Bel istirahat berbunyi membuat siswa-siswi SMA BUDI MULIA bergegas pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai bergejolak meminta makanan.
Terlihat tiga remaja perempuan yang terdiri dari Winda, Ria dan abel sedang memakan semangkok bakso masing-masing di meja kantin, tawa Abel yang sangat keras membuat siswa lainnya yang berada di kantin menatap aneh ke arah mereka.
"Sumpah, win! Hidup lo kok kaya gitu amat sih. Ngenes ngenes gitu. Baru aja jadi anak baru di sekolah, langsung sial aja lo" ledek Abel sambil menahan tawa karna dia sedang mengunyah bakso besar yang ada di mulutnya.
Sementara Winda hanya memasang wajah kesal karna ledekan Abel.
"Menurut gue sih, kejadian ini bisa disebut karma. Lo masih inget kan hari-hari yang lo jalani dengan penuh tingkah konyol lo. Terutama minggu kemarin saat lo ngelemparin kacang tanah berulang kali ke bu yuyun sampai dia hukum semua temen sekelas kita" jelas Ria yang sedari tadi tampak fokus memakan baksonya.
"Hehehe...maaf ya" ucap Winda sambil memasang raut wajah memelas.
Ria dan Abel yang melihat itu langsung menjauhkan muka Winda dengan jari telunjuk mereka bersamaan.
Abel dam Ria hanya terkekeh kecil karna melihat tingkah konyol teman satunya ini.
"Eh...gue ke toilet dulu ya. Kebelet nih"kata Winda yang langsung diangguki oleh kedua temannya itu.
Winda langsung berlari kecil keluar dari kantin menuju toilet.
Saat berlari kecil melewati koridor, dari balik pintu kelas tiba-tiba muncul seseorang yang membuat Winda terjatuh.
GUBRAKK
Sementara cowok yang menabrak winda tadi tidak terjatuh dan hanya memandang datar Winda.
Winda yang merasa tidak mendapat respon apapun dari cowok yang telah menabraknya seketika langsung berdiri dengan raut wajah kesal.
"Woi lo kalo jalan pake mata dong!" bentak Winda. Winda langsung melihat tajam kearahnya.
cowok itu hanya membalas dengan wajah datar, Kemudian pergi melangkah meninggalkan Winda.
Winda yang melihatnya pergi langsung menghentikan langkahnya.
"Lo nggak minta maaf?!""Emang apa salah gue?" tanyanya tanpa rasa tak berdosa.
"Apa salah lo? Wah!! Wah!! Ternyata semua siswa di sekolah ini ngeselin semua ya. Belum lama sekolah di sini udah dibikin pusing aja sama semuanya. Gue pikir sekolah ini--"
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Winda terkejut karna melihat cowok yang tadi menabraknya memajukan langkah nya mendekati Winda, Winda yang seketika takut langsung mundur. Tapi orang itu tetap maju sampai bugg! Punggung Winda telah menempel ke tembok dan dengan sigap cowok itu menguncinya dengan kedua tangannya.
Keringat dingin mulai keluar di sekujur tubuh Winda.
"Ap..ap..apa-apaan sih!"
Selama beberapa detik, cowok itu menatap tajam Winda. Dan selama detik itu juga Jantung Winda berdetak kencang tak terkendali.
"Kenapa? Takut?"
Winda baru tersadar saat cowok itu melontarkan pertanyaan."enggak! "Si..siapa yang takut?! Dasar aneh!"
"Di posisi ini, lo yang terlihat lebih aneh dari gue. Lo kelihatan gugup"kata cowok itu sambil memberikan senyum sinis pada Winda.
Winda terdiam tak merespon cowok itu. Dia sibuk menyembunyikan rasa gugupnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl - Because That Girl Is Mine
Fiksi Remaja"Gue bilangin ke lo ya, cinta itu akan dihadapkan dengan dua kemungkinan, berani jujur atau berani melihat dia dengan orang lain"