"Aku tidak mau bu! Aku tidak ingin lena kembali kerumah kita lagi!"ujar tasya dengan tegas."Tapi nak...jika bukan kerumah kita, dimana lagi...itu rumahnya juga!"ujar ibu tasya dan hellena.
"Aku tidak ingin dia pulang kerumah! Aku tidak ingin mas dimas ilfil kepadaku bu, hanya karna aku memiliki adik gila!"pekik tasya dengan tak terima.
Tasya adalah kakak hellena dan dia baru saja menikah 2 minggu yang lalu, dan tasya menyembunyikan fakta bahwa dia memiliki seorang adik yang dianggapnya gila. Bahkan tasya tidak pernah memperkenalkan hellena kepada keluarga dimas, dan tasya lah yang menyarakan kepada kedua orang tuanya untuk memasukannya hellena kerumah sakit.
"Tasya! Teganya kamu bicara seperti itu! Lena itu adikmu! Jika kamu tidak ingin lena tinggal dirumah! Maka kamu harusnya cari rumah lain bersama suamimu itu!" Ana ibu dari tasya dan juga hellena mengusap dada saat mendengar perkataan anak pertamanya.
"Ibukan tahu sendiri, penghasilan mas dimas belum cukup untuk menyewa rumah bu..."ujar tasya dengan lemah.
"Biarkan hellena pulang...ibu tidak tega meninggalkan hellena dirumah sakit ini terus tasya, jika kita saja bisa untuk mengurus hellena untuk apa kita harus memasukan hellena kerumah sakit ini...ibu masih sanggup mengurus hellena..."
"Terserah ibu...tapi aku harap dia tidak bertingkah kayak orang gila lagi ya bu...aku tidak mau mas dimas tahu bahwa aku punya adik gila!" Ujar tasya sambil menatap hellena yang tengah duduk memeluk lututnya diatas tempat tidurnya. Tasya menatap hellena sinis lalu segera pergi dari ruangan hellena dengan kesal.
Ana hanya bisa mengusap dadanya dengan sabar, dia tahu tasya malu memiliki adik yang gila. Ditambah lagi setelah kejadian hellena yang teriak-teriak sambil mengamuk dirumahnya waktu itu hingga tetangganya pada berdatangan kerumahnya karna mendengar suara ribut tersebut.
Sejak saat itu tasya malu dan selalu menatap hrllana tak suka, bahkan tasya terang-terangan mengatakan hellena gila dan menyarakannya untuk memasukan hellena kerumah sakit jiwa. Namun ana tidak tega karna menurutnya hellena tidak gila dan hanya jiwanya saja yang sedang terguncang karna itu ana memutuskan hellena untuk dirawat dirumah sakit ini saja.
Ana berjalan menghampiri hellena dan mengusap rambut hellena dengan sayang."kenapa nasinya tidak dimakan?"tanya ana dengan lembut saat melihat piring hellena yang masih utuh tak disentuh sama sekali oleh hellena.
Hellena menatap ana dengan mata berkaca-kaca."adit bu...aku mau ketemu adit...hiks..."
Ana selalu lemah jika sudah melihat hellena yang menagis seperti ini."adit sudah meninggal nak...dia tidak mungkin bisa bertemu dengan kamu lagi...kecuali kamu ingin pergi kekuburannya, mungkin saja adit akan merasa senang melihat kehadiranmu disana..."bujuk ana selembut mungkin.
"TIDAK! ADIT BELUM MENINGGAL BU! ADIT MASIH HIDUP!"pekik hellena tiba-tiba sambil menarik seprai tempat tidurnya hingga berantakan."adit masih hidup! Adit masih hidup!"ujar hellena berulang kali sambil menjambak rambunya dan sesekali memukul dadanya.
Ana terkejut melihat hellena yang kembali histris, biasanya hellena tak pernah seperti ini. Ana tidak tahu jika perkataanya akan membuat hellena semarah ini.
"Lena...tenang...tenang nak...."ujar ana yang mencoba menenangkan hellena yang histeris tiba-tiba.
Beberapa perawat mulai memasuki kamar rawat inap hellena, hal itu membuat hellena makin histeris dan mengusir merek semua.
"PERGI! PERGI KALIAN SEMUA! AAAKKHHH...."pekik hellena sambil melempari perawat tersebut dengan bantal, gelas dan apa pun yang dapat dijangkau oleh tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Love
RomansaGavin pria dingin yang banyak digilai oleh wanita karna parasnya yang rupawan dan juga karna dirinya memiliki kekayaan yang melimpah. Namun dari banyaknya wanita yang mencoba mendekatinya, gavin malah tertarik dengan pasien stress yang dirawat dirum...