Lara kembali merambat menggerogoti luka yang sudah mulai mengering. Bahagia yang mulai tertambat perlahan kembali lagi menjadi duka yang seakan tak ada habisnya.
Kisah cinta tidak lagi mengobati dahaga, tetapi lebih pada kembali membuka luka untuk menganga.
Tak ada lagi kata bahagia di setiap goresan tinta yang menjadi saksi perjalanan sebuah cerita cinta. Yang ada hanya air mata, duka, dan lagi-lagi lara.
Seperti magnet dengan persamaan kutubnya, kita tetap saja mustahil untuk menjadi satu meski pada kenyataannya kita memiliki banyak hal sama yang -seharusnya- memudahkan kita untuk menyatu.
04 Februari 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Berkata dalam Diam
RandomAku merindukanmu. Seperti tanah yang merindukan hujan. Seperti langit yang merindukan pelangi. Tentang kata yang tak bisa terucap. Tentang hati yang menuntut untuk berbicara. Quotes.