▪ Late ▪

285 56 9
                                    

Bel masuk sudah berbunyi tetapi guru yang mengajar untuk kelas 11-2 tak kunjung datang.

Kenta. Orang itu lagi-lagi menopang dagunya dan menatap keluar jendela mencoba untuk menghilangkan bosan yang melandanya.

Pria itu menangkap pemandangan yang tak asing.

Lee Euiwoong, selaku ketua OSIS sedang menghukum mereka yang terlambat. Salah satunya ialah adik tingkatnya, Kim Donghan.

"Kenapa dia sering sekali telat sih? Haruskah ku beli jam weker untuk hadiah ulang tahunnya nanti?" Kenta semakin memperhatikan siswa-siswa dibawah terutama pria tinggi disana.

_______________

Tak jauh dari koridor yang Donghan lewati, didepannya sudah berdiri seseorang yang sepertinya menunggu kedatangannya.

"Kenapa kau disin--" ucapan Donghan terputus karena orang yang dihadapannya itu melemparkan handuk biru kecil tepat diwajahnya.

"Heii! Apa-apaan ini?! Bisakah hyung lebih sopan?"

"Aku bingung padamu. Kenapa senang sekali terlambat sih?" ia memiringkan kepalanya melihat orang itu dari atas sampai bawah.

"Atau jangan-jangan kau menyukai ketua OSIS kita?" Kenta bersandar pada dinding disana dan melipat tangannya.

Donghan hanya bisa menggeleng-geleng kepala mendengar asumsi Kenta tersebut.

"Kalau dirimu telat otomatis akan sering bertemu dengan ketua OSIS dan bisa melihat wajahnya dari dekat, kan?"

"Hentikan omong kosongmu itu, Kenta hyung" Donghan mengusak rambut Kenta dan lanjut berjalan menuju kelas.

"Tunggu dulu- kenapa hyung bisa berada disini?" Donghan membalikkan badannya untuk menatap kakak kelasnya.

"O-oh. Aku ingin ke toilet tadi" jawabnya gugup.

"Heii sebentar, aku belum selesai bicara hyung" Donghan menahan pundak orang yang berusaha pergi dari sana. "Bukannya di lantai dua juga ada toilet?"

"Aah aku hampir lupa! Aku punya urusan dengan temanku. Sampai ketemu di kantin yaa, dadah!"

Kenta melepaskan genggaman tangan pria tinggi tersebut dari pundaknya, berlari menjauh sembari melambaikan tangan.

Ia sudah pergi dari sana meninggalkan Donghan yang belum bergerak dari tempatnya berdiri.

"Dia menemuiku hanya untuk memberikan ini?"



✔Never Give Up; HODUKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang