###
Hyorim berlari di sekitaran pinggir sungai han. Ia menoleh kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. Tak lama mata nya menangkap sosok yang ia cari, Daniel, tengah duduk bersandar di mobilnya. Ia tampak gusar saat ini. Hyorim mendekati nya perlahan. Perlahan ia duduk disamping daniel yang tengah menatap kosong kedepan. Ia mengikuti arah tatapannya.
"Apa yang sedang kau lihat?"
Daniel tersadar dari lamunannya dan menoleh kesamping, hyorim ada di samping dirinya saat ini. Daniel mulai menatap kedepan lagi.
"Sudah ku bilang jangan ganggu aku dulu kan" ucap daniel. Hyorim menoleh kepadanya. Ia menatap daniel lama. Daniel yang merasa ditatapi terus melirik ke hyorim.
"Jangan tatapi aku terus. Kau akan jatuh cinta padaku"
Hyorim berdecak.
"Seperti yang aku duga" gumam hyorim.
"Kau kenapa hari ini??" tanya hyorim mulai serius. Daniel tak menjawabnya. Ia hanya menundukkan kepalanya. Hyorim yang merasa tidak dijawab terlihat jengkel.
"Hey Kang Daniel!!"
Daniel menoleh padanya.
"Ehm?" sahut daniel singkat.
"Ckck terserah kau saja. Aku akan pergi kalau begitu" hyorim bersiap beranjak dari duduknya. Namun terhenti, daniel menarik tangannya lalu menyandarkan kepalanya ke pundak hyorim. Ia menutup matanya. Hyorim terlihat terkejut atas tindakan daniel itu namun tidak berontak, ia tau bagaimana perasaan yang sedang menyelimuti daniel sekarang. Pasti ada sesuatu yang tidak beres terjadi padanya.
Hyorim membiarkan daniel menyandar padanya lama. Ia melihat arloji nya. Pukul 6 sore sekarang.
"Aku tidak percaya ini. Sudah 2 jam aku begini. Tubuhku kram rasanya auhh" keluh hyorim. Ia melirik daniel. Daniel tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disampingnya.
"Hey.. Daniel kau bernafaskan? Daniel!!"
Daniel tak bergeming sama sekali. Itu membuat hyorim cemas.
"Dia tidak mati kan?"
"Danieelllll Danieellll bangunlahh. Kau tidak boleh matii danielll!!!" hyorim terus memanggilnya sembari menepuk-nepuk pipi nya.
"Kenapa dia tidak bangun juga?????"
hyorim mulai panik. Ia melihat kesekelilingnya. Tidak ada orang. Daniel membuka mata nya perlahan.
"Kau pikir aku mati huh?"
Hyorim menoleh padanya. Daniel bangun dengan kesadaran sepenuhnya. Ia menatap tajam hyorim.
"Kau ini mengagetkan ku saja!! Ish! Ku kira kau tadi tidak sadarkan diri. Sudah dua jam kau menyandar padaku. Ku kira kau sudah dibawa ke alam lain"
Daniel menoyor dahi hyorim gemas. Hyorim memegangi dahinya dengan jengkel.
"Aku tadi sedikit ketiduran karena pundak pendek mu itu" ucap daniel.
"Kau bilang itu lagi akan ku tenggelamkan dirimu dengan pundak lebar kebanggaanmu itu" ancam hyorim. Daniel tertawa kecil.
"Ceritakan padaku kau kenapa hari ini" ucap hyorim. Daniel menatapnya sejenak lalu beralih menatap kedepan.
"Aku bertemu dengan kakakku hari ini" ujar daniel. Hyorim membelalakan mata nya kaget.
"Apa? Kau bertemu yunho oppa?"
Daniel mengangguk mengiyakan.
"Lalu? Bagaimana kabarnya?"
"Dia baik seperti biasa"
"Ayah dan ibu mu tidak tau kan?"
Daniel menggeleng.
"Tidak. Mereka tidak tau. Kau harus merahasiakannya"
Hyorim mengangguk mengerti.
"Lalu... Kenapa kau sangat aneh? Apa terjadi sesuatu?"
Daniel menatap hyorim lama. Ia sebenarnya tidak mau menceritakan ini kepada hyorim. Tapi itu tidak akan adil bagi dirinya sendiri. Ia butuh orang yang mendengarkan keluh kesah nya. Hyorim jawabannya. Orang yang selalu menjadi menyemangatnya selama ini selain kakaknya. Daniel mulai menceritakan semua. Hyorim mendengarkannya dengan seksama seakan tidak mau tertinggal satu katapun.
"Aku rasa kakakmu benar daniel. Keadaan sekarang sangat berbeda dengan yang dulu. Kau seharusnya tidak memikirkan dirimu sendiri"
"Sebenarnya masalah kita itu sama. Kita harus berkorban demi orang yang kita sayangi. Saat aku tidak mau orang asing masuk kedalam rumah kami, kau yang bilang ini demi keluargaku juga jadi aku harus menerimanya. Sekarang lihat keputusan yang ku buat dan donghan buat ternyata membuat keluarga kami lebih bahagia. Ini semua tentang kebahagian orang yang kau sayangi daniel. Tidak peduli sesulit apapun itu, disaat kita melihat orang yang kita sayangi bahagia rasanya semua sudah cukup membuat hidup kita bahagia"
"Jadi buatlah keputusan yang bisa membuat semua orang bahagia daniel. Kau akan merasakan sendiri kebahagian yang kau buat nantinya. Ya walaupun kau harus mengorbankan sesuatu"
Daniel mendengarkan hyorim dengan sangat baik. Ia mencerna semua perkataan hyorim kedalam otaknya dan juga hatinya. Ia mengangguk mengerti. Hyorim terlihat tersenyum dan menepuk-nepuk pundak daniel, memberi semangat kepadanya.
"Kita akan terus disini? Aku terus digigiti nyamuk" keluh hyorim membuat daniel terkekeh.
"Ayo makan"
Hyorim mengangguk mengiyakan ajakan daniel dengan cepat.
🌻
Maaf kalo banyak typo dan gaya bahasanya campur aduk hehe Terima kasih sudah bacaa🍀
Jangan lupa vote dan comment yhaaa🌈
Salam ❤ dari acuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Better - Kang Daniel [WANNA ONE]
FanficPilihan yang membuat kita disini. Berdiri bersama. Bernafas bersama. Menghabiskan waktu bersama. Ketika pilihan lain muncul, maukah dirimu tetap sama? . . . •Kang Daniel •Hyunbin •Park Jihoon •Ong seungwoo •Hwang Minhyun