Verwirrtes Leben

67 3 0
                                    

| Verwirrtes Leben |

©2017's Fanfiction Story

—Lu Han x Kim Hyerim—

Romance, slight!Comedy, Marriage Life, Psychology — PG-17 — Oneshot

Disclaimer: The basis of the theme in this fanfiction is inspired by DIZZY CRAZY CALLED LOVE by Bambina88 in IFK & the bathroom scene in this fanfiction is inspired from the scene in K-Drama 'Tomorrow With You'. But, the plot is pure mine.

Kala membuka kelopak matanya di pagi hari, Hyerim pun menjalani hidup yang membingungkan tatkala mendapati seorang pria seranjang dengannya. Dan gilanya lagi, pria bernama Luhan itu mengaku-ngaku sebagai suaminya. Wait, kapan Kim Hyerim menikah? Dirinya ini kan masih mahasiswi dan bahkan tak memiliki kekasih.

║█║✿║█║✿║█║✿║█║✿║█║

"Sayang?" Vokal pelan seorang pria berhasil mengusik Kim Hyerim dari alam bunga tidurnya. Tubuh si wanita menggeliat namun tak kunjung membuka kelopak matanya.

Tapi, tunggu, memangnya dirinya tidur seranjang dengan seorang pria? Ditambah lagi kapan ia memiliki kekasih? Well, mungkin Hyerim salah dengar dan masih setengah bermimpi.

Namun ..., apa ini? Kenapa guling yang dipeluk Hyerim terasa seperti ... manusia?

"Eunghh ...." Hyerim melenguh dalam tidurnya sebelum membuka matanya.

Kedipan obsidiannya guna menjernihkan pandangannya, saat ini sedang Hyerim lakukan. Perlahan pandangan Hyerim mulai jelas, retinanya menangkap figur lelaki yang berbaring di sebelahnya dan tengah ia peluk, lelaki tersebut sedang menatap Hyerim dengan lengkungan senyum hangat.

Tunggu ....

Pria?

PRIA?!

SERANJANG DENGANNYA?!

"ARGHHHH!!! LELAKI MESUM!!!!" Teriakan Hyerim di pagi hari yang semestinya tenang, pecah dengan wajah marah yang terlukis.

Luhan—pria yang berbaring di sebelah Hyerim—, tersentak kaget dan segera melepaskan pelukannya kepada Hyerim untuk memberi spasi lebar antaranya dengan wanita Kim tersebut.

Dengan gusar, Hyerim menarik tubuh untuk duduk di atas ranjang king size tempatnya berba—tunggu, kenapa ranjang tidurnya bertipe king size juga sprei dan selimutnya kenapa berwarna putih, bukannya single bed dengan sprei serta selimut biru langit. Kepala Hyerim pun menyensor sekeliling ruangan kamar tempatnya bernaung.

Rahang Hyerim seakan ingin jatuh dari penempatannya tatkala si wanita membuka mulutnya menciptakan celah yang sangat besar.

Ini ... bukan kamarnya.

"Hyerim, ada apa?"

Eksistensi pria yang tadi berbaring di sebelahnya, disadari kembali oleh Hyerim saat si pria bersuara kembali.

Berputarlah kepala Kim Hyerim ke arah Luhan yang berada tepat di sampingnya. Pria yang tidak dirinya ketahui ini, melayangkan tatapan khawatir dengan mimik nan seirama.

"Kamu ..." mata Hyerim menyelidik dengan tubuh agak condong ke belakang untuk berhati-hati pada Luhan. "... siapa?" Frasa Hyerim teruntai kembali dengan wajah waspada yang membingkai.

Pria di hadapannya ini nampak memejamkan alat melihatnya, napasnya juga terhela, bahkan kelelahan campur kefrustasian terbingkai di parasnya. Sekon mendatang, dwimanik si pria membuka kembali.

"Aku Luhan." Kesabaran terpancar dari paras Luhan. Sementara Hyerim hanya menggaruk belakang kepalanya tambah linglung, karena tentu tak mengenal nama asing tersebut. "Dan aku ini ... suamimu." Luhan menguntai frasa dengan pita suara hati-hati yang lantas membuat Hyerim seakan terhantam sesuatu.

Hyerim - Luhan's FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang