#5 Mawar putih

21 5 7
                                    

Malam yang diselingi rintik-rintik hujan tidak membuat teman-teman Liza terganggu, tetapi malah membuat mereka terlelap dalam tidur nya.

Diantara semua kamar, kamar Liza lah yang sangat terang berbeda dengan yang lainnya, Sedangkan Liza dan Dino asyik-asyiknya berebut remote tv sambil memakan popcorn seakan-akan ruangan ini adalah bioskop.

Setelah mendapatkan channel tv yang tepat, mereka pun menikmati film barat yang sedang berlangsung dengan sangat cermat tanpa menoleh satu sama lain sembari melahap popcorn yang berada di tangan mereka masing-masing, namun waktu terus berjalan, jam menunjukkan pukul 00.00, tetapi salah satu dari mereka tidak ada yang membuka suara, sampai......

Mata Liza menutup dengan perlahan dan tidak bisa menahan kantuk yang sedang melanda nya, kepalanya pun jatuh ke pundak Dino yang sedari tadi menonton dengan sangat teliti menjadi menoleh dan di dapatnya kepala Liza tengah bersandar di pundaknya, ia mencermati satu per satu bagian yang terdapat di wajah Liza.

CANTIK.

Satu kata itu dapat mewakili dari semua yang ia lihat dari wajah teman satu SMA nya itu.
Liza sangat berbeda jika dibandingkan dulu dan sekarang.

Klik...

Dino menekan tombol off untuk mematikan tv.
Ia lalu pelan-pelan mengangkat kepala Liza dari pundak nya ke bantal yang berada tepat di samping Liza dan menyelimuti nya.

Ia beranjak turun dari ranjang Liza ke arah balkon.

Dino menghirup udara segarnya malam dan menikmati pemandangan langit yang disertai bulan, bintang-bintang yang selalu muncul ketika bulan menampakkan dirinya.

Sama seperti Dino ia ingin bersama kakaknya, menikmati indah nya langit malam sama seperti saat ia masih kecil, membeli buku tentang luar angkasa, bercerita tentang indah nya dunia luar, dan menangis saat seseorang yang ia sayangi harus pergi meninggalkannya tanpa meninggalkan jejak.

"Kapan kakak akan kembali bermain bersamaku sama seperti yang kita lakukan dulu?"

Secara bersamaan, dan secara tidak sengaja seorang wanita sedang memperhatikannya dari jarak jauh dan tersenyum sembari melihat langit malam sama yang seperti yang Dino lakukan, dan tidak sadar bulir-bulir bening tengah berjatuhan dari mata indahnya.

"Sebentar lagi," gumam wanita itu dan hilang begitu saja bersama dinginnya angin malam.

****

Malam berganti pagi, bulan berganti menjadi matahari yang cerah dan terang menyinari seluruh isi bumi,
Burung-burung berkicau dengan nyaring dan indah memanggil kawanan nya untuk mencari makan.

Satu per satu 7 calon mahasiswa Oxford bangun dari mimpi indahnya, mempersiapkan diri untuk menyambut hari yang indah.

Hari ini Liza, Disa, Liara, Rey, Dino, Daren, dan Zaldi akan menyambut hari mereka yang indah di Inggris dengan berkeliling kota, memakai mobil yang telah disiapkan sejak kemarin.

Dino yang mengemudikan mobil dan tepat di sampingnya terdapat temannya, Rey.

Semua sudah siap dengan membawa perlengkapan masing-masing.

Saat semuanya sudah masuk ke dalam mobil, Liza lalu teringat akan sesuatu.

"Tunggu, ada yang kelupaan."

Ia berlari memasuki rumah, menaiki tangga dan membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa, menuju ranjang tempat dimana ia tidur semalam, di atas ranjang terdapat buku pemberian ibu Liza sebelum keberangkatan menuju Inggris, dan kalung yang ia temukan saat hendak ke rumah Disa.

Meskipun baru beberapa hari menemukan dan menerima 2 benda itu, ia harus tetap membawa keduanya dimanapun dan kapanpun karena menurutnya 2 benda ini harus dijaga dan sangat berharga untuknya.

Suchreousty ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang