Stefan dan cemal saling memandang , sedangkan VC sudah tersambung , dimana sudah muncul wajah Julian yang kebingungan dengan cemal dan Stefan.
" sudah akrab saja nih kalian" goda Julian.
" tunggu sebentar Jul, Ada yg mengetuk pintu" kata Stefan.
" ya buka saja, kenapa kalian kebingungan? " Tanya julian.
"Bukan begitu, takut itu nasya" jelas Stefan.
"Kenapa takut? Kalian lucu, mana aku mau bicara sama dy" pinta Julian.
"Tunggu sebentar Ku lihat " Stefan pun meninggalkan cemal dan Julian, Stefan membuka pintu dan memang benar itu nasya."Hay" ucap Stefan.
"Aneh" sahut nasya."Ada APA sya? "
" main kartu yuk, tadi aku beli dijalan, siapa yang Kalah mukanya harus digosok lipstik" ringkas nasya.
" APA? " syock Stefan mendengarnya. Karna selama ini stefan hanya sibuk dengan komputer, laptop dan e-mail2 . Dy tak punya waktu melakukan hal omong kosong yang ditawarkan nasya barusan.
"Tak usah kaget gitu, seolah kamu tak pernah main saja" ucap nasya dan menerobos masuk dan membiarkan stefan bengong didepan pintu."Hay nay, ini Ada julian" beritahu cemal.
Nasya pun melihat kelayar dan mulai tersenyum.
" kamu baik2 saja kan? " Tanya Julian syaduh.
" ya, seperti yang terlihat. Aku bahagia disini bersama dua orang aneh" jelas nasya dengan senyum manis.Sontak julian tertawa mendengar ucapan Nasya. Stefan mulai bergabung tapi dy malah sibuk dengan hpnya dan membalas beberapa emailnya. Nasya pun terlihat begitu bahagia bersama cemal yang asyik berbincang dengan julian tapi keadaan itu tak lama setela pernyataan julian.
"Vi, kamu taukan jika aku sangat menyayangimu?, maka pulanglah besok dan percepatlah pertunanganmu dan hito" kalimat yang keluar dari mulut julian bagaikan bunyi meriam dikuping Nasya dan stefan langsung fokus ke layar dimana muka julian terpampang.
Cemal hanya diam membisu.
" benarkah, ini seorang JJ yang lagi bicara denganku sedaritadi? " ucap nasya tak percaya
" aku tau , mungkin sekarang kamu menganggap aku plin-plan vi, tapi aku pun yakin saat ini jika ka ammar bisa hubungimu, maka dy akan meminta hal yang sama"
" tak ada 1 orang pun yang berhak tentuin hidupku, mengerti! " uangkap nasya emosi. Dy pun mematikan laptop tersebut dan memandang stefan dan cemal bergantian. "Apa kalian akan bilang hal yang sama? " tanya nasya sedih.
" opa mu semakin kritis, dan tadi Raya sms klw opamu memburuk lagi setelah membaca berita ttg mu" tutup cemal.
" berita apa emang"? Tanya stefan." hito batalin pertunangannya lewat media" ungkap cemal.
Seketika nasya langsung tertawa terbahak-bahak. " dan setelah pernyataan memalukan lewat media, kalian minta aku ngemis ke dy buat tunangan ke aku demi perusahan, kekayaan, nama baik, status? Really? Aku Victoria Nasya Marcella Wijaya, aku tak butuh pertunangan ini tuk semua itu " bentak nasya dan meninggalkan stefan dan cemal yang membeku.
Malam itu tanpa pengetahuan stefan dan cemal, nasya memesan tiket, mengemasi pakaiannya dan pergi meninggalkan hotel menuju bandara , langsung terbang ke Jakarta.
Pagi nya, stefan mengetahui jika nasya telah check out dari repsesion, stefan langsung kekamar dan memberitahu cemal.
" loe kenapa sih? " tanya cemal sembari mengenakan kaosnya.
" nasya sudah check-out semalam, aku hub hpnya tapi tak aktif" jelas stefan cemas.
" loe yakin? " cemal tak percaya, sosok yang dy kenal tak seperti itu.
" yakin, aku diberitahu repsesionis tadi saat lewat didepan wanita yang mengatur saat aku dan nasya check-in, dy mengatakan jika gadis yang bersamaku sudah check-out semalam" beber stefan.
" mana mungkin, nasya tak seperti itu,. Tak mungkin dy pergi tanpa memberitahu kita" cemal tetap tak yakin.
" seseorang bisa berubah seiring waktu ataupun keadaan yang dialami" tutur stefan.Cemal mulai menghubungi Raya dan julian tapi mereka pun tak tahu dy mana nasya.
Sesampai di Jakarta, nasya tak kerumah atau pun rumah sakit. Dy memilih pergi ke hotel da. Menghubungi pengacara alm.ibunya tuk membicarakan beberapa perusahaan dan saham yang diwariskan ibunya saat mengetahui keberadaan ammar yang ternyata adalah kakak seayah dari anak yang dy kandung. Selama ini rahasia mengenai perusahan dan saham tersebut tak diketahui keluarga wijaya, nasya mengelola beberapa perusahannya melalui orang kepercayaannya yaitu Ka Lucky yang sudah dy anggap kaka sendiri. Lucky adalah sepupu nasya dari alm.ibunya , mereka sama2 anak yatim piatu. Tak ada yang tahu tentang keberadaan lucky selain Nasya dan tante Vira ( ibu julian) yang mengira Lucky masih di amerika.
Setelah berbicara dengan pengacara, nasya pun berkunjung ke apartemen Lucky.
"Apa aku mengganggu? " ucap nasya saat masuk ke apartemen lucky, kebetulan nasya mengetahui sandinya.
Tanpa kata, lucky langsung memeluk sang Adik, walaupun cuma berstatus sepupu.
Nasya pun menangis dalam pelukan lucky, bingung dengan sikap nasya, lucky pun mulai bicara.
" hey, berhenti menangis, aku tahu kau merindukan ku"" sangat"
"Ada masalah apa? Pa Ridwan telp kalau kamu bertemu dengannya? Tengan perusahamu dalam masa memuncak dan salah satu perusahan kita yang bekerja sama dengan IW Group saat ini berkembang pesat sampai ke malaysia"
" bukan itu yang aku pikirkan, tapi setiap kebohongan yang tercipta dalam hidupku"
"Apa maksudmu ?" tanya lucky bingung.
" pertunangan, pewaris dan saudara "
" hei, kau tak butuh itu, kak tau kau akan dijodohkan dengan anak dari William Group tapi apa itu maumu? ,cukup orangtua kita yang harus hidup menempuh jln perjodohan Vi, tidak kau, tidak aku. Bahkan kau tak pernah melihat ibu kandung mu walau sedetik. "
" tapi opa kritis"
" itu bukan urusanmu"
" tapi dy orang yang berarti buatku"
" tapi dy menempatkan mu pada jurang. Berhenti bicara ini. Sudah saatnya kamu fokus ke warisan ibumu dan tinggalkan keluarga Wijaya karna kami tak butuh nama itu"
" tapi ka lucky"
" bertemulah sore ini dengan Ceo IW group dan berangkatlah ke malaysia, masalah disini biar kaka yang urus, kk pun alan menemui tante Vira"
" baiklah, beritahu JJ ' aku merindukanya' "
Mendengar kalimat itu lucky memutar matanya dan berlalu meninggalkan nasya diapartemen nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionBy Tesya Nasya (21) gadis polos yang tinggal bersama IBU tiri Dan kaka tirinya ( Ammar) serta kakek Dr sang alm. Ayah. Menempuh pendidikan akhir di sebuah perguruan tinggi bersama sahabatnya Raya Dan tinggal disebuah apartment dekat kampus. Stef...