp gua jadi kaya gini, itu semua ada alasannya" ujar Jordan

"iyap betul banget, kita kaya gini tuh ada alasan yg kuat" ujar Agas

"kaya gini? Jadi Bad Boy? " tanya Agata yang dibalas anggukan keempat pria yang berada di dekatnya.

"mungkin lo harus tau latar belakang kita" ujar Jordan

"iyaa ta, dulu keluarga gua itu harmonis dan bahagia.. " ujar kiki

Flashback on_

Anak lelaki berusia 12 tahun itu baru saja pulang sekolah dan di sambut oleh ibu tercinta Anita Maretania

"anaku sudah pulang sekolah? Bagaimana sekolahnya sayang? " tanya Anita pada Kiki.

"baik ma"

Anita menyiapkan makan siang di dapur sementara Kiki berlari ke kamar untuk mengganti pakaian. Saat Kiki kembali untuk makan siang, sang ayah Aditya Putra Alaric sudah berada di sana menunggunya bersama ibunya. Mereka memulai makan siang dengan dihiasi oleh canda tawa. Kiki adalah anak satu-satunya, kasih sayang selalu tertuju padanya. Semenjak kecil ia selalu mendapat kebahagiaan hingga saat usianya 12 tahun keluarganya tetap harmonis.

Saat setelah ulang tahunnya yang ke 13 itulah awal dari kehancurannya. Saat itu hari ulang tahun Kiki yang ke 13, tidak ada yang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" padanya. Beberapa hari kebelakang, ayahnya murung dan tidak bersemangat. Ibunya selalu pergi entah kemana dan selalu pulang larut malam. Mereka tidak mengucapkan selamat atas bertambahnya umur Kiki.

Mungkin mereka lupa, batin Kiki.

Sampai hari itu selesai, tak ada ucapan selamat dari kedua orang tuanya. Kiki begitu sedih mengetahui bahwa mereka melupakan hari ulang tahunnya. Padahal sebelumnya saat ia ulang tahun, mereka selalu pergi ke seuatu tempat. Pagi hari setelah hari ulang tahun yang mengecewakan, Kiki sarapan bersama Ayahnya. Tidak ada Ibu disana, kemana dia?

"pa, mama dimana? Kenapa gak sarapan bareng kita? Kenapa mama gak ngasih kado sama ucapan selamat ke Kiki?" tanya Kiki yang membuat Aditya tersedak.

"yaampun papa lupa kemarin hari ulang tahunmu ya? Selamat Ulang Tahun Sayang. Maafkan papa yaa, nanti papa belikan kado. " Aditya tersenyum tipis. Tapi bukan hanya itu jawaban yang Kiki tunggu.

"pa, mama dimana pa? " tanya kiki

Aditya mengeraskan rahang dan menggenggam kuat sedok ditangannya.