Serius?

828 57 0
                                    

"Jihoooo kangeeen"

Jiho yang baru masuk kelas langsung merasakan sesak begitu beberapa temannya menghambur untuk memeluknya.

"Minggir, gue berat ini nenteng oleh oleh juga."

Ucap Jiho sambil mengangkat tangannya yang membawa paper bag.

"Jiho sungkan banget liburan pake bawa buah tangan segala."

Yuju langsung mengambil paper bag tersebut dan menumpahkan isinya di meja Jiho.

"Temen gak tau di untung emang juy. Eh, gimana bokap nyokap lo? Aman?"

Rose mengecilkan sedikit volumenya saat menanyakan tentang kedua orang tua Jiho.

"Doain yang terbaik aja. Itu makan oleh olehnya. Si Ujuy udah ngembat setengah isi paper bag." Tunjuk Jiho.

Selama beberapa hari Jiho memang tidak masuk sekolah. Ia dan adiknya, Xiyeon menginap di rumah neneknya. Waktu dingin untuk kedua orang tua mereka sebelum menentukan kesepakatan untuk bersama lagi atau berpisah.

"Tapi, kalo lo ikut nyokap. Gak ke Bandung kan Ji?"

Eunha tertunduk di dekat Jiho.

"Enggak ya, gue bisa kan ngekos? Lagipula ada kalian."

"Ih Jiho so sweet pulang dari Bandung. Kemarin sambil rukiyah nih ya?"

Satu toyoran menyerang kepala Lisa, suasana yang awalnya tegang itu semakin lama semakin mencair. Jiho yang awalnya sedikit muram itu juga kembali ke sifat aslinya.

"Eunha, dicari kakak kelas di depan."

Tawa mereka terhenti ketika Mingyu sang ketua kelas menepuk pundak Eunha.

"Siapa Ming?"

"Gue tau panggilannya bos besar. Ya lu ke depan aja. Ngeri gue."

Ekspresi Mingyu yang dibuat buat itu membuat Eunha langsung keluar kelas. Penasaran dengan sosok bos besar itu.

"Oh? Kak Suga"

Laki laki itu bersender di dekat pintu kelasnya. Ia menoleh ketika namanya dipanggil oleh perempuan berambut panjang itu.

"Hai Eunha."

"Hai kak. Ada perlu apa ya?"

Suga langsung memegang tangan Eunha. Membuat orang yang bersangkutan semakin bingung.

"Mau gak jadi pacar gue?"

Mata bulatnya ingin keluar dari tempatnya sekarang juga. Tangannya masih erat dalam genggaman laki laki itu. Membuatnya semakin bingung dengan apa yang terjadi.

Baru kemarin boncengan sekarang jadian?

"Tiga."

"Hah apa? Kak... Maksudnya apa ini tolong jelasin.

"Dua."

"Tiga? Dua? Kak Ya ampun ini prank ga..."

"Satu. Pulang sekolah balik sama gue."

Perkataan Eunha yang belum selesai itu sudah terkalahkan dengan telak. Terlebih kalimat yang lebih mirip perintah itu seakan membuat kepalanya pusing.

"WOIIII SUGA JADIAN WOIII"

Kepalanya semakin pusing ketika mendengar teriakan Mino dari gedung sebelah. Seakan semua penghuni sekolah juga langsung berfokus ke arah dua orang yang berada di depan kelas sepuluh ipa itu. Dan ikut menyorakinya.

Sorakan itu bahkan tak berhenti ketika ada seorang murid perempuan yang menghalangi pemandangan mereka dari kedua sejoli yang baru jadian itu.

"Oh ini? Yang nyerempet temen gue?"

Suga DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang