"Appa!"
Kim Myungsoo tersenyum. Mata elangnya menatap lembut sepasang manik besar yang terpampang di layar ponselnya. Ia sangat merindukan gadis kecil itu.
"Appa...aku sudah menggosok gigiku." Suara nyaring itu kembali terdengar. Kali ini layar ponselnya dipenuhi gigi-gigi kecil puteri kesayangannya.
"Hebat sekali!" Ia tersenyum, sembari mendekatkan jempol kirinya ke layar ponsel.
Gadis kecilnya nampak bangga dengan pujiannya. Ia tersenyum lebar, sangat lebar hingga kedua matanya menyipit dan lesung pipi menghiasi pipinya.
Terlihat sangat mirip dengannya, meski mereka tak ada hubungan darah.Ya, Soojung memang bukan darah dagingnya.
Ia dan Lee Sungjong mengadopsi Soojung saat ia baru berusia dua bulan. Prosesnya tak mudah, mengadopsi anak memang tak pernah mudah. Apalagi dengan status pernikahan mereka yang dianggap 'tak wajar'.
Beruntung keluarga Sungjong memiliki koneksi yang luas. Dengan bantuan sana-sini, akhirnya mereka dapat menyelesaikan berkas-berkas yang diperlukan dan membawa Soojung ke dalam hidup mereka.
Waktu terasa berlalu cepat dan Soojung beranjak lima tahun sekarang. Dua tahun lalu, dengan perjuangan yang sama, mereka pun dapat menghadirkan seorang adik laki-laki untuknya.
"Soojung-ah..." Myungsoo kembali bersuara, memanggil gadis kecil yang terlihat mulai bosan, sibuk memainkan kamera ponselnya hingga tak jelas mengarah kemana. "Seojun sedang apa?"
"Tidur dengan eomma." Soojung menjawab singkat, sembari menguap lebar. "Sudah mengantuk, sayang?" Myungsoo menatap puterinya yang mengangguk malas. Tangan mungilnya sibuk menggosok-gosok mata besarnya, begitu keras hingga Myungsoo harus mengingatkannya untuk berhenti.
"Appa pulang kapan?" Gadis kecil itu kembali bersuara. Bibir merahnya membuka lebar, ia berusaha mengucapkan kalimatnya sambil menguap.
Myungsoo memang sedang berada di New York, sudah hampir seminggu ini, mengurusi pekerjaannya. Sebenarnya ia merasa bersalah, hampir sebulan sekali ia harus pergi meninggalkan keluarganya, malah terkadang dapat lebih dari dua kali dalam sebulan.
"Dua hari lagi, sayang." Myungsoo menaikkan jari tengah dan telunjuknya. Ia mencoba tersenyum, meski berat rasanya mendapati raut wajah anaknya yang berubah kecewa. "Tidurlah jika sudah mengantuk. Tidur sendiri berani, kan?"
"Aku kan sudah besar! Tentu saja aku berani!" Suara nyaring gadis itu semakin meninggi. Raut kecewanya berubah geram. Kedua bibirnya mengerucut, ia sedang cemberut sekarang. Myungsoo menjadi sangat gemas.
"Baiklah, appa minta maaf." Ia meringis, sembari menunjukkan raut menyesal. "Sekarang kau tidurlah, appa juga harus kembali bekerja. Titipkan salam appa untuk eomma, ya!"
Soojung hanya mengangguk sebelum layar ponselnya kemudian berubah, menunjukkan wajah cantik istrinya, hmm...suaminya, yang tengah mengedipkan sebelah matanya centil. Ia memang menjadikan wajah cantik itu wallpaper ponselnya.
"Aku tahu istrimu itu teramat cantik, tapi sekarang waktunya meeting, tuan Kim!" Myungsoo sontak berhenti mengelus layar ponselnya. Ya, sedari tadi ia melakukan itu.
Pria itu melenguh pelan dan menatap jenuh seorang wanita cantik yang lebih tua darinya.
"Baiklah, Noona..."
Ia lantas beranjak malas dari kursi kerjanya.***
"Hyung..."
Sungjong mengerjap cepat. Seketika ia tersadar, mendapati dirinya terbaring di samping tubuh kecil Seojun.
Benar, ia tengah mencoba menidurkan anak laki-lakinya itu sebelum matanya terasa berat dan ia pun ikut terlelap. Soojung, ia bahkan meninggalkan gadis itu terjaga sendirian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Family
FanfictionFamily!AU of Myungjong [M] Mature Content Ahead *** Tahun 20xx ketika Kim Myungsoo dan Lee Sungjong resmi menikah. Mereka mengadopsi dua orang anak, Kim Soojung dan Kim Seojun. ***