#9 kakak?

8 2 0
                                    

Hooaaammm....

Liza menguap dan mengucek matanya agar bisa melihat dengan jelas. Tidak! Matanya belum terbuka sempurna. Ia tidur kembali, memeluk guling dan berguling-guling di atas kasur.

"Wahh empuknya kasur ini, rasanya ingin tidur lagi"

Tunggu!! Kasur? Liza terduduk dan mengamati semua benda, dan 1 yang ia tahu bahwa...

"Kamarku besar? Sepertinya tidak!"

Liza berpikir keras sampai kerutan di dahinya terlihat. Kasur, kamar dan tidur, apa maksudnya dengan semua ini? Liza memukul wajahnya dengan ke 2 tangan, berharap ia sedang bermimpi. Namun tidak! Tidak sesuai ekpektasi, ia malah meringis kesakitan.

"Nyata? Jangan-jangan....

KYAAAAAAAAAAAAA!!!!

Jeritan Liza membuat semua orang masuk ke kamarnya dengan terburu-buru.

"Ada apa huh?" Terlihat pria berperawakan tinggi, tegas dan tampan sedang menatap Liza khawatir.

Liza segera menutup mulutnya dan melihat pria itu dengan kaget.

Siapa dia?

"Siapa kau, berani-beraninya kau membawa aku kesini, lalu dimana tem--" perkataannya terpotong oleh pria ini.

"Teman-temanmu? Mereka baik-baik saja, namun mereka belum sadarkan diri" ujarnya santai.

Liza cemberut dengan semua perkataan pria itu. Tingkah lucu Liza membuat mereka tertawa melihat ekspresi wajah kesal Liza. Senyum mereka indah, suara tawa mereka membuat Liza bingung, apa dia salah?

"Heyy, kenapa kakak-kakak tertawa? Apa ada yang salah?" Tanya Liza.

"Aran lihatlah kelakuan adikmu ini, dia ternyata sangat sopan. Rasanya ingin aku cubit pipinya"

"Jangan!! adikku sangat suci"

Adik?

"Oh itu benar. Tapi kalau kau yang menyebutnya suci itu akan menjadi sebuah tanda tanya. Kau selalu membuat onar, sikapmu sama seperti preman di pasar" ejek teman perempuannya yang tampak sedang memegang bunga lili.

Pria yang sedang diejek oleh perempuan itu hanya mengangguk pasrah dan tidak lupa memasang wajah datar. Ia berjalan menghampiri Liza, dan berdiri tepat di depan Liza. Liza yang tahu akan hal itu, lalu menjauhkan diri darinya. Sontak pria itu bertanya.

"Kenapa kau mundur?"

"Tidak apa-apa"

"Sudahlah jangan takut, aku ini kakakmu"

"Setahuku, aku adalah anak tunggal"

Pria itu kelihatan pasrah dengan kelakuan adiknya. Pria itu tersenyum, senyumannya membuat Liza terpana. Tidak mungkin pria tampan di depannya ini adalah kakaknya.

Liza melihat mereka satu per satu, menurutnya semua wanita dan pria yang beberapa tahun lebih tua darinya mempunyai wajah yang bisa dibilang sempurna. Bingung sekali dengan mereka, apakah mereka malaikat?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suchreousty ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang