Bab 6. Terburu

40 5 0
                                    

(Raito POV)

"Hoam...."

Aku menguap saat terbangun dari tidurku semalam. Kurasa aku benar-benar nyenyak tertidur, walaupun tidurku dalam posisi yang buruk. Aku tertidur karena latihan semalam, jadi aku tertidur menelungkup kedepan saat duduk. Benar-benar terasa tak nyamannya saat aku bangun.

"Ya ampun. Rasanya tulangku retak semua."

Pagi ini aku juga melakukan latihan seperti semalam. Sejak masuk ke dunia ini aku latihan sihir seperti itu, sekarang sudah seperti kebiasaan.

Sekali lagi aku memegang pedang di masing-masing tanganku. Aku merapalkan kedua mantra seperti kemarin, enchant dan alchemy. Efek yang kudapat tak berubah dari kemarin. Masih sama.

Untuk pagi-pagi aku perlu memanajemen manaku agar tak habis sehingga aku bisa melakukan kegiatanku. Kegiatanku seperti kemarin, berburu big rat untuk di jual kulit dan darahnya agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hariku.

Vina tak bisa datang hari ini sampai minggu depan karena dia diminta untuk menemui walikota di kota Algereph. Tujuannya adalah izin penjelajahan dungeon di kota tersebut. Aku harap dia baik-baik saja.

Saat ini ESU berfokus mencari petunjuk cara mengembalikan kami dari dungeon-dungeon di dunia ini. Alasannya aku tak tahu pasti, tapi aku rasa itu tak salah. Dibuku yang pernah kubaca aku menemukan bahwa setiap dungeon di dunia ini dibuat oleh para dewa. Mereka menjanjikan hadiah besar pada orang-orang yang menyelesaikan dungeon mereka.

Yosh, aku sudah melatih setiap skillku selama lima menit. Saatnya aku bekerja.

-----------------------------------------------------------------

"Nee, apa kau tak mau mengambil permintaan lain?" tanya orang didepanku.

Saat ini aku berada di dalam gedung guild. Guild berfungsi sebagi penampung para petualang dan penampungan permintaan dari para warga. Di game, guild ini tak ada sama sekali. Aku kaget saat pertama kali tahu bahwa aku harus mendaftar di guild bar agar mendapat pekerjaan.

Pada hari saat aku bangun, Vina dan Chika mengajakku ke guild ini untuk mendaftar sebagai petualang. Prosesnya sangat mudah, kau hanya perlu mengisi formulir yang disediakan dan kau secara resmi menjadi anggota guild. Para player yang terdampar disini dianggap sebagai seorang pengembara dari hutan oleh warga kota. Untuk kegiatan jual beli orang dalam kota ini dilarang memperjual belikan dengan orang luar, jadi kami harus mendaftarkan diri sebagai petualang agar bisa melakukan kegiatan jual beli.

Orang yang melayaniku saat itu adalah nona didepanku ini, Ceris. Baik saat itu maupun sekarang dia benar-benar tidak ramah terhadapku. Benar-benar sifat yang terbalik dengan wajahnya yang cantik.

"Memangnya kenapa mbak?" tanyaku balik. Bahasa ibu dari tempatku berasal dapat dimengerti dengan baik disini. Aku bersyukur untuk itu.

"Aku tak menyaranku untuk mengambil permintaan berbahaya, tapi kau tahu? Jika kau terus menerus mengambil permintaan ini, peminta akan punya cukup stok dan takkan melakukan permintaan lagi diskenario terburuk." jelasnya.

"Yah, tapi memangnya kau punya permintaan lain untukku? Aku ingin yang tidak berbahaya."

"Ada beberapa permintaan yang tak berbahaya seperti meminta bodyguard menuju desa sebelah, atau mengumpulkan tanaman herbal."

"Argh... "

Wanita ini, kenapa dia menyarankan permintaan seperti itu? Bayaran untuk mengupulkan tanaman herbal sangat rendah bahkan tak bisa untuk makan tiga kali sehari, sementara menjadi bodyguard bisa mendatangkan masalah. Saat menjadi bodyguard, orang yang kita lindungi akan menjadi tanggung jawab kita dan jika kita tak berhasil melindunginya kita yang akan didenda.

Tidak Ada Cheat di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang