Olimpiade olahraga sedang dilaksanakan di sekolah mereka. Dan sekarang pertandingan sepakbola melawan sekolah lain sedang berlangsung. Yang berarti bahwa adik kelasnya sedang berjuang di lapangan sana.
"Donghan semangat!!"
"ayo Donghan maju terus!"
"yaampun kenapa dia keren sekali!"
Suara-suara pendukung Donghan atau lebih tepat penggemarnya sangat menyeruak disana.
'Cih, apa-apaan sih mereka' sinis seseorang pada kursi penonton disampingnya.
Bola sekarang sedang berada di pihak lawan. Dengan segala strategi tuan rumah yang gencar dilaksanakan, disana Donghan dan Sanggyun-kapten tim sepakbola sekolah sedang menghalau orang yang membawa bola tersebut.
"YAKK KIM DONGHAN!!! Hajar mereka!!" teriakan tersebut mengundang senyum untuk orang yang diteriaki. Ia dapat sangat jelas mendengar suara siapa itu.
Bola pun dapat direbut oleh kapten lalu dioper kepada adik kelas disampingnya.
"Kenta, bukankah kau berlebihan?" ujar teman disampingnya, Im Youngmin.
"Kalo tidak seperti itu mana bisa dia dengar" belanya.
Durasi permainan tersisa sedikit. Setidaknya detik-detik terakhir ini dapat membuat satu poin yang berarti.
Donghan sudah mendekati area lawan dan siap menembak. Dengan tenaga yang tersisa, Donghan menyepak bola tersebut.
Sialnya, tembakan itu meleset mengenai tiang gawang. Dan peluit tanda berakhirnya permainan membaur dengan riuh semua penonton disana.
"Kau sudah melakukan yang terbaik" Sanggyun merangkul Donghan mengajaknya berjabat tangan dengan yang lain.
"Sayang sekali ya" timpalnya.
Skor akhir pertandingan tersebut 1-0, tim lawan menang.
"Aku harus menemuinya" Kenta bangkit dari duduknya.
"Hei tunggu, biarkan dia menenangkan dirinya," cegat teman kelasnya tersebut.
"Tapi aku tidak bisa diam saja disini kan?" ia berusaha meyakinkan Youngmin.
__________________
"Ohh Kenta hyung!!" Donghan berlari menuju kakak kelasnya di koridor.
"Hyung mencariku?"
"Kau tidak apa-apa?" ia memastikan.
"Sepertinya aku sudah melewatkan kesempatan menjadi bintang kan?"
Kenta memeluk orang dihadapannya singkat. Lalu tersenyum setelahnya.
Ia tertawa kecil "Lihat wajahmu itu, jelek sekali tahu!"
Kenta pun mendapat hadiah sentilan di dahi atas ucapannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Never Give Up; HODUKEN
Fanfiction❝Tidak ada kata lelah, tak peduli seberapa sulitnya hari-hari berlalu❞ ❕yaoi, bxb ❕baku ❕15+ © 2018 kentahana