"Bintang?!"
Langkah kaki Bintang terhenti setelah terdengar seseorang memanggil namanya. Bintang memandang cewek yang memanggilnya tanpa ekspresi.
"Loh, kalian saling kenal?" tanya Via mama dari Bintang.
Winda tidak menjawab Via, dia terus menatap Bintang dengan wajah bingung. Mata Winda dan Bintang sempat bertemu selama beberapa detik sampai Bintang memutuskan tatapan terlebih dahulu.
"Halo tante" sapa Bintang kepada Riffa.
"Halo, Ini anak kamu, vi?"tanya Riffa.
"Oh iya, kenalin ini anakku. Bintang, kenalin ini tante Rifa yang kemarin Mama ceritain, teman SMA mama sekaligus tetangga kita. Dan yang dibelakangnya Winda, putrinya" jelas Via.
"Yuk ah, kita bincang-bincang sambil makan. Aku udah nyiapin beberapa makanan"
Rifa, winda dan bintang mengangguk tanda setuju. Mereka menjatuhkan bokong di kursi tunggal yang berada di dekat meja makan.
"Omong-omong anak kamu sekolah di mana, rif?" tanya via.
"Anak aku sekolah di SMA BUDI MULIA, kalau anak kamu?"
"Wah...Anakku juga sekolah disana , gimana kalau setiap hari mereka berangkat dan pulang bareng?" usul via sambil mengambil sesendok sambal terasi.
"Aku setuju vi, si Winda juga masih agak bingung sama jalan komplek disini, tadi aja dia telat setengah jam sampai rumah"
Terlihat Bintang yang begitu tenang mendengar pembicaraan antara dua wanita paruh baya di sampingnya. Dia sudah menduga-duga kejadian ini akan terjadi. Mulai dari cerita mamanya padanya yang akan mempunyai tetangga baru teman SMA nya dulu. Kemudian pertemuan tidak sengajanya dengan gadis bernawa Winda, anak dari teman mamanya yang sekarang sudah menjadi tetangganya.
"Oh iya, mama tadi tanya. Kalian emang udah saling kenal ya di sekolah?" tanya via.
"Enggak mah, bintang nggak kenal dia. Mungkin dia yang kenal aku, kan aku ketua osis" jawab Bintang tenang.
Mendengar perkataan Bintang, Winda langsung tersedak dan kemudian dia meneguk air putihnya.
"Aduh, hati-hati dong makannya" risau Rifa.
"Maaf ma..hehehe"
Ketua osis? Hal itulah yang memutari kepalanya saat ini juga.
"Kamu cantiknya nurun ke anak kamu ya. Anak kamu cantik banget" puji Via membuat rona merah pada pipi Winda.
"Makasih tante" balas Winda.
"Kayaknya bagus deh kalau kita jodohin anak kamu dan anakku"ide Via sontak membuat Bintang tersedak setelah Winda tadi.
"Mama!" bisikan Bintang pada mamanya hanya membuat wanita paru baya itu terkekeh kecil.
Mata Winda dan Bintang sempat bertemu hingga keduanya memutuskan pandangan secara bersamaan dan memutuskan melanjutkan kegiatan makan mereka.
🎈🎈🎈
Winda tampak semangat menaiki anak tangga rumahnya. Dia tidak perlu khawatir sekarang karena dia tidak lagi kedinginan tidur di ruang tamu sendirian karena sekarang kamar barunya sudah rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl - Because That Girl Is Mine
Novela Juvenil"Gue bilangin ke lo ya, cinta itu akan dihadapkan dengan dua kemungkinan, berani jujur atau berani melihat dia dengan orang lain"