Start__
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan murid murid pada umumnya seharusnya sudah pulang kerumah masing masing.
Tetapi beda dengannya. Ia masih setia duduk dibangku kelasnya dan sibuk membolak-balikkan halaman buku yang adadidepannya.
Seseorang melewati ruang kelas itu dan terkejut melihat kakak tingkatnya sendirian--ah tidak dia ditemani banyak buku.
"Hyung? kenapa kau masih disini?" ia berjalan kearah orang yang ia panggil hyung dan duduk dihadapannya.
"Kenapa? Aku sedang belajar, Donghan-ah" jawabnya pada orang yang sedari tadi menatapnya.
Siswa yang dipanggil Donghan itu menarik salah satu buku catatan seniornya.
"Yak! Kim Donghan! kembalikan buku itu ketempatnya semula" siswa itu berhenti menulis dan mulai menatap kesal temannya.
"Aku hanya ingin melihat apa yang kau pelajari, Kenta hyung"
"Hei! Jika kau datang hanya untuk menggangguku lebih baik pergi sana" Kenta mengambil paksa buku yang sedang dibaca Donghan.
"Kenapa harus kerja keras seperti itu sih?" Donghan mengeluarkan handphonenya dan memasang earphone ke telinganya.
"Ujian semester sebentar lagi akan dilaksanakan, kau lupa?" Kenta kembali menyalin beberapa catatan penting dari buku panduan.
"Santailah sedikit. Lagipula itu masih seminggu lagi kan?" ia memakaikan sebelah earphone lainnya ke Kenta.
"Aku bukan dirimu, yang tetap pintar walau tak pernah belajar" jawabnya sarkas.
Kenta membiarkan Donghan memasangkan earphone itu.
"Hehe terimakasih hyung"
"Aku tidak sedang memujimu, bodoh!" orang yang lebih tua itu memukul dahi orang didepannya cukup keras.
"Yak! Apa masalahmu?!" Donghan mengusap dahinya.
Sinar matahari sore menghilang dan diganti dengan cahaya bulan. Angin malam pun menembus kelas yang mereka tempati lewat celah jendela yang tak tertutup rapat.
"Ayo pulang hyung, ini sudah malam" ajak Donghan.
"Siapa yang menyuruhmu menunggu?"
"Hati nurani ku" jawabnya.
Kenta menghela napas kasar. Ia menyerah dan menuruti perkataan adik tingkatnya. Kenta mulai membereskan semua buku yang berserakan diatas mejanya.
"Hyung, lihat kearahku sebentar" Kenta yang baru saja bangkit dari duduknya menoleh kedepan.
Cup!
Satu kecupan singkat berhasil mendarat di bibir kecilnya dengan sempurna. Ia mematung, mencoba mencerna apa yang baru saja Donghan lakukan.
"Yak! Apa-apaan ini?!" ia mundur selangkah dan bersiap memukul orang yang menciumnya tadi.
"Kenapa? Aku hanya memberikan hadiah ulang tahunmu yang tertunda" ikut memundurkan badannya,
Donghan dengan sigap berlari keluar kelas untuk menghindari pukulan hyung nya itu.
"Hei! Kemari! Jangan kabur!" Kenta pun menggendong tas sekolahnya dan berlari mengejar Donghan.
♡♡♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Never Give Up; HODUKEN
Fanfiction❝Tidak ada kata lelah, tak peduli seberapa sulitnya hari-hari berlalu❞ ❕yaoi, bxb ❕baku ❕15+ © 2018 kentahana