diet

1.8K 10 2
                                    

Setelah insiden terkejutnya mereka yaitu Nadin dan Daffa, pun setuju dengan syarat aku mau diet dan berhenti makan jengkol dengan berat hati aku mengiyakan katanya malu kalau aku punya kakak ipar doyan jengkol dia bilang gitu sambil menahan sesuatu tapi entah apa itu

"Mulai diet Cha," tegur Nadin saat aku mau melahap kerupuk jengkol kesukaanku aku hanya pasrah menanggapi teguran cantiknya

"Kali ini aja Nad" pintaku memelas pada gadis cantik ini

Kali ini dia menggeleng prinsipnya kuat kali ya

Oh mamakkk tidakk tolonglah anakmu ini satu satunya jalan adalah merengek ke Nadin iya harus bisa

"Ndin,, " panggilku seraya menatapnya dengan memelas bukan popi eyes itu loh gak tau deh tulisannya gimana tapi yang jelas bukan itu

"Jangan harap kamu bisa makan sisanya ya ndut" ucapnya sarkastik oh tidak runtuh duniaku saat dia melahap ketupuk jengkol itu

Daann tak lama kemudian suara Nadin benar benar membuat usaha diet yang direncanakan benar benar terjadi

"Siapa yang mau kerupuk jengkol" teriaknya setelah merebut paksa kerupuk jengkolku

"Ndin sayaaanngg jangan dong" rengekku kembali namun tak dihiraukannya hati ini terluka bang

"Eh ntar kamu diajakin si Daffa jalan" katanya sambil memakan kerupuk itu dan dibagi bagikan pada orang sekantor aku gak perduli kata kata Nadin yang aku perduli ialah sang pujaan hatiku kerupuk jengkol saiyaa

"Tumben lu gak makan kerupuknya Cha?" Tanya si Gea sambil mencomot kerupuk jengkol itu dari tangan si Nadin aku hanya menghela nafas kecewa tak menjawab pertanyaan si Gea

"Iya biasanya lu pelit sama apa yang berbau jengkol Cha" komentar Rio karyawan dari divisi admin aku sempet berfikir ngapain admin jauh jauh kesini coba? Aaahhh peduli amatlah amat aja gak perduli sama aku kok.

Komentar komentar itu seakan lenyap bersama kelenyapan kerupuk aku aku hampir nangis aku diam saja toh udah abis juga sih tapi tetep gak rela atuh ihhhhh

"Udah gak usah ngambek gitu tuh dijemput Daffa" kata Nadin "katanya mau usahain dapetin mas Dewa pujaan kamu" peringat Nadin dan itu sukses membuatku tersadar dan langsung beranjak dari duduk dengan semangat

"aku pergi dulu Ndin" sudah tak kuperdulikan lagi kerupuk jengkolku yang tandas oleh orang orang kantor akupun turun melalui lift oh no,, aku lupa kalau aku Nadin mengikutiku kan tidak memperbolehkan memakai lift omegat

"diet harus total eneng!" cegahnya saat aku akan menggunakan lift aku hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, toh gak bisa digugat lagi keputusannya

akhirnya aku pun turun kelantai satu memggunakan tangga darurat lantai tiga boooo bayangkan betapa mengerikannya dietku ini

akhirnya dengan susah payah akupun berhasil menuruni tiga lantai dengan selamat ngosngosan dan berkeringat luuuaaarrrr biasa aaahhhhhhh rasanya lega bisa turun tangga tiga lantai yaaa walaupun dengan bau keringat muka lepek eh salah rambut lepek muka kucel entah bagaimana penampilanku saat ini mungkin lebih pantas di sebut emak emak abis nyuci baju

dan aku lupa ternyata Daffa udah nungguin di parkiran bersandar di kap mobilnya yang mewah dengan memainkan ponselnya, keren tapi lebih ganteng abangnya

"hay faa" sapaku menyadarkannya

dia mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"hay gimana dietnya?" tanyanya menahan tawa

aku cemberut
" sukses karna Nadin" ucapku entah kenapa dia begitu berbinar aku hanya acuh

"ya udah kita jalan" ajaknya ambigu

J.c.o (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang