2. Pendekatan ala Dilan versi Daniel dan Seongwoo

309 53 12
                                    

...

Selepas mengenal Minhyun, Dunia Daniel jungkir balik.

Memadu kasih dengan Youngmin begitu hambar. Seperti kurang gula, kurang garam, kurang asam, pokoknya kurang rasa. Pahit pun tidak ada.

Kinky 'Sadism-Masochists', 'Master-Slave', 'Daddy-Babby', Tidak membuat gairah diranjang meledak-ledak.

Bahkan Youngmin menendang bokongnya sampai terkatung dilantai tidak terasa.

"Brengsek! Tadi minta jatah.." Yongmin mengomel kasar, "Foreplay menggantung ditengah jalan. Kau ini kenapa sih?!"

Mau bilang, 'Wajah Minhyun yang terbayang.'

Bisa-bisa Daniel melayang ke neraka.

Youngmin itu dilihat dari luar kalem, tetapi sesungguhnya dia suka maen tendang.

Maklum mantan seme, suka gila kuasa.

Akhirnya mereka berdua sibuk dengan lamunan masing-masing.

"Nikmat bercinta sepenuhnya gagal total."

...

...

Beda dengan Seongwoo. Sang pujangga cinta; Si Casanova.

Baginya berganti pasangan secepat urusan onani. Kalau sudah puas; tisu basah dibuang. Kalau perempuan membuatnya puas; Tidak perlu lagi disayang.

Otak mesum memang, karena kebanyakan pria sejati ya seperti itu.

Cukup 2 tipe;

Kalau tidak gay, berarti bajingan.

Kalau tidak bajingan, berarti gay.

Seperti sekarang, Seongwoo kenalan dengan gadis manis di toko buku.

Lupakan gebetan kemarin, Karena florist cantik itu dingin luar dalam.

Mulanya taktik modus, si Adik terpana dengan wajah sekelas aktor Maze runner- Dylan O'brien, langsung kepancing.

"Minta Id LAEN boleh?!"

"Jangankan LAEN, koleksi manga yaoi dirumah; Aku kasih!"

Seongwoo mana tahu manga yaoi apa. Mungkin sejenis manga One Piece atau Naruto.

"Mau." Kepalanya mengangguk. "Seongwoo."

"Nayeon."

...

...

Minhyun berharap kehidupan kampusnya aman dan sejahtera. Tetapi semenjak duo perusuh memaksa berkenalan, Minhyun sadar. Hidupnya tidak akan tenang.

Kenapa mereka rajin ke Fakultas Kedokteran?

"Hai, Cantik!" sapa Daniel ceria.

Bibirnya melengkung ke atas. Senyumnya terlalu lebar, membuat semua deretan giginya kelihatan.

Minhyun bergidik ngeri, "Psiko."

"Pak Dokter, Makin kece aja."

Disamping, Seongwoo memilin kemeja Minhyun.

As Always, Anak kedokteran diwajibkan berpakaian rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

As Always, Anak kedokteran diwajibkan berpakaian rapi. Celana bahan, bukan jeans. Atasan kemeja, rambut hitam pendek. Dilarang gondrong. Dilarang memakai piercing atau tattoo di tubuh.

Dosen disana sering mewanti 'Kalian calon dokter dimasa depan, Penampilan jangan urakan. Pasien mana bisa percaya, hidup matinya diserahkan pada kalian?!'

...

"Kenapa kemari?"

Tangan disilang didada, mata rubah menyipit tidak suka. Temannya berangsur menjauh. Minhyun mode galak; On. Siapapun memilih menghindar.

"Minyeon," Seseorang menepuk pundak. "Perlu kupanggil pengawal?"

Bocah sinting ini.

"V, Sana pergi! Urus saja bayi besarmu! " Minhyun geregetan. "Mereka bukan pengawalku."

"Oke.. Oke.. Aku pergi." Sebelum berjalan menjauh. V berkata, "Namanya Jeongkook. Bukan bayi besar."

Lanjut yukkk, ke Daniel dan Seongwoo lagi. Mereka tersenyum manis, tiap kali senior lewat.

Segan juga main ke FK. Anaknya Seriusan semua.

"Masa makan di kantin sini dilarang sih? Ada Undang-undangnya, 'Yah?"

Sekarang, Daniel dan Seongwoo duduk manis setelah mendapat meja kosong.

Minhyun memejamkan mata, giginya bergemeletuk dan bertanya.

"Tiap Fakultas tersedia kantin. Lebih dekat, Kenapa memilih yang jauh-jauh?"

Minhyun jadi tidak nafsu makan siang.

"Kalau berjauhan nanti rindu. Berat lho." goda Daniel.

"Pak Dokter mana sanggup. Biar kami saja yang menanggungnya."

"Omong kosong!" Minhyun geram. matanya melotot, "Bajingan tengil, Minggat sana!"

"Mengumpat gitu masih cantik. Makin cinta kayaknya."

"Pak Dokter memang cantik. Tapi aku belum cinta, Lihat nanti. Siapa tahu aku bisa belok juga?!"

Mereka malah tertawa. Sedangkan Minhyun menaikkan nada bicaranya, "Sebelum amarahku memuncak, Tolong pergi. Aku khawatir kalian dicari."

"Kok tahu? Kami memang sering dicari para penggemar."

Minhyun memerhatikan dan tersenyum mengejek, "Maksudku, dicari pawang."

"-Kembali kehabitat semula."sedikit jeda, "Ke Taman Margasatwa."

Melihat aura Minhyun menggelap, Mereka tidak berani melanjutkan rayuan.

Tapi bohong.

Hehehe.

Seongwoo menatap sugestif dan menggoda,"Oke. Kami akan kembali. Asal Pak Dokter masih berpijak di Bumi; tidak di Mars. Sudah cukup."

Bahu Daniel bergetar, karena tawa ditahan. Dia juga tergoda ingin membuka suara. "Selama Berdiri di tanah yang sama, menghirup udara bersama, bertatap muka di kampus tercinta. Kami bakalan bahagia."

Emosi Minhyun terlihat naik ke permukaan. Wajah merah padam mau meluap amarah.

Sebelum pamit. Daniel masih berceloteh ria, "Kuramal. Besok kita akan bertemu. Berdua dan satu setan pengganggu."

Ong Seongwoo mati kutu. Siapa yang jadi 'Setannya?'

Setelah berpegang teguh dengan gombalan, mereka berhenti.

Karena hati beku Minhyun lebih dingin daripada angin siberia.

...

Mereka paham. Hidup itu tidak seindah hubungan ranjang.

Ini pendekatan ala Dilan versi Daniel dan Seongwoo. Mana pendekatan versimu?

...

...

A/N :

Daniel itu gay, Seongwoo itu bajingan.

Saya baru sedikit mengulas tiap karakter. Kedepannya pasti dijelasin kenapa Daniel gay? Kenapa Seongwoo playboy?

Makanya Minhyun jadi anak kedokteran pun ada artinya.

VKOOK, Youngmin sama Nayeon juga dibutuhkan buat chapter2 depan. Semua berkesinambungan.

Btw baca novel Dilan jaman SMA. sekarang udah lulus kuliah dan kerja.

Ya alloh waktu cepat berlalu. T.T

Saya makin tua aja.

Shou.

How To Beat Your Rival | OngnielhwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang