BAB 2. Apa Ini Awal Kematianku?

59 5 0
                                    

"Kasu, tahan dia" seru Ami padaku.

Kami sekarang sedang bertarung dengan seekor orc. Dia setinggi dua setengah meter dan memegang pemukul di tangan kanannya. Aku yang memiliki skill jarak dekat menahan setiap serangannya sementara Ami yang menyerang menggunakan sihir gabungan air dan api. Dia telah mendapat skill <pararrel chanting> yang memungkinkannya melakukan itu. Aku sendiri telah mendapatkan skill baru walau tidak berguna. Omong-omong, setelah 1 jam hunting orc dan goblin status kami saat ini...
NamaKasu
Level12
Status:STR : 5
END : 3
SPD : 4
INT : 2
RES : 1
DEX : 5
Skill:Sword Lv 10
Magic Control Lv 5
Enchant Lv 8
Alchemist Lv 2
Shape Change Lv 2
Hawk Eyes Lv 6

NamaAmi
Level10
Status:STR : 10
END : 10
SPD : 5
INT : 40
RES : 32
DEX : 5
Skill:Stick Lv 5
Magic Talent Lv 20
Fire Element Lv 10
Water Element Lv 10
Magic Increase Lv 12
Pararrel Chanting Lv 5

Jika kau bertanya kenapa aku mengambil hawk eyes, jawabannya karena pilihan yang ada saat mencapai level sepuluh hanya hawk eyes, swimming, cooking. Tentu saja aku akan memilih hawk eyes yang kedengarannya berhubungan dengan pertarungan. Tapi skill ini benar-benar tidak bagus karena hanya menambah jarak dan lebar pandangan. Yah, walaupun aku jadi tidak punya titik buta karena skill ini...

"<Parrarrel Chanting>, <Fire Arrow>, <Water Bullet>!" saat Ami menyerukan itu, muncul panah yang terbentuk dari api di sebelah kanan dan peluru air disebelah kirinya. Panah dan peluru itu diarahkan ke orc yang sedang kutahan. Sesaat setelah dia melepaskan magic itu, aku menghindarinya dan hasilnya hanya terkena orc itu. Dengan itu, HP orc itu telah turun menjadi 0.

"Kasu, kau gapapa?" tanyanya melihatku ngos-ngosan.

"ya, gapapa..." jawabku sambil mengeluarkan low potion dari inventori. Sekarang, aku bisa membuat potion sendiri dengan skill alchemist walaupun kemungkinan berhasil masih 4/10, tapi paling tidak aku bisa membuatnya secara gratis.

"Istirahat sebentar yuk, MP-ku habis." katanya menyarankan. Tentu aku setuju saja, toh masih ada  yang bisa kulakukan selama istirahat.

Aku mengeluarkan beberapa herb dari inventory dan menumbuknya sampai menjadi bubuk, setelah itu menambahkan air dan jadilah sebuah low potion. Sebenarnya aku bisa membuatnya dari menu dengan skill alchemistku, tapi itu akan memakan HP-ku. Dengan membuatnya secara manual seperti ini, HP-ku takkan berkurang dan kemungkinan berhasilnya lebih tinggi sekitar 6/10.

Beberapa menit kami istirahat dengan aku membuat low potion dan Ami memeriksa statusnya. Setelah sekitar 10 menit, MP Ami telah kembali pulih dan kami melanjutkan hunting Orc. Sebenarnya, orc seharusnya hanya bisa dilawan oleh player level 20, tapi karena magic attack Ami telah menyamai player level 50 kami jadi bisa hunting orc dengan mudah. Untukku yang statusnya dibawah rata-rata ini mustahil bahkan jika aku melewati level 50 kurasa.

"Kasu, tahan dia selama 1 menit!" seru Ami tiba-tiba. Aku yang sedang menahan pemukul orc tak punya pilihan selain menurut.

Orc memiliki AI yang mudah, setelah HP mencapai 20% dia akan melempar senjatanya ke arah musuhnya. Aku saat ini sedang beradu dengan orc yang memiliki 90% Hp. Walaupun aku berhasil menebasnya, aku hanya mengurangi 1% HP-nya. Sementara itu, Ami sedang menyiapkan sesuatu. Jika dugaanku benar, itu pasti combo skill.

Combo skill. Itu adalah skill system dimana kamu dapat mengaktifkan skill-skill secara berurutan. Keuntungannya, kau hanya perlu satu kali chanting untuk mengaktifkannya. Untukku itu mustahil karena hanya memiliki sedikit skill bertarung. Tapi bagi Ami itu mudah karena memiliki 6 magic yang bisa dihubungkan.

"Combo: <Flame Blast>, <Waterfall>, <Ice Lance>, <Water Bullet>!" dia mengaktifkan combo 4 skill berurutannya. Eh tunggu, flame blast itu AoE! Apa dia mencoba memPK-ku?!

Tidak Ada Cheat di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang