Mau seberapa keras pun gue coba buat menghilang dari lo, kalo nyatanya lo gak pernah hilang sedikit pun di otak gue. Itu semua percuma.
*****
“Sha, minggu ini lo jadi jalan sama Avis?” Tanya Lavina sambil membereskan peralatan sekolah ke dalam tasnya karna ini adalah waktunya untuk pulang.“Gak tau deh, kenapa?” Jawab Shahia.
“Gini Sha, soalnya kita ada rencana mau quality time gitu, sekalian mau liat film Surat Cinta Untuk Starla. Jefry Nichol ganteng banget ih! Emesh dehh...” Jelas Husna.
“Salah judul deh kalian,” kata Shahia yang menautkan alisnya.
“Perasaan bener deh,” gumam Calistha.“Yang bener itu, Surat Cinta Untuk Shahia.” Celetuk Shahia sambil menyimpan kedua telapak tangannya di bawah dagu, ala-ala Cherrybelle.
“Serah anjir ih, dasar zombi, zomblo berimajinasi!” Kata Berly setelah menjitak kepala Shahia.
“Yaudah lah kalo gitu entar nonton film nya bareng aja, kalian mau nonton dimana? Gue sama Avis rencananya mau ke TSM yang di Gatsu.” Tawar Shahia kepada teman-temannya sambil berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.
“Anjir TSM mahal ah, kita mau ke Transmart BuahBatu aja, biar deket juga sama rumah gue hehe.” Tolak Lavina.
“Iya juga sih, lagian kalo kita bareng lo dan Avis aneh banget anjir, berasa jadi bodyguard yang lagi pacaran hehehe,” tambah Husna.
“Iya sih, gimana dong? Masa gue batalin? Udah janji dari minggu lalu, gak enak gue.” Kata Shahia dengan wajah memelas.
“Eh jangan Sha, udah kali ini lo gak ikut gapapa kok!” Seru Calistha dengan cengirannya.
“Calistha!” Tiba-tiba ada yang memanggil Calistha saat mereka hampir tiba di gerbang sekolah mereka.
“Kak Arul tuh, Ta.” Kata Berly sambil menyenggol lengan Calistha.
“Hai kak! Ada apa?” Tanya Calistha to the point saat Arul menghampirinya.
“Lo di jemput gak?” Arul malah balik tanya. Sedangkan Calistha hanya menggeleng sebagai jawabannya.
“Ikut gue bentar yuk.” Ajak Arul sambil menggandeng sebelah tangan Calistha.
“Eh bentar, kemana kak?” Tanya Calistha setelah menghentikan langkahnya dan mencoba melepaskan tangannya.
“Ke alun-alun sebentar doang. Gue mau ngomong.” Jawab Arul kembali menggandeng tangan Calistha.
Namun Calistha kembali melepas tangannya, “pamit dulu dong kak,” kata Calistha dengan senyum manisnya. Setelah ia pamit pada teman-temannya, Calistha mendahului Arul berjalan menghampiri motor Arul.
Suasana alun-alun Kota Bandung sangat ramai sore itu, Arul dan Calistha menjadi salah satu orang yang ikut memadati. Calistha tampak senang dan ceria, karna Arul membelikan ice cream untuknya.
“Ta, gue mau nanya, boleh?” Tanya Arul setelah mereka duduk di salah satu kursi yang di sediakan di sana.
Calistha mengangguk sambil tersenyum, “boleh kok, kak.”
“Kok lo berubah?” Tanya Arul dengan tatapan seriusnya.
“Berubah? Berubah gimana kak?” Calistha mengulang pertanyaan Arul dan menautkan kedua alisnya dengan tatapan tak mengerti.
“Ya berubah aja, lo jadi suka ngehindarin gue. Sikap lo juga jadi berubah.” Jawab Arul sambil menatap Calistha dengan tatapan mengintimidasi yang membuat Calistha merinding jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel | [END] ✔ (TERBIT)
Novela JuvenilCalistha dan Berly berteman dekat, tapi terang-terangan menyukai lelaki yang sama. Arul, si kakak kelas yang tidak begitu terkenal di sekolah, tapi cukup memikat hati dengan sikap dinginnya. Tapi kemudian datang Willy, pesilat yang mampu membuat Cal...