(١٩) Jangan Salahkan Hijabku

1.1K 66 0
                                    

"Tak perlu engkau mengait-ngaitkan kesalahannya yang pernah ia lakukan dimasa lalu dengan jilbabnya. Karena kesalahannya dimasa lalu hanyalah kisah kelam yang tak sepantasnya kau ungkit kembali, hargailah menjadi lebih baiknya dengan selalu memberinya suport yang baik, senantiasalah memberinya nasehat agar ia tak pernah putus asa dengan proses hijrah menjadi lebih yang ia lakukan".

Sudah beberapa hari ini, Wulan tidak kunjung pulang ke asrama lagi. Nayra mulai khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

Nayra membuka Al-Qurannya, ingat bahwa belakangan Ini Nayra jarang sekali membaca Al-Qurannya bahkan jarang lagi menghafal Al-Quran. Padahal targetnya bulan ini adalah menghafal sampai 15 juz, tapi ternyata urung saat masalah-masalah melandanya. Namun, Nayra pantang Menyerah, Nayra tetap kokoh dengan pendiriannya.

Nayra bermaksud, setelah membaca dan menghafal Al-Quran, Nayra akan mulai mencari wulan lagi.

Menit berganti menit... Sudah 30 menit Nayra menghafal Al-Quran, dan yang Ia dapatkan hanya surah Yusuf. Jujur, Ia sangat kecewa dengan dirinya sendiri. Istighfar, saat itulah yang Nayra lakukan.

"Astaghfirullah... Istighfar Nay, bersyukur aja sama Allah, masih dikasih kesempatan untuk bisa menghafal Al-Quran," kata Nayra.

***

Karena Nayra menghafal Al-Qurannya saat berada di kelas, setelah bel pulang berbunyi, Nayra mulai berjalan keluar kelas sambil mencari Wulan.

"Kemana lagi aku harus cari Wulan yah? Apa aku harus cari di setiap sudut sekolah?" Kata Nayra dengan khawatir. Tiba-tiba saja ada yang menepuk sebelah kiri bahu Nayra, "Assalamualaikum Bu Ustadzah? Kamu ngapain kayak orang bingung aja," kata orang tersebut yang tak lain adalah Aliya. "Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh Al, kok manggilnya bu ustadzah?" tanya Nayra menggaruk kepalanya. Aliya menjawabnya dengan santai, "Lah? Emang pinter agama, kan panggilannya ustadzah."

Entah kenapa, Nayra risih dengan panggilan itu.

"Kamu ngapain di sini?"

"Aku lagi jalan-jalan aja dan nggak sengaja liat kamu jalan di lorong sendirian, makanya aku samperin deh," kata Aliya.

"Ya udah aku duluan ya..."jelas Nayra.

"Kamu benci sama aku? Aku nggak pernah ganggu kamu lagi Nay, aku cuma sedikit muak sama sikapmu, kerudung atau khimar panjang tapi nggak bisa maafin orang lain," ejek Aliya.

Nayra hanya diam seribu bahasa. Daripada berhadapan dengan Aliya, lebih baik pergi dari sana sekarang juga. Pikir Nayra saat itu. Nayra pergi dengan langkah yang pelan sambil menengok kanan dan kiri untuk mencari Wulan.

Nayra menganggap bahwa Wulan adalah sahabatnya yang terbaik.

***

Lagi-lagi Nayra menabrak seseorang di depannya karena efek kekhawatiran yang berlebihan.

"Maaf-maaf... Aku nggak sengaja. Ehhhh... Bu Fatimah, maaf bu tadi saya fokus sama buku pelajaran, jadi ya nabrak-nabrak deh," kata Nayra kepada Bu Fatimah yang sekarang adalah wali kelas 8F untuk menggantikan Almh. Bu Hanna Khadijah.

Your Dream and My Dream (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang