Pagi-pagi sekali Nasya telah berpakaian rapi, masuk kekamar Raya berniat membangunkannya.
"Ayo bangun tukang tidur" bisik nasya berharap Raya segera bangun. Menggeliat tap Raya enggan membuka matanya. "Kamu tak mau disupiri aku? " goda nasya, Raya langsung melonjak bangun dan duduk bersilang. "Serius ?" tanya Raya semangat. “ya, dan kamu punya waktu 30 menit tuk siap-siap dan sarapan, aku tunggu kamu dimeja makan, ok? "Jelas nasya meninggalkan Raya yang bersiap-siap.Nasya sarapan bersama kakek, mama dan ammar yang sudah berpakaian rapi.
"Tumben kamu sudah bangun sya, kamu mau kemana? " tanya ammar. Sambil menggigit omeletnya " mau menyusuri pagi nya Jakarta" tutur nasya dengan mulut penuh.
"Bersama Raya? " sambar sang kakek. "Hmm"jawab nasya.
Tak lama raya pun bergabung. "Maaf telat"seru nya.
"Tak apa-apa ray, ini tante dan opa mau kekantor pagi ini karna ada meeting pagi ini dan ammar pun akan ikut" jelas Ny.Windy.
Rayapun mengangguk mengerti. "Ray , sehabis aku supiri kamu, aku harus nyusul opa, mama dan ka ammar kekantor. Kamu mau ikut atau aku antar kamu pulang? "Tanya nasya.
"Aku pulang aja nay, kan kamu pasti banyak urusan kalau aku ikut kamu malah ga konsentrasi dikantor. Well, Opamu pasti punya alasan meminta mu kekantor. "Jawab Raya dan meneguk jus nya.
Mr.Wijaya tersenyum manis ke arah Raya karna sangat pengertian.Setelah selesai sarapan Nasya dan Raya pun berangkat duluan, kali ini nasya yang mengemudi mobil lamborghini yang termahal di kelasnya.
"Wow, aku sangat bahagia karna ini kali pertamanya aku disupiri kamu, walau aku sudah beribu kali mengelilingi Jakarta tapi ini sungguh fantastik dan mobil ini ....."ucap Raya ditengah laju nya mobil. Nasya hanya menoleh dan tersenyum nakal.
Berputar-putar beberapa kali dan mampir disebuah kafe tuk memesan minum dan becanda gurau."Makan malam semalam sangat menyenangkan " tutu raya.
"Yup" sahut nasya
"Aku senang, keluarga mu bisa menerima keberadaan ku nay"
"Hahaha mengingat opaku tak suka aku membawa teman kerumahnya, kamu adalah orang yang pantas disukai. Karna selain cantik dan mandiri kamu baik ray"
"Aku sangat beruntung punya teman sepertimu, kamu tak pernah menilai uang adalah segala nya padahal kamu seorang cucu konglomerat yang sangat terkenal di sini dan kamu bahkan tak ingin mempublikasikan identitas mu yang sebenarnya "
"Aku hanya ingin semua Harta ini diwariskan ke ka Ammar, dy satu-satunya orang yang buat aku mengerti aku tak sendirian sejak kepergian Ayahku, dia menjadi seorang kaka sekaligus Ayah disaat usianya 16tahun. Dy sangat perhatian dan saat dy keLN 5tahun lalu aku benar-benar kesepian hidup ditengah tuntutan opa dan mama yang memaksaku harus tinggal dirumah opa yang seharusnya aku tempati. Dan aku punya kesempatan tuk tinggal diapartemen saat mengenalmu. Kamu dan ka ammar itu anugerah terindah" cerita nasya tanpa mengingat kejadian loby semalam yang membuat dia diseret kedalam mobil stefan.
****
"Kamu ke kantor pagi ini fan" tanya mrs.Yoelitta diruang makan saat sarapan.
"Ia ma, jam 09.00 aku ada meeting dengan beberapa penguhasa di Wijaya Group" jawab stefan sambil meminum kopi dan membaca koran.
"Hot news tuk Bulan ini" gumam stefan sambil mengendus."Hot news? Tentang apa? " tanya ranty penasaran tak melepas tatapan dari stefan tuk menjawab.
"Pertunangan Cucu Wijaya tapi disini belum diketahui calonnya" jelas stefan yang tak melepas matanya pada koran tersebut. Ranty hanya mengangguk.
"Bagus setidaknya aku masih bisa membatalkan pertunangan ini" sahut hito kesal.
"Seandainya, cucu wijaya adalah nasya wijaya dalam arti nasya wijaya yang aku ketahui nama aslinya sebagai cucu wijaya dan nasya yang kamu dan ranty kenal sebagai teman SMA ranty adalah orang yang sama, apa kamu tetap menolak pertunangan ini? " tanya Stefan spontan mengundang perhatian mr. &mrs. William.
"Tak mungkin mereka orang yang sama"sahut ranty tiba-tiba.
"Jika begitu jawabnya YA aku bersedia tunangan " jawab hito tanpa basa-basi.
"Sudah cukup. Stefan pasti kamu akan tau lebih tentang gadis itu jika kamu hadiri meeting itu, karna ayah yakin pasti mereka akan membahas tentang penerus Wijaya Gruop. "Tutur mr.thomas william.Setelah sarapan stefan pun pamit. Ditengah jalan yang mulai ramai stefan pun harus terjebak macetnya Jakarta.
Setelah terjebak macet, stefan pun harus menahan emosi karna lampu mereka dy pun berhenti dan disebelah mobilnya ada sebuah mobil lamborghini yang dikendarai nasya dan Raya. Membuka jendela nasya pun merasakan udara sianng Jakarta. tanpa membuka kaca, stefan menoleh kesamping kiri dan melihat cocok nasya, yang diharap semalam dapat bertemu lagi.
"Gadis itu, aku yakin dy Bukan gadis biasa"
Lampu telah hijau, nasya pun melesat dab belok ke kanan menghilang dari pandangan stefan.
"Jika aku bertemu kamu sekali lagi, maka kita memang ditakdirkan" bathin stefan.
......"Akhirnya sampai" seru Raya.
"Kamu yakin tak mau ikut aku ke kantor? " tanya nasya sekali lagi.
"Tidak. Ini kali pertama kamu kesana kan? "
"Yup"
"Aku harap kamu tak kecewain keluargamu nay"
"Aku pun berharap begitu"
"Kamu langsung pergi? Dan apakah kamu di kawal?
"Aku ganti baju dulu, tidak aku sendiri"
Nasya pun siap2 , dan kembali berangkat kekantor.
**
Stefan sudah tiba di kantor Wijaya Gruop yang berlantai 23 dan akan mengadakan meeting dilantai 21. Masuk kelift menuju lantai 21, setelah tiba stefan diantar keruang meeting yang disana sudah ada beberapa pengusaha dan juga sudah ada ichal salah satu sepupu stefan dari keluarga William.
"Hay bro, aku pikir kamu tak ikut meeting" ucap stefan saat duduk disamping ichal.
"Rasa penasaran yang membawa ku kesini, aku ingin tau sosok tunangan hito. Siapa tau dy bakal datang. Mungkin pun dy kesini tiap hari tapi kita tak tahu karna kita tak disini"tutur ichal sambil mengedipkan mata.
"Dasar. Jangan nyesel kalau dy layaknya bidadari hahah" stefan kecicikan.
"Ow kalau dia secantik itu maka, aku bersedia gantiin hito. "Niat ichal yang berharap tunangan hito tak secantik bidadari.Beberapa saat kemudian mr.Wijaya masuk diikuti 3 PA nya dan NY.Windy.
Tak ada tanda-tanda dari Ammar apalagi Nasya yang mungkin terjebak macet.***
Disebuah ruangan Ammar sedang berbicang dengan seorang pengacara keluarga Wijaya.
"Aku ingin kamu cari tau siapa yang akan bertunangan dengan adikku. Stefan atau hito. Mengerti" tegas Ammar.
"Saya mengerti" ucap pria tersebut.Nasya pun tiba dikantor, dan langsung menuju lantai 21. Ruang meeting pun kembali membahasa sosok Nasya yang selama ini seolah ditutup kel.Wijaya.
"Hari ini cucuku bakal hadir bersama kakanya" beber Mr.wijaya.
"Tapi kamu harap tak Ada kamera tuk pencegahan publikasi sampai tanggal 1 juni. Karna kami yang akan melakukan sendiri sekaligus pengumuman calon tunangannya. "Pinta NY.windy.Salah satu PA Wijaya mendapat telpon dan setelah itu dy mencondongkan kepalanya dekat kuping Ny.Windy.
"Dy sudah disini"
Ny.windy mengangguk mengerti. Dan berbicara dengan mertuanya.
"Nasya sudah datang"
"Suruh dia masuk bersama Ammar, telpon ammar skarang."perintah Mr. Wijaya.Berdiri dekat jendela, NY.windy mulai menelpon putranya.
"Katanya Anak tunggal dan pewaris, gimana bisa dy punya seorang kaka? "Bisik stefan ke ichal penuh tanda Tanya.
"Itu dy, mama nya yang mana pun aku tak tahu. Ayahnya meninggal dy duduk di bangku SMP kelas 1. "Tutur ichal bingung.
"Bukan itu yang menelpon mamanya? "Stefan makin bingung.
"Bukan itu tantenya"jawab icha pede.
Stefan pun hanya geleng-geleng penasaran.
"Sudah tak penting, yang penting lihat kearah pintu" intruksi ichal ke stefan.Beberapa menit kemudian pintu terbuka dan muncul sosok Ammar dan diikut Nasya.
Stefan syock bulan main Karna gadis yang buat dy penasaran itu ternyata adalah Nasya teman SMA ranty sekaligus cucu wijaya yang ditaksir hito sejak lama.
Ichal terbelalak tak berkedip melihat sosok gadis didepannya.
"Perkenalkan ini cucuku Ammar wijaya putra Windy Wijaya dan ini pewaris Wijaya group 'Victorie Nasya Marcella Wijaya' Anak tunggal AdipuraWijaya dan Cornellie Wijaya (alm) "jelas Mr.Wijaya.
Ammar dan Nasya pun memberi salam.
"Aku ammar, aku kaka tiri nasya" seru Ammar memperjelas.
"Dia adalah orang yang paling berharga buat aku" sambar nasya menggenggam tangan sang kakak. "Kita pernah bahas ini sebelumnya, tidak Ada kata tiri"bisik nasya.
Nasya pun menoleh ke tamu dalam ruangan dan matanya pun terkunci dengan Mata stefan.
"Dia"gumam nasya.
Stefan pun tersenyum.
"Rupanya dy tak sedingin tanggapan Raya"bathin nasya....
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionBy Tesya Nasya (21) gadis polos yang tinggal bersama IBU tiri Dan kaka tirinya ( Ammar) serta kakek Dr sang alm. Ayah. Menempuh pendidikan akhir di sebuah perguruan tinggi bersama sahabatnya Raya Dan tinggal disebuah apartment dekat kampus. Stef...