Apa harus sesakit ini merasakannya? memang hatiku sudah lama ingin tinggal tetapi aku tidak bisa berdusta aku masih sangat menyayangimu -Claresta Dianda
Sahabat-sahabatnya pun berusaha menenangkan Claresta yang masih sesegukan itu,sebenarnya jauh dari sebelum kejadian seperti ini sahabat-sahabatnya itu sudah memberi tahu untuk lebih berhati-hati dan lebih pintar dalam menghadapi Arganta.Tetapi Claresta hanya meng-iyakan dan tetap menjalin hubungan dengan Arganta,sedikit ada rasa penyesalan terhadap apa yang terjadi.
"Udah res,kalo emang lu mau putus. kasian lu nya yang sakit hati terus." Kata Jane sambil memandangi Claresta
"Iya res,jangan bego jadi cewe udah tinggalin aja kan ada kita lu pasti bisa move on." Sambung Owena
"Udahlah lu gak usah pacar-pacaran percuma temen gua nangis mulu gara-hara cowo,putusin udah." Kata Feysia dengan nada kesal
"i..iyaa gue nanti ma..ma..mau ketemu sama Arga ngomongin semuanya." Jawab Claresta sambil sesegukan
"Udah res jangan nangis." Celetuk Anneira
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.Sesampanya dirumah Claresta langsung membaringkan tubuhnya sambil terdiam memikirkan masalah yang dia hadapi sekarang.Memang Claresta sudah sangat lelah dengan keadaan ini tetapi satu sisi dia juga sangat bingung apakah ia sanggup meninggalkan semuanya?
Malampun tiba Claresta bersiap siap untuk bertemu sang kekasihnya itu,tetapi Claresta belum siap untuk semuanya.Tapi kali ini Claresta bertekad untuk menyelesaikan semuanya,apapun yang terjadi nanti dia siap untuk menerima kenyataan yang harus dia hadapi.
Pukul 19.30 Claresta sampai ditempat yang ditentukan oleh Arganta.
"Arga lama banget sih." Gerutunya sambil sesekali mengecek handphonenya
Tak lama kemudian Arganta datang dengan wajag tersenyum mengarah Claresta. Claresta tidak membalas senyum Arganta dan langsung bertanya.
"Aku mau ngomong sesuatu,tapi kamu janji kamu harus dewasa malam ini?." Ucapanya dengan serius
"Iya,omongin aja res." Jawab Arganta
"Gini,aku udah tau semuanya apa yang terjadi,aku tau kamu dibelakang aku gimana. aku tau semua ceritanya,aku udah punya buktinya,kamu gak usah bohong lagi sama aku. Ga,maafin aku kayanya kita gak bisa nerusin hubungan ini lagi,udah cukup semuanya buat aku,mau kita kaya gimana pemikiran kita udah beda,kita harus nentuin pilihan kita masing masing. maaf kali ini aku udah gak bisa jalanin hubungan ini Ga,semoga kamu bisa nerima semuanya,kamu gak bisa mencintai 2 orang sekaligus dalam satu waktu. itu gak akan adil,aku harap keputusan aku bisa jadi keputusan terbaik buat kita ya Ga." Jelas Claresta dengan mata berkaca-kaca
"Oke,sebelumnya aku minta maaf sama kamu karena udah nyakitin kamu,dan ngecewain kamu terus. jujur aku gak bisa jauh dari kamu,tapi aku juga gak bisa ninggalin cinta aku yang baru. kalo emang itu mau kamu,dan itu keputusan terbaik aku terima kok. makasih ya kamu udah sabar selama ini ngadepin sikap aku,makasih kamu pernah jadi bagian hidup aku yang berharga. semoga kamu bisa nemuin seseorang yang gak pernah nyakitin dan ngecewain kamu lagi,sini aku peluk kamu jangan nangis Res." Kata Arganta sambil merangkul bahu Claresta yang sudah mulai menitihkan air mata
"Makasih ya Ga,udah ngertiin keputusan aku,karena kamu aku belajar sabar&tulus mencintai seseorang. karena kamu juga aku bisa jadi belajar jadi wanita yang kuat,makasih juga karena kamu pernah jadi lelaki yang pernah ada buat aku. jangan pernah sakitin dia kaya kamu sakitin aku ya Ga. aku pulang dulu." Sambil merapihkan tasnya lalu melangkah meninggalkan Arganta yang hanya diam menatap kepergian Claresta.
Memang berat bagi Claresta mengakhiri hubungan yang sudah dia buat selama 2tahun belakangan ini. Tetapi,hati dan pikiran Claresta sudah tidak sanggup menjalaninya lagi Claresta percaya bahwa Tuhan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Ada pertemuan,pasti ada perpisahan dari perpisahan itulah Claresta belajar bahwa apa yang dia inginkan tidak selamanya ada dihidup Claresta.
Semuanya sudah selesai dengan Arganta,kini Claresta harus menjalani kesehariannya dengan hal yang berbeda dan baru. Claresta yakin dari semua apa yang dia alami pasti dia akan mengerti ada hikmah baik dari semua itu. Meskipun hati Claresta masih merasa kehilangan,tetapi dia harus segera melupakan semua kenangan manis ataupun pahit bersama mantannya itu.
Keesokan harinya Claresta pergi kesekolah,menjalani hari-hari yang biasa dia lakukan. Tapi kali ini dengan suasana yang berbeda,pukul 06.20 Claresta sudah sampai disekolah saat sedang memasuki kelas tangan Claresta ditahan oleh seseorang. Siapa lagi kalo bukan Daniel?
"Ish kaget gue el,kenapasih?." Tanya Claresta
"Hehehe sorry,lu sama cowo lu gimana?masih galau gak?kayanya udah gak ada beban nih." Tanya balik Daniel sambil menaikan alisnya
"Sejak kapan seorang Daniel itu K.E.P.O." Kata Claresta
"Yaelah pait banget temen,gua kan cuma pengen tau lu masih bego apa gak hahahah." Ledek Daniel
"Plis dah,gue udah putus sama dia oke byeeeeeee gue mau kekelas." Jawab Claresta sambil meninggalkan Daniel yang hanya tertawa dan tidak menggubris jawaban Claresta.
Claresta yang hanya terdiam menatap papan tulis kelas tidak menyadari kehadiran Felysia yang dari tadi memandangi dirinya.
"Res,bengong aja. kesambet loh." Tegur Fely sambil menyenggol pundak Claresta
"Hmm.. abis gue ngerasa sepi,ngerasa beda banget." Jawab Claresta yang masih menatap papan tulis kelas
"Yailah bosQ udah kali,lu kan udah putus ngapain juga masih diinget inget lagi." Kata Fely
"Iya tapikan..." Belum selesai berbicara Fely sudah menarik tangan Claresta menuju luar kelas
Fely mengajak Claresta kekantin untuk menemui teman-temannya yang lain. Dikantin hanya ada beberapa siswa karena jam untuk sarapan hanya jeda beberapa menit sebelum masuk.
Teman-teman Claresta sedang asik bercanda sambil menikmati makanan yang mereka beli.Tetapi berbeda dengan Claresta yang hanya terdiam menatap kosong,teman-temannya bingung Claresta sangat berbeda hari ini.
"Itu si Ares kenapasi?diem aja." Adori memulai percakapan
"Biasa dor,abis putus cinta gitu tuh." Celetuk Owena
"Yaampun res,sedih banget sih. udah gak usah pacaran dosa haha." Kata Adori sambil membalikan badannya kearah tukang es
Tiba-tiba Daniel datang duduk disamping Claresta sambil memandangi lamunan Claresta.Keisengan Daniel pun nuncul,dia berniat untuk mengagetkan Claresta dari lamunannya itu.
"WOIIIIII." Teriak Daniel disamping kuping Claresta
Claresta yang kaget mendengar teriakan Daniel itupun loncat sambil memegangi dadanya
"Anjirrr Daniel,kagettt setan lo ye ah sialan." Gerutu Claresta
"Lagian pagi-pagi udah bengong,ayam gua kemaren bengong mati. lu ikut gua ya pulang sekolah?." Tanya Daniel
"Kemana?gue gak diculik kan?." Tanya Claresta juga
"Udah lu ikut aja.." Jawab Daniel sambil meninggalkan Claresta bersama temannya itu.
*bel masuk berbunyi*
Claresta dan teman-temannya berhamburan untuk masuk kedalam kelas,Claresta yang masih bingung kemana Daniel akan megajak dirinya.
Hari ini guru dikelas Claresta hampir full mengajar,Claresta sudah pusing dengan pelajaran-pelajaran yang masuk dijam terakhir dia memilih untuk pergi kelorong kelas.
.
.
.
.*bel pulang berbunyi*
HAIIIII IM BACK!😂SEBELUMNYA MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN SEMUA,MAAF AUTHOR KALO PERNAH ADA SALAH SAMA KALIAN🙏😊 HIII MAAF BANGET YA LONG TIME AKU GAK LANJUTIN CERITANYA,KARENA AKU JARANG ADA DIRUMAH JADINYA JARANG BISA MIKIR MAU LANJUTIN CERITA. KARENA DORONGAN DARI TEMEN BUAT LANJUTIN CERITA,AKU LANJUTIN DEH. SEBISA MUNGKIN AKU SERING NGEPOST LANJUTAN LANJUTAN CERITANYA YA. ALL SEE U ON MY NEXT PART💜😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbèlieve
أدب المراهقين"Lo gak mau jatuh cinta lagi Clar?." Tanya temannya yang sedang mendengar cerita Claresta "Cinta?hahahah makasih,gue muak." Claresta menjawab dengan muka yang sangat jutek Apasih yang membuat Claresta sangat tidak ingin mendengar kata cinta?