.
.
.
.
.
.
.Ding..dong..
Beberapa menit kemudian pintu rumah yang terlihat menawan dengan ukiran kayu yang menghiasnya itu pun terbuka, menampilkan wanita cantik dengan rambut terurai indahnya dengan mata coklat.
"Hai..Disa, boleh masuk?" sapa Liza melambaikan tangan dengan senyum khasnya.
Disa tak menyahut sapaan dari Liza, tetapi Disa langsung menarik tangan Liza untuk segera masuk ke rumahnya dan mendorong Liza sehingga Liza terhempas ke sofa dengan wajah terkejut dan memegangi bahu dan punggung nya yang masih terasa sakit karena terbentur 'punggung' sofa.
Setelah itu, Disa duduk di dekatnya dan mengguncangkan bahu Liza dengan senyum yang tidak bisa ditahan lagi, Liza yang tadinya terkejut berubah menjadi kesal, dan menepis tangan Disa yang berada di bahunya.
"Apaan sih, tadi dorong sekarang malah bikin bahu aku sakit, huu aneh," ucap Liza dengan tangan yang memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Mau tahu gak?," sahut Disa dengan nada antusiasnya.
"Gak,"
"Ih, mau ngomong nih,"kata Disa dengan wajah memelas.
Karena kasihan liza menganggukkan kepala, memperbolehkan liza melanjutkan pembicaraannya.
"Kita di terima di universitas favorit!!"
"Wait a minute, tadi apa maksudmu 'kita'? maksudmu sekaligus berdua?"
"Yapp, tapi bukan hanya kita tapi ada si Liara, Racif, Rey,sama Satya terpilih juga!"
"Hmm, memangnya kita di terima di universitas mana?"
"Oxford, di Inggris,"
Mata Liza terbelalak tidak percaya kepada Disa.
"Oxford! wow, kita diterima..., tapi tunggu dulu kalo mau masuk di sana kan sulit dan kita juga belum melakukan tes! iya kan?"tanyanya kepada Disa.
"Iya kamu benar juga, tapi...,"Disa tidak melanjutkan pembicaraannya dan langsung mengambil amplop putih dan langsung memberikannya kepada Liza.
"Nih, baca,"
Liza pun mengambil amplop putih tersebut dari tangan Disa dan mulai membacanya:
Congratulations you and your friends named Liara, Racif, Azram, Satya and Aliza, welcome to our university. We await your arrival.
Oxford university.
"Kalo gitu, kita harus siap siap,"
"Iya, dan kita akan pergi dengan satu pesawat yang sama dengan Liara, Racif dan yang lainnya,"
"Kapan kita akan berangkat?"
"Besok," ucap Disa santai.
Mata Liza terbelalak kaget, Disa berbicara dengan santai nya, sementara dia, dia saja baru tau hari ini dan besok adalah hari keberangkatan nya dan teman teman nya.
"Kalau begitu aku pulang ya Disa mau beres beres pakaian dan perlengkapan untuk besok," ucap Liza seraya membuka pintu rumah Disa dan melangkah pergi.
"Bye Disa," kata Liza sambil melambaikan tangan ke arah Disa yang dibalas lambaian tangan dari Disa.
"Bye"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Maaf ya baru update sekarang soalnya lagi sibuk sama pr yang menumpuk dari hari ke hari.
Maaf y gaes..
KAMU SEDANG MEMBACA
Suchreousty ( HIATUS )
FantasySejak awal, aku tidak tahu bahwa aku adalah putri raja. Bedanya putri yang satu ini memiliki kepribadian ganda. -suchreousty since 2017