Gavin membawa hellena kesebuah taman setelah membelikan beberapa baju untuk hellena.
Gavon dan hellena menyusuri taman sambil bergandengan tangan, mereka seperti pasangan kekasih yang tengah menikmati waktu bersama mereka.
Gavin sangat menikmati waktunya saat ini, sesekali gavin melirik kearah hellena dan terkadang mengusap rambut hellena dengan lembut. Hellena hanya akan tersenyum saat gavin melakukan hal itu.
"Ada apa?"tanya gavin saat hellena tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Hellena menatap gavin lalu setelahnya menunjuk penjual es krim yang berada tak jauh dari mereka.
"Kamu mau itu?"
Hellena mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan gavin, gavin tersenyum.
"Kamu tunggu disini ya..."ujar gavin sambil menuntun hellena untuk duduk disalah satu kursi yang berada tak jauh dari mereka."jangan kemana-mana, kamu mengerti?"
Hellena kembali mengangguk sambil tersenyum dan setelahnya gavin pun pergi membeli es krim, rasa coklat dan rasa vanilla. Gavin tidak tahu hellena suka rasa apa, karna itu gavin membeli keduanya.
"Kamu mau rasa apa?"tanya gavin sambil menyodorkan kedua es krim yang berada ditangannya kearah hellena.
Hellena hanya diam sambil menatap kedua es krim tersebut dalam diam.
"Kenapa? Kamu tidak suka? Apa aku salah beli?"tanya gavin bertubi-tubi.
Hellena tersenyum lalu mengambil rasa vanilla yang ditangan kanan gavin dan segera menikmati es krim miliknya, gavin tersenyum lalu duduk disamping hellena. Gavin mulai menjilati es krim coklatnya, karna terlalu menikmati es krimnya gavin tidak sadar saat dirinya diperhatikan oleh hellena.
Hellena menghentikan memakan es krimnya, dirinya lebih tertarik menatap gavin. Tanpa gavin duga hellena mendekati wajahnya kearah gavin, tepat saat gavin tengah memakan es krimnya dan hellena memakan es krim gavin disisi lainnya hingga mereka terlihat seperti tengah berciuman. Jarak mereka sangat dekat dan jarak bibir mereka hanya dipisahkan oleh es krim.
Gavin membulatkan matanya agak terkejut dengan perlakukan hellena, setelahnya hellena kembali menjauhkan wajahnya dan menatap gavin dengan senyumannya. Hellena pun membali melanjutkan memakan es krimnya dan terlihat seperti biasa saja.
Sedangkan gavin terdiam dengan jantung yang berdetak dua kali lipat dari biasanya, Sedangkan hellena terlihat seperti biasa saja.
***
"Sepertinya mau hujan, sebaiknya kita pulang..."ujar gavin saat melihat langit yang mendung.
Angin mulai berhembus pelan dan menghantarkan rasa dingin yang menusuk hingga ketulang.
Hellena mengerjabkan matanya sambil menengadahkan tangannya menampung gerimis yang mulai berjatuhan.
"Kenapa? Bukannya kamu paling suka dengan hujan...kamu bilang hujan itu menenangkan..."ujar hellena tanpa menatap kearah gavin.
Gavin melepaskan jas nya dan menutupi kepala hellena dengan jasnya.
"Nanti kamu sakit..."
Hellena memutar badannya menghadap kearah gavin."adit..."panggil hellena dan satu tangan hellena dengan pelan mengusap pipi gavin. Hellena menatap tangannya yang mengusap pipi gavin."adit...kamu banyak berubah..."
Hellena pun segera memeluk badan gavin dan menenggelamkan wajahnya didada bidang gavin."adit...jangan tinggallkan aku..."
Gavin terdiam mendengar perkataan hellena. Hujan mulai turun dengan agak deras hingga membuat tubuh mereka berdua basah karna air hujan, gavin ingin mengajak hellena untuk pergi berteduh namun hellena malah semakin mengeratkan pelukannya seakan tidak ingin lepas dari gavin.
***
Gavin keluar dari kamarnya dengan keadaan yang lebih segar dan juga penampilan gavin terlihat lebih santai. Gavin melihat hellena yang tengah berdiri didepan akuarium ikan miliknya dengan baju yang sudah kering dan Rambut hellena terbungkus handuk karna masih basah.
Gavin berjalan menghampiri hellena dan berdiri dibelakang hellena, gavin melepas handuk pembungkus rambut hellena lalu gavin membantu hellena mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Hellena hanya diam sambil tersenyum mendapati perlakuan dari gavin.
"Kamu ingin teh hangat atau coklat hangat?"tanya gavin setelah selesai mengeringkan rambut hellena dan menyampirkan handuk tersebut dikursi meja makan.
Hellena memutar badannya menghadap gavin sambil tersenyum."coklat..."
Gavin tersenyum sambil mengacak rambut hellena gemas."baiklah, kamu tunggu disofa ya..."
Hellena mengangguk lalu berjalan menuju ruang tv dan duduk disofa seperti yang gavin perintahkan. Gavin berjalan menuju dapur untuk membuat coklat panas untuk hellena dan kopi hitam untuk dirinya.
Setelah selesai gavin membawa kedua cangkir gelas yang berisi coklat panas dan kopi hitam tersebut ke ruang tv dimana hellena berada.
Gavin melihat hellena yang duduk sambil menatap kosong tv yang tidak menyala tersebut, gavin duduk disamping hellena sambil menyodorkan coklat panas milik hellena. Hellena menerimanya dengan mata berbinar senang, dengan pelan hellena meneguk coklat panas miliknya.
"Kopi?"ujar hellena saat hidungnya mencium aroma kopi milik gavin."adit...kamu minum kopi?"hellena menatap gavin dengan heran saat melihat gavin yang tengah meneguk kopinya.
Gavin mengangguk setelah meneguk kopinya, gavin menatap hellena yang menatap dirinya tanpa kedip."kenapa? Kamu tidak suka?"
Hellena menggeleng."bukannya kamu tidak suka kopi..."Gavin hanya tersenyum tipis mendengar perkataan hellea.
Gavin mengambil coklat panas milik hellena dan meletakannya diatas meja, beserta dengan kopinya. Gavin menghidupkan televisi dan mencari siaran yang menurutnya menarik.
Hellena merebahkan kepalanya dibahu gavin dan memeluk lengan gavin dengan erat."adit...kamu banyak berubah..."
"Besok pagi aku harus kerja, kamu mau ikut?"
Hellena mendongakan kepalanya menatap wajah gavin yang juga menghadap wajahnya."apa aku boleh ikut?"tanya hellena dengan wajah polos.
Gavin terkekeh mendengar pertanyaan hellena."tentu saja..."
"Benarkah?"tanya hellena dengan wajah berseri-seri dan mata berbinar.
Gavin tersenyum lalu mengacak rambut hellena gemas."besok kita harus berangkat pagi, karna aku ada meeting..."
Hellena mengaguk sambil tersenyum senang.
CUP
Satu kecupan singkat mendarat dibibir gavin, gavin membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Hellena mencium bibirnya.
"Adit...terimakasih untuk hari ini...aku sangat senang..."ujar hellena sambil tersenyum dan dirinya pun kembali meyandarkan kepalanya dibahu gavin sambil tersenyum bahagia.
Gavin mengerjabkan matanya dengan tidak percaya dan jantung gavin pun berdetak dua kali lipat dari biasanya.
****
Hallo...
maaf ya...baru bisa update sekarang...semoga masih ada yang menunggu part ini....Aku ucapkan terimakasih banyak kepada kalian semua yang masih setia menanti part ini.
Maaf ya...jika terdapat typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Love
RomanceGavin pria dingin yang banyak digilai oleh wanita karna parasnya yang rupawan dan juga karna dirinya memiliki kekayaan yang melimpah. Namun dari banyaknya wanita yang mencoba mendekatinya, gavin malah tertarik dengan pasien stress yang dirawat dirum...