"Ketika kau merasa lelah untuk berpura-pura baik-baik saja.
Maka berhenti dan datang padaku.
Kau tau?
Aku akan selalu menjadi seorang kakak untukmu.
Jangan menangis sendirian.
Dan jangan menahan sakit sendirian.
Bukankah kamu tau,jika aku selalu ada disisimu.
Dan ingatlah
Beban ini tidak akan pernah lepas sebelum aku melihatmu bahagia.
~Nishinoya yuu~
.
.
..
.
.
Mimpi-mimpi buruk itu hadir kembali disetiap paginya, saat ia tidak berdaya,saat ia merasa ingin menghapusnya. Tapi semua percuma kilas-kilas kenangan yang menyakitkan bagaikan kaset rusak yang disetel berulang-ulang menyusup memorinya. Paginya selalu dihantui dengan kenangan akan kehancuran hatinya. Ia bahkan harus rela melewatkan pelajarannya, harus rela membohongi satu-satunya keluarganya. Namun sedikitpun kenangan itu tak ingin berhenti dari otaknya. Setelah seminggu lebih membolos dari sekolahnya dan mengabaikan email ataupun telfon dari sahabatnya Hinata akhirnya memutuskan untuk masuk sekolah hari ini. Ia tidak ingin beasiswanya dicabut karena membolos dan membuat nii-sannya khawatir lagi. Setelah menyelesaikan ritual paginya a.k.a mandi, Hinata memakai seragam dan mematut diri didepan cermin.Dilihatnya kantung matanya sudah menghilang dan bekas-bekas kissmark yang ada ditubuhnya sudah tidak ada. Hinata bernafas lega setidaknya kedua sahabatnya tidak akan curiga.
"Yoshhh... Semangat Shouyo!!! Lupakan dan anggap semua mimpi buruk saja." gumam Hinata memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Setelah menguatkan mental dan hatinya, Hinata berjalan ke arah dapur dan dilihatnya sang kakak sedang sibuk menyiapkan sarapan untuknya.
"Ohayou Noya-nii."
" Oh... Ohayou Shouyo.!!" jawab Nishinoya yang terkejut dengan kedatangan Hinata. "Apa kau benar-benar sudah sehat?!" tambahnya lagi.
"Sudah Noya-nii maaf Shouyo selalu merepotkan nii-san. Dan lagi Shouyo sudah hampir dua minggu membolos sekolah. Shouyo tidak mau nanti beasiswa Shouyo dicabut pihak sekolah karena terlalu lama tidak masuk."
" Bukankah aku ini nii-san mu, jadi sudah tugasku untuk merawatmu bukan!!! Shouyo tidak masuk sekolah kan karena sakit. Tsukishima dan Yamaguchi juga sudah mendapat izin dari kepala sekolah langsung. Untunglah kau mempunyai sahabat yang sangat menyayangimu."
Hinata yang mendengarnya tersenyum tipis. Ia bersyukur setidaknya masih ada nii-san dan kedua sahabatnya yang masih menyayangi dan memperhatikannya.
" He he he.... Iya nii. Shouyo juga bersyukur karena mempunyai sahabat yang peduli denganku. Noya-nii membuat sarapan apa? Apa perlu ku bantu?" tawar Hinata dengan senyum cerahnya.
" Tidak perlu Shouyo. Ini juga hampir selesai, kamu tunggu saja di meja makan setelah itu kita sarapan bersama."
"Baiklah nii..."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART (KageHina)
Fanfiction"Seharusnya aku tidak menyetujui taruhan bodoh yang mereka berikan itu karena kusadari aku mulai mengiginkanmu. Bisakah kita memulai lagi dari awal??tanpa harus menyakitimu dan kali ini kejujuran dari hatiku?." Kageyama Tobio "Aku pergi sesuai keing...