Vol 1. Chap 1 Tak kenal, Mana bisa Sayang?

352 61 9
                                    

Seusai kuliah, Minhyun bertandang ke rumah sakit. Jinyoung mengalami patah tulang kaki. Membuatnya harus dirawat inap. Orangtuanya bergantian menginap. Karena Minhyun mengikuti kelas pagi, Sorenya baru bisa bergantian jaga.

Kadang, Teman adiknya ikut menemani walau sebenarnya hanya merusuh saja.

Jihoon dan Guanlin sering berebut perhatian. Ketika Jinyoung haus, mereka sama-sama membawa minum.

"Kau harus rajin minum susu ya." ujar Guanlin. "Susu mengandung kalsium, bagus untuk tulangmu. Siapa tahu cepat beregenerasi, Kau tidak perlu dirawat lagi."

"Jus jeruk banyak vitamin." Jihoon tak mau kalah. Dia menumpahkan sebotol palpy orange ke dalam gelas. "Tubuhmu juga perlu asupan nutrisi."

Minhyun dibuat pusing oleh mereka. Sementara Jinyoung menolak halus pemberian. Dia meminta Minhyun untuk melerai mereka.

"Minhyun hyung..."

"Ya, Sayang?"

"Aku mau air putih saja."

"Tega!"

"Jinyoung Kejam!"

"Kita tidak bisa digantung begini. Memangnya Jemuran?"

...

...

Daniel membeli cake dan parsel buah buahan, bahkan dia meminta untuk diberikan pita yang cantik sebagai hiasan.

Seongwoo mengekor, sesekali dia melihat toko bunga disamping. Bunganya cantik-cantik. Apalagi perempuan yang merangkai bunga lebih cantik. Eh? Boleh kan kalau flirting sedikit?

"Aku sudah selesai." Daniel menepuk pundak Seongwoo. "Yakin mau ikut ke rumah sakit?" Tanyanya penasaran.

Seongwoo mengangguk. Dia mana dengar Daniel bicara apa. Tungkai kakinya melangkah menuju toko bunga itu.

IOI Florist

- Ungkapkan semua perasaanmu dengan bunga -

Seongwoo terpesona dengan kecantikan si perempuan dari dekat. Tubuhnya tinggi, kepalanya begitu kecil. Rambut panjang terurai.

"Selamat datang." Sapaan sejuk memenuhi telinga Seongwoo. "Ada yang bisa dibantu?"

Daniel baru tahu. Radar playboy punya Seongwoo sensitif akan gadis cantik.

"Kau beli bunga untuk siapa?"

"Eung?"

"Mungkin untuk Minhyun. Kita harus minta maaf kan?"

Tentu.

Minta maaf itu kewajiban. Tidak etis rasanya cuma dimulut doang. Perlulah membawa banyak buah tangan. Malu rasanya datang dengan tangan kosong, Maklum; Minhyun- tuan rumah bangsawan.

"Bunga seperti apa?" Gadis tersebut memperlihatkan bouquet pesanan. "Bunga memiliki banyak simbol."ungkapnya.

"Bunga melambangkan nilai tersendiri dan bisa menebak watak pribadi seseorang."

Seongwoo terpesona dengan filosofi bunga. Dia hanya tahu sekuntum mawar saja. Berarti bunga bisa mewakili perasaan yang tak mampu disampaikan lewat kata.

Ampun, Bahasamu Ong!

"Simbol tentang rasa kagum, Bunga apa?"

Perempuan itu mengerti. Dia bergegas berjalan melewati beberapa bunga di vas. Jarinya memilah bunga mana yang cocok bagi pelanggan.

"Anyelir jingga." Tangannya mengambil bunga itu, lalu diberikan, "Berkaitan dengan cinta, juga daya tarik, menunjukkan kekaguman."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How To Beat Your Rival | OngnielhwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang