13. Naluri manusia melindungi diri sendiri

57 5 1
                                    

13. Naluri manusia melindungi diri sendiri

(pokonya kalo kasus medis agak rancu, aneh, maklumi, namanya fanfict, bukan jurnal ilmiah kan.)

Siapkan snack ya guys,chapter ini sanngat panjjjannggg 4K+ wordnya

.....

.....

Seperti yang dijanjikan, selesai koas Minhyun bergegas stand by di depan gedung rumah sakit.

Tidak lama kemudian Daniel dan Seongwoo tiba. Mereka selalu memperebutkan siapa yang layak mendapatkan Minhyun untuk duduk di kursi penumpang.

Anak kampus sangat menghormati Minhyun bahkan banyak pengagum pria dan wanita cantik ingin mengejarnya.

Jadi mereka tidak akan menyia-nyiakan peluang kencan satu malam ini.

"Batu, kertas, gunting..."

"Gunting, kertas, batu..."

Daniel dan Seongwoo terus bertaruh lewat permainan klasik. Tangan mereka bolak balik bergantian.

Minhyun hanya memutar bola matanya, "Andai kata mobilku tidak masuk bengkel, aku akan pergi sendiri saja."

"Kertas, batu, gunting..."

Rasa senang berlebihan yang diperlihatkan Seongwoo terlalu kentara. Dia menang diputaran terakhir.

"Kampret!" Daniel memukul bahu Seongwoo, "Berhenti tertawa idiot!"

Seongwoo akan merasa sangat senang apalagi jika berhasil mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

"Prince," Seongwoo membuka pintu mobilnya, "sudah siap pergi kencan bersamaku?"

Namun rasa senang ini cukup berlebihan sehingga membuat orang-orang di sekitarnya tak terlalu menyukainya.

Daniel masuk ke mobilnya, "Minhyun take care. Aku mengikutimu dari belakang, kalau terjadi sesuatu teriak, okay?"

"Sepertinya Seongwoo agak gila!"

"Bukan agak gila, terlalu gila." Minhyun mengangguk setuju. "Kemungkinan hal ini dikaitkan dengan perubahan syaraf yang terjadi di otaknya."

"Ha-ha-ha. Candaan ala dokter lucu juga." Seongwoo tertawa dengan wajah tanpa dosa.

"Siapa bilang itu candaan?"

"Hihihihi...."

Karena rasa enerjik yang dimilikinya membuat Seongwoo seringkali mengendarai kendaraan dalam kecepatan tinggi.

"Biarkan aku yang menyetir," Minhyun sedikit mengernyit tidak suka, "akan sangat berbahaya saat kau membawa kendaraan."

"Permintaanmu ditolak, Prince."

Seongwoo kembali mengemudi mode pembalap liar melebihi kecepatan F1 sungguhan. Ugal-ugalan membelah jalan.

***

***

Cafe Cotto!Mate

Cling...

Cling...

Bunyi bel terdengar saat membuka pintu.

Dari banyak kafe yang ada, kenapa mereka datang ke kafe dekat kampus? Mencurigakan!

"Bukannya kalian akan membawaku ke Antique choffeehouse?"

Seongwoo sengaja memimpin topik ini, "Kau harus dengar pepatah, 'Barang siapa yang telah mencicipi kelezatan hidangan di sini, maka hatinya dimiliki cafe cotto!Mate."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How To Beat Your Rival | OngnielhwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang