(٥) Sahabatku Pergi

1.3K 87 11
                                    

Pada pagi itu, Nayra bangun dari tidurnya yang lelap. Melihat mentari bersinar melewati jendela kamarnya.

Nayra bangun masih ditutup oleh selimutnya yang hangat.

Tidak terasa, sudah dua bulan wafatnya Ayah tercinta. Kepulangan Ayah Nayra ke Rahmatullah membuat Nayra selalu meneteskan air matanya setiap pagi, karena dulu Ayahnya yang selalu membangunkannnya. Di pagi yang cerah itu, Nayra meneteskan air matanya. Kenangan tentang Ayahnya tidak bisa dihilangkan olehnya. Di setiap sujudnya dalam salat, terselip doa untuk sang Ayah.

Sudah teridentifikasi mengenai meninggalnya Ayah tercinta, memang benar bahwa yang menjadi korban tabrak lari adalah Ayahnya. Karena kebakaran yang terjadi akibat tabrak lari ini. Entah apa akibatnya.

Menurut keterangan para saksi, mobil itu langsung meledak setelah ditabrak. Polisi yang mencari pelaku akhirnya menemukan pelaku tabrak lari. Pelakunya terbilang mabuk saat berkendara. Namun, bisa dibilang kasus ini masih misteri. Aneh rasanya kecelakaan ini terjadi secara tiba-tiba. Apalagi saat itu Ayahnya seharusnya melakukan perjalanan dinas untuk melakukan perjanjian dengan Grup Sanghai di Cina.

Polisi mengatakan bahwa kasus ini harus tetap ditindaklanjuti. Ada yang mencurigakan dalam kasus ini. Seperti sudah direncanakan.

***

Nayra bangun sambil melihat tempat tidur di kanannya.

"Wah, ternyata Wulan emang nggak pernah tidur di sini," kata Nayra.

Nayra bersiap untuk mandi dan berangkat ke sekolah yang tepatnya di sebelah asrama.

"Assalamu'alaikum?" salam Nayra saat masuk ke kelas. Ternyata tidak ada orang di sana.

Nayra duduk di kursi paling depan

"Assalamu'alaikum!!!!" seru Rizah salah satu teman sekelas Nayran

"Wa'alaikumsalam," jawab Nayra.

"Hai Nay, kamu ngapain berangkat pagi-pagi gini? Mau nyapu sekolah?" tanya Rizah.

"Enggak... Aku baru mau nyiapin tadarus Al-Quran," jawan Nayra.

"Kirain," jawab Rizah.

Tiba-tiba para murid kelas 8F berbondong-bondong masuk ke kelas 8F karena Bu Hanna sudah datang.

"Selamat pagi anak-anak!!!" seru Bu Hanna.

"Selamat sore bu." jawab seluruh anak-anak singkat.

"Lha? Kok kalian jawabnya sore? Saat ibu ngomong selamat sore kalian jawab selamat pagi, giliran ibu bilang selamat pagi kalian malah bilang sore. Kalian itu maunya gimana? Juga hari ini kaliam lesu banget, kayak habis ngapain aja," keluh Bu Hanna.

"Ya Allah bu. Kita itu capek, tugas banyak, pr menumpuk, ulangan harian setiap hari, pulangnya sore," keluh Aurel.

"Ya udah terserah kalian aja," kata Bu Hanna mulai kesal.

"Daripada kalian itu lesu pagi-pagi gini. Mending kalian lari 10 kali lapangan sepakbola," suruh Bu Hanna.

"Ya Allah bu... Lari 10 kali lapangan? Ini kan bukan pelajaran olahraga," keluh Rachma.

"Tadi katanya lesu, capek. Makanya ibu suruh lari lapangan sepakbola. Ya udah, ibu tau kalo kalian bakal nolak, jadi sekarang lanjutin aja tadarusnya. Sampai di mana terakhir bacanya?" tanya Bu Hanna.

"Surat Al-Kahf Ayat 107 bu!!!," seru anak-anak kelas 8F.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

Your Dream and My Dream (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang