MILAN Imigran Dari Syurga

Rumah sakit

"Itu Bunda Rat! Maaf gua baru bisa bilang ke elu" ucapnya putus asa, sesekali memejamkan matanya.

"Apa yang terjadi dengan bunda Lan?"

"Bun..da berantem sama cowok itu Rat!" Milan menjawab sembil berjalan ke arah bangku.

"Cowok itu?" Ratu bingung apa yang di katakan Milan. "Maksudnya?" Ratu bertanya.

"Bokap gua!" Milan menjawab dengan rasa kesal, tangannya yang mulai mengeras.

Ratu mencoba meredakannya.

"Sabar ya!" Kata ratu sambil tersenyum.

"Bunda gak sadar-sadar, ini sudah 112 hari bunda di rawat" Milan mengeluh kepada Ratu

"Rat lu pernah ngerasain kehilangan seseorang?" Tanya milan

"Nggk!"Ratu menggelengkan kepala. "Tapi aku gak mau itu terjadi"

"Jika lu sedih apa yang lu lakuin?" Tanya milan

"Jika aku sedih? Mungkin aku akan tonjok seseorang" Ratu melihat ke arah milan.

"Iiiiiiihh" milan menyeringas ngeri. "Galak amat lu!" Kata milan.

"Gak nyadar sendirinya yang galak" sindir milan. "Gak inget! Kamu pernah bentak guru BP?" Kata Ratu.

"Kapan?" Jawab milan.

"Pas elu berantem sama senior!"kata Ratu. "Elu di jewerkan sama guru BP, terus elu teriak gini! Lepas BO..TA...K! Terus elu lari ke gua!"

"Kenapa? Ko Gua lari ke elu?" Tanya Milan

"Gak tau?" Ratu menggelengkan kepalanya.

"Karena hati tau dimana pemiliknya!, makannya gua lari ke elu!" Ucap milan

"Gombal lu lan!"

Milan tersenyum.

Ratu balas tersenyum milan.

Saat Ratu menghampiri Milan, lalu ia duduk dibangku tempat sekarang Milan berada, Milan berusaha mengontrol senyumnya, seolah segala urusannya yang tadi biasa-biasa saja! Tapi kenyataannya, di dalam hatinya, masih terselip rasa sedih dan kecewa.

"Kalo duduk tuh yang bener!"

"Emang gimana sih yang bener?"kata Ratu

"Mau tau? Tapi jangan nyesel!"

"Gak ah gak mau, soalnya di buat nyesel mulu sama elu"

"Gak mau bener? Yahhh berarti lu bakal nyesel! Tadinya gua mau nyender ke elu!" Milan tersenyum kecil.

"Kalo guanya yang gak mau berarti elu yang nyesel mah, ga bisa nyender ke gua!" Ratu memeletkan lidahnya.

"Tapi elu mau kan? Deket-deket sama gua"

"Nggk!"

"Yah, kenapa?"

"Ada bunda" kata Ratu menoleh ke arah Bunda.

Milan mendekati bundanya dan berkata "bunda bolehkan Ilan deket-deket Ratu?" Tanya Milan

Milan menghampiri Ratu.

"Tadi elu bilang apa ke bunda?" Tanya Ratu

"Mau tau!"

"Hmmmm!" Ratu kesel.

Milan tersenyum, "Tadi gua Minta Restu ke bunda?"

"Terus?"

"Kata bunda Boleh" kata Milan

"Emang bunda tadi ngejawab?" Tanya ratu sambil tersenyum

"Ngejawab. Oiaa tadi kata bunda elu Cantik, cocoknya cuman sama gua, terus kata bunda elu gak boleh sama cowok lain! harus sama gua terus! kata bunda juga elu jodohnya gua!"

"Hahahahaha" Ratu ketawa

"Kenapa? Ko ketawa"

"Itu kata bunda?" Tanya Ratu dengan ketawanya.

"Iya, kata bunda."

"Kata bunda apa kata elu?" Ratu tersenyum

"Hehehehehe, Kata gua sih." Milan tertawa kecil.

"Bohongnya ketahuan" ucap Ratu

"Bohong ajah ketahuan sama elu, apalagi ngumpetin perasaan gua ke elu." Kata Milan

Ratu hanya tersenyum melihat Milan yang menggenggam tangan bundanya, "Rat elu sayang gak sama bunda elu?" Tanya Milan

"Sayang"

"Kalo sayang harus gimana?"

"Har..Us...." ucapnya terpotong

"Duh udah sore nih Ra, elu mau pulang gak?" Tanya Milan

"Mau, tapi bunda?"

"Jangan Hawatir! Nanti ada kakak gua ke sinih, Dia mau nginep katanya." kata Milan sambil tersenyum.

"Gua WhatsApp kakak gua dulu ya Ra!"

"Iyah"

Milan adalah anak kedua dari dua bersauda, kakaknya yang pertama perempuan, namanya Mawar, sudah menikah dengan seorang laki-laki asal Sumatra namanya Wahyu, Milan tidak pernah menyukai Wahyu karena Wahyu sifatnya yang emosian dan tidak pernah memperlakukan kakaknya dengan baik dan waktu itu Milan pernah melihatnya Menampar kakaknya.

_______________________________

WhatsApp

Kak Mawar

"Kak lu jadikan jagain bunda di Rs.."
«17:00»

"Iyah jadi, tapi Suami gua gak mau Lan!"
«17:07»

"Biar gua yang ngomong!" «17:09»

"Jangan!" «17:10»

"Gua Otw rumah!" «17:12»

"Ihss Jangan!" «17:14»

"Ywdh cepat keRs! Gua mau anter Ratu pulang!" «17:16»

"Iya iya bawel lu!" «17:17»

_______________________________