6~ hari pertama

17 5 0
                                    

Arneyva berjalan santai dengan tatapan bingung, apa sekolah seramai ini? Semua siswa memakai seragam yang serupa. Dia sekarang tidak tahu akan diam dimana, yang ia tahu sekarang hanyalah mencari keberadaan lunar.

Saat sedang melayangkan tatapannya ke segala arah, arneyva melihat sekumpulan gadis sedang berbincang-bincang dan sesekali tertawa lepas. Dan salah satu dari mereka arney yakini adalah lunar.

"Lunar!" Panggil arney dengan nada suara yang sedikit tinggi.
Dan beberapa gadis yang sedang tertawa menghentikan aktivitas tertawanya untuk melihat arneyva yang tersenyum ke arah mereka.

"Eh siapa tuh lun? Temen lo? Kayaknya dia manggil lo deh"

"Eh, ganteng banget," ucap salah satu teman luna.

Sepertinya ia pernah melihat cowok itu, tapi dimana? Ingatan luna benar-benar sangat lemah. Dan arneyva mengira bahwa luna itu lunar.

"Lunar,aku mencari kamu sejak tadi" ucap arneyva yang entah dari kapan berdiri di hadapan luna.

"Lunar? Gu-" ucapan luna terhenti karena arneyva memotong kalimatnya.

"Ayo hantarkan aku ke kelas"ajak arney.

"Oh iya, aku meminjam teman kalian sebentar ya,"

Arneyva langsung menarik tangan luna dan luna hanya diam mematung tidak mengerti apa yang terjadi, otaknya berusaha memproses kejadian yang terjadi sekarang.

Ah, sekarang ia mengerti pria yang memegang tangannya ini adalah orang yang ia temui sore saat sebelum ia berangkat ke pesta ulang tahun Liana saat itu. Dan kakeknya bilang bahwa ia telah menyekolahkan seorang yang telah menolong lunar saat hilang. Jadi pasti orang ini yang dimaksud kakeknya.

Dan tentang kenapa ia dipanggil lunar, pasti karena pria ini tidak tahu bahwa ia kembar dengan lunar.

"Tunggu-tunggu, maaf sebelumnya gue cuma mau bilang kalau gue bukan lunar. Nama gue luna. Luna Voulegard. Saudara lunar, tepatnya saudara kembar."

"Kamu bisa saja bercandanya, tapi ini aku serius mau mencari dimana kelasku."

"Gue nggak bercanda! Gue serius!" Bentak luna pada arney yang mulai emosi. Arneyva menatap luna bingung. Apakah yang dikatakan gadis didepannya ini benar?

"Kamu serius?" Tanya arney lagi yang tidak percaya.

"Ck, terserah lo aja!" Bentaknya lalu pergi meninggalkan arney

Tapi sebelum melangkah lebih jauh, arney dengan cepat memegang pergelangan tangan luna yang membuat luna terkejut.

"Eh apaan nih? Lepasin nggak!" Suruh luna sambil berusaha melepas tangannya dari arney.

"Baiklah aku percaya kalau kamu bukan lunar, tapi tolong hantarkan aku mencari kelasku" ucap arney berbohong. Sebenarnya dia belum begitu percaya dengan gadis di depannya ini.
Tapi ada sedikit kepercayaan karena dilihat dari gaya bicara dan sikap yang diperlihatkan gadis ini berbeda jauh dari lunar.

"Gak! Cari sana sendiri!" Lalu gadis itu pergi dengan wajah angkuhnya. Dan arney hanya menatap punggung gadis itu yang sudah menjauh.

"Aku masih belum percaya itu saudara lunar, kenapa sifatnya berbeda jauh dari lunar? Tapi itu juga bukan lunar." Lalu arneyva berjalan menyusuri koridor sekolah dengan kebingungan akan pergi kemana mencari kelasnya.

Setelah beberapa menit mencari kelasnya tapi tidak ditemukan. Sehingga dia menanyakan saja kepada petugas disana. Dan setelah diberitahu dimana letak kelasnya, dia berjalan menuju arahan petugas itu.

Sampailah dia di depan kelas 11 IPS 1. Disana arney menatap banyak manusia berkeliaran dan posisi meja dan bangku belajar yang tidak teratur. Berantakan. Hanya satu kata tersebut yang bisa mendeskripsikan kelas di depannya ini.

ARNEYVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang