part 3

724 53 12
                                    

Sudah seminggu berlalu namun hellena sama sekali tidak melihat sosok adit, hellena selalu menunggu kedatangan adit namun selama itu adit tidak muncul-muncul rasa kehilangan dan kecemasan menghinggapi hellena. Hellena selalu menatap kearah pintu sambil menanti kehadiran adit, hellena lebih sering menatap kosong kearah pintu sambil menggigiti kuku jarinya.

"Hellena...kenapa buburnya tidak  dimakan?"tanya ana ibu hellena.

Hellena hanya diam sambil menatap kearah pintu tanpa menanggapi perkataan ana. Ana lebih sering mendapati tatapan kosong hellena akhir-akhir ini.

"Dokter, apa perkembangan hellena makin membaik?"tanya ana kepada dokter yang baru masuk keruangan hellena untuk memeriksa keadaan hellena.

"Perkembangannya cukup baik buk, dalam seminggu ini hellena tidak pernah histeris lagi...namun saya sering melihatnya menangis sendiri dan sering melamun..."jelas dokter tersebut."saya sarankan kepada ibu untuk membawa hellena ketempat jauh yang udaranya lebih segar...dimana tidak ada lagi yang mengungkit tentang masa lalu hellena dengan tunangannya...mungkin saja dengan begitu hellena akan lebih mudah melupakan masa lalunya...dan dapat menerima kenyataan lebih mudah..."

"Saya hanya takut jika nanti hellena keluar dari rumah sakit ini,  namun dia masih terbayang-bayang akan masa lalunya..."terang dokter tersebut.

Ana menghela napas berat."baiklah dokter, saya akan mengikuti saran  dokter..."ujar ana sambil menatap hellena.

"Baiklah, jika begitu saya permisi..."pamit dokter tersebut undur diri.

Ana tidak tahu lagi harus melakukan apa, mungkin dengan membawa hellena jauh dari kota ini maka kesehatannya makin membaik.

Tesa memasuki ruang inap hellena dengan membawa sebuah rantang kecil ditangannya yang berisi makanan untuk sang ibu.

"Bu, apa hellena akan pulang dua hari lagi?"tanya tesa sambil meletakan barang yang djbawanya diatas meja didepan sofa.

"Iya, tapi dokter menyarankan untuk membawa hellena ketempat jauh...agar hellena bisa melupakan masa lalunya..."terang ana.

"Itu bagus bu...aku sarankan ibu titipkan saja hellena kesingapur tempat nenek buk..."

"Nanti siapa yang akan menguruskan hellena disana..."

"Ya ampun bu, kita sewa saja pengasuh untuk hellena disana...lagian nenek juga pasti senang dengan kehadiran hellena disana bu..."

Ana menghela napas berat."tapi...ibu tidak mau pisah dengan hellena..."

"Bu...ini semua demi kesembuhan hellena..."bujuk tesa kembali.

Akhirnya ana setuju dengan perkataan tesa, ana pun mempersiapkan semua keperluan hellena untuk disingapur nanti.

****

Hari ini hellena keluar dari rumah sakit, dan hari ini juga hellena akan langsung diberangkatkan kesingapur dengan ditemani oleh ana dan tesa. Saat ini mereka tengah berada dibandara, mereka tinggak cek in. Namun tiba-tiba ana hendak ketoilet.

"Tesa...jaga ana sebentar ya, ibu mau ketoilet dulu..."ujar ana kearah tesa.

Tesa mengangguk sambil mengambil alaih koper yang berada ditangan ana. Ana melepaskan genggamanya ditangan kanan hellena lalu segera pergi mencari toilet.

Tesa meninggalkan hellena sebentar karna harus menjawab telpon dari dimas, tesa sibuk berbicara dengan dimas sambil memungguin hellena.

Hari ini hellena mengenakan dress putih dan rambut panjanganya dibiarkan tergerai. Hellena hanya diam menatap punggung tesa dengan tatapan kosongnya seperti tidak ada kehidupan disana. Namun seketika hellena tersadar saat mencium aroma parfum yang dikenalnya beberapa hari ini. Yaitu aroma parfum gavin yang menenangkan.

Give Me LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang