Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu namun Fhanie masih berada dikelasnya karena ia masih belum selesai mencatat tugasnya sedangkan Indah, ia sudah pulang dengan kekasihnya
Setelah tugasnya selesai ia langsung membereskan buku dan alat tulisnya kedalam kelas dan segera keluar dari kelas
Saat ia ingin turun dari tangga menuju koridor lantai satu ia hampir saja terjatuh karna anak anak yang lain berebut ingin turun duluan. Entahlah karna apa. Tapi sebelum ia terjatuh ia buruburu menutup matanya karna tidak ingin melihatnya bokongnya mencium lantai. Namun ia tidak merasakan apaapa karna ada tangan yang melingkar dipinggangnya. Refleks ia langsung membuka matanya.
DEG
Jantung Fhanie berdetak lebih cepat dari biasanya. Matanya membelalak sempurna saat tahu siapa yang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Tatapan mereka terkunci dan sipemilik tangan langsung membantu Fhanie berdiri dan langsung melenggang pergi meninggalkan Fhanie yang masih terdiam kaku dengan detak jantung yang semakin cepat
'A-aldi' ucapnya terbata
Setelah ia berhasil menguasai dirinya, ia langsung tersenyum lebar bak orang gila karna terlalu senang
'Yaampun sumpah, itu tadi Aldi? Yaampun dia nolongi gue aaaaahhh sweet banget sih Di' ucap Fhanie masih tersenyum lebar dan mulai berjalan ke koridor bawah dan segera menuju parkiran. Ia masuk kemobilnya masih dengan senyum yang mengembang
Malam pun tiba, Fhanie sedang berada dikamarnya ia masih membayangkan bagaimana lengan kekar Aldi melingkar dipinggangnya walaupun Aldi sama sekali tidak berbicara apapun
Fhanie mengambil ponselnya yang ada di nakas karna ada notif chat yang masuk
LINE
FchrlPrtm : malem Fhan:)
Read
'Siapa ya? Kok kayak nggak asing namanya' ucap Fhanie
'Bales nggak ya?'Drrrtt
Ponselnya berbunyi kembali. Menampilkan nama orang yang sama
FchrlPrtm : gue temen SD lo. Lo lupa? Jahat lo:(
Read
'Oh iya gue inget, ini yang sebangku sama gue pas SD' ucapnya
StfhnieAdr : ah yah, gue inget kok:)
Send
VOTE DAN COMMENT GUYS!!😘💞

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Short StoryAku mengklaim-nya sebagai milikku walau nyatanya dia sama sekali tak bisa aku gapai