4~ Lunar pulang.

21 6 1
                                    

"LUNARR!!!"

Gadis dengan mata sembab itu berteriak dan terbangun dari tidurnya. Bermimpi buruk adalah hal yang sangat sangat ia benci dan hal itu terjadi padanya sekarang.

Maria berjalan tergesa-gesa ketika mendengar teriakkan dari dalam kamar luna
dan diikuti  Bi Ratni (kepala pelayan di rumah keluarga Voulegard).

"Luna.., kamu kenapa sayang?" Tanya maria dengan nada khawatir.

Luna menatap ke arah depan dengan tatapan kosong dan mengarahkan pandangannya ke maria. Seketika air mata itu kembali mengalir membasahi pipi putih mulusnya.

"Kamu mimpi buruk ya?" Tanya maria sambil mengelus rambut luna.

"Maa, aku takut" ucapnya dengan suara bergetar.

"Tenang sayang, lunar pasti baik-baik aja. Polisi lagi berusaha nyari lunar, kita cuma bisa berdoa supaya lunar baik-baik aja, ya." Ucap maria sambil memeluk gadis yang masih saja mengalirkan air matanya.

***

"Kayaknya aku ingat sesuatu tentang kamu, tapi apa ya?" Ucap lunar pada pria tampan didepannya yang sedang menatapnya juga.

Flash back on...

Gadis yang berusia tujuh tahun dengan gigi ompongnya itu menangis dan berlari keluar dari villa yang di tinggali nya beberapa hari terakhir ini dan berlari ke hutan.

"Kak luna" teriak gadis sebaya dengannya yang  berwajah sangat identik dengannya itu berlari mengejar luna."

Mendengar teriakan itu luna berhenti berlari dan mengahadap tubuhnya ke belakang ke arah gadis itu.

"Jangan ikutin aku lunar! Kamu pulang aja sama mama dan papa." Teriak luna lalu berbalik dan berlari kembali masuk ke dalam hutan.

Lunar tak tinggal diam. Ia masih mengejar Luna dan terus meneriaki nama kembarannya itu.

Saat sibuk berlari, lunar kehilangan jejak kakaknya ia berhenti sejenak meletakan kedua tangannya di pinggang dan bernafas terengah-engah karena terus berlari. Matanya menatap sekeliling tapi tetap saja luna tidak terlihat.

Tanpa disadari, air mata lolos dari matanya. "Kakak dimana?" Tanyanya lirih.

Saat hendak pergi, lunar mendengar suara desissan ular. Dan saat menoleh benar ternyata ada ular yang menuju ke arahnya.

"Aaaaaa!" Teriaknya ketika melihat ular itu dan segera berlari. Tapi ada lubang kecil di depannya dan lunar tidak melihat, jadi lunar kehilangan keseimbangannya dan terjatuh. Kakinya terkilir dan lututnya tergores ranting kayu berduri dan berdarah.

Ia tidak bisa menahan tangisnya sekarang dia benar-benar ketakuta. "Mama, aku takut.." ucapnya sambil menangis.

Saat itu juga seorang anak laki-laki yang berumur sekitar 8 tahunan berlari ke arah lunar dan mengusir ular yang hampir mengigit kaki lunar.

"Hai," sapa anak laki-laki itu.

Lunar membuka matanya dan mendongak melihat sanak laki-laki itu berdiri di depannya.

"Kamu siapa?" Tanya lunar yang tangisnya mulai mereda.

"Perkenalkan, namaku Ar-" ucap anak laki-laki itu terhenti karena mendengar teriakan seseorang.

ARNEYVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang