6th: M O V E

351 40 6
                                    

"Jooheon, ayo kesana!" Ujar sambil Changkyun menarik-narik tangan yang ia gandeng sedari tadi.

"Tidak, kesini saja!" Seru Jooheon tak kalah antusiasnya dari Changkyun. Tak lupa juga ia menarik lengan yang ia gandeng.

Changkyun mengerutkan alisnya, "Tidak, kita harus kesana!" Serunya menarik tangan pria yang ada di sampingnya.

"Sudah ku bilang, kita harus naik wahana ini!" Seru Jooheon setengah berteriak, ikut menarik lengan pria yang ada di sampingnya.

"ASTAGA TIDAK BISAKAH KALIAN DIAM!?", Bentak sang pria manis. "Tolong, jika kalian ingin bertengkar sebagai kekasih, tolong, dengat sangat, jangan bawa diriku."

"Dan kenapa aku harus berada di tengah-tengah kalian berdua!?" Hyungwon melepaskan kedua lengannya yang sedari tadi di gandeng oleh kedua makhluk di sampingnya ini secara paksa.

Jooheon dan Changkyun bertukar pandangan, memberi tanda untuk bersiap-siap kabur entah bagaimana caranya. Tak ada lagi yang bisa mereka lakukan jika mood Hyungwon sudah hancur.

"U-uhm– Ah!, hyung, ada teman SMP ku disana! Aku ijin untuk pergi sebentar." Ujar Jooheon terburu-buru, entah pergi kemana.

"A-aku... ah! Disana ada teman anjing peliharaan ibu-ku!" Seru Changkyun.

Hyungwon hanya memutar matanya dengan malas. Kurasa mereka memang benar-benar jodoh, buktinya mereka sama-sama bodoh.

Pria manis jangkung tersebut tersenyum dengan sedikit paksaan, "Ya, tak ada salahnya berjalan-jalan sendiri."

Ia melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya, 5.30 PM. "Pantas saja langitnya sudah berubah jadi oranye." Ia mengangkat kepalanya.

Selama berjalan-jalan disini sama sekali tak ada yang menarik, tempat ini hanya di penuhi oleh para pasangan yang tengah berkencan. Dan beberapa keluarga juga tentunya. Tapi tetap saja, entah kenapa Hyungwon merasa dirinya sangat memprihatinkan saat ini.

Tubuh kurusnya yang jangkung tersebut berjalan dengan loyo, seakan-akan tubuhnya akan ambruk jika ada angin yang melewatinya. Lalu tubuhbya akan terbawa terbang.

Walau Hyungwon punya keinginan untuk terbang tetapi bukan sebagai Pria manis yang terbang di terpa angin, dengan fisik yang memprihatinkan. Pikirnya.

Drrt, Drrt, Drrt..

Getaran handphone di sakunya seketika membuyarkan pikirannya tentang bagaimana caranya ia bisa terbang dengan cara yang tidak menyedihkan seperti yang ia pikirkan tadi.

"Hyung, jangan lihat ke arah jam 2!", Ujar Changkyun di sebrang.

"Apa, kenapa?", Hyungwon mengkerutkan alisnya lalu berbalik pada arah yang di maksud oleh Changkyun.and

"Pokoknya jangan lihat!", kekeuh Changkyun. Hyungwon menghela nafasnya sambil tersenyum kesal, "Terima kasih, telah mengingatkan. Jika kau tidak mengingatkan pasti aku akan melihat Wonho yang sedang berbahagia bersama Minhyuk. kekasih barunya."

"Sama-sama hyung, sampai ketemu nanti!", Changkyun menutup telpon dengan nada yang ceria. Astaga, anak ini terlalu banyak makan micin atau bagaimana?

Dengan sengaja Hyungwon menyenggol Minhyuk dengan sangat keras saat ia berjalan melewati mereka, "Ah, maafkan aku." Ujar Hyungwon dengan nada mengejek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgotten Angel. [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang