Aku tidak tahu kemana hatiku harus tinggal,menetap dengan yang lama namun sakit atau pergi menjauh dan mencari yang tepat.Aku bimbang dengan keadaan ini keadaan dimana aku harus memilih,dan aku benci memilih.
Sesampainya dirumah Claresta disambut dengan hangat oleh Mami dan Papinya yang sedang duduk manis diruang tamu.Wajah Claresta yang lesuh dan sembab akibat menangis tadi membuat Elisa dan Satria bertanya tanya pada anaknya itu.
"Kamu dari mana sayang?kok lesuh begitu?." Tanya Satria papinya Claresta
"Abis main pi sama Daniel,gapapa kok pi aku cape aja." Jawab Claresta dengan senyum tipis
"Ya sudah istirahat,sudah makan?kalau belum makan dulu,papi sama mami udah makan tadi." Kata papinya
"Udah pi,aku keatas dulu ya,goodnight mami papi." Kata Claresta sambil mencium pipi kedua orang tuanya itu
Akhirnya Claresta memutuskan untuk naik keatas dan masuk kekamarnya,sampai dikamar Claresta langsung mengganti pakainnya dan memilih untuk merebahkan badannya itu tanpa melakukan apapun lagi.Dia sangat lelah sebenarnya tetapi dia juga ingin menyelesaikan masalahnya dengan Arganta,Claresta sudah sangat muak dengan semuanya hampir 2.5tahun dia menjalani hubungan dengan Arganta dan semakin banyak permasalahan yang ia hadapi.
Aku rela jika harus melepasmu dengan bahagiamu yang baru,dibandingkan mempertahankan tetapi tidak ada kebahagiaan diantaranya.Menyakitkan memang namun akan lebih baik jika semuanya saling mengutarakan keinginan,aku tau kau sudah lama pergi dari hatiku tapi kau juga tidak ingin aku pergi dari hatimu.Egois
batin Claresta
"Gue chat Arganta deh biar jelas dan gak uring-uringan gini." Kata Claresta sambil mengambil handphonenya itu
Claresta : Arga?kamu bisa kan jelasin
apa yang terjadi tadi?
aku butuh penjelasan ga kalo
emang mau putus,bilang gak
kaya gini caranya.aku capeClaresta berharap Arganta menjelaskan semua nya dengan baik,dan Claresta pun berharap keputusan Arganta membuat hati Claresta lega.Tetapi apa mungkin Claresta masih sabar dan kuat menghadapi sikap Arganta terhadapnya?Claresta pun tidak yakin dengan semuanya,tidak lama kemudia handphone Claresta berdering dan dia berharap itu pesan dari pacarnya.
ting ting
Daniel : Clar?udah dirumah?baik baik
aja kan?jangan sedih lagi ya
gua siap ada buat lu,selamat
malam Clar.Claresta mengira itu pesan dari pacarnya tapi ternyata bukan,saat Claresta melihat pesan dari Daniel itu membuat hati Claresta tenang.Entah mengapa setiap perlakuan atau kata-kata yang keluar dari mulut Daniel membuat jantung Claresta berdegub sangat kencang.Dia tidak mengerti sama apa yang terjadi dengan Daniel saat ini,Daniel yang Claresta kenal adalah Daniel yang cuek,dingin,bodo amatan,dan sok cool.Tetapi berbeda dengan Daniel yang saat ini bersama Claresta,Daniel yang baik,perhatian,dan tanggung jawab.
Claresta : Iya el,thanks im fine kok
selamat malam Daniel.:)Claresta senang dengan kehadiran Daniel disaat seperti ini tetapi satu sisi dia sangat belum siap untuk jauh dari Arganta.Tidak lama kemudian handphone Claresta berdering lagi,dia berharap itu dari Arganta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbèlieve
Teen Fiction"Lo gak mau jatuh cinta lagi Clar?." Tanya temannya yang sedang mendengar cerita Claresta "Cinta?hahahah makasih,gue muak." Claresta menjawab dengan muka yang sangat jutek Apasih yang membuat Claresta sangat tidak ingin mendengar kata cinta?