Time

45 2 0
                                    

Genre : Romance, slight!surrealism, Sad, Angst || Lenght : Ficlet – Mix || Rating : PG-15 || Recommendation Song : Zhang Liyin ft.Xiah – Timeless, Girls’ Generation – Time Machine, Changmin 2am – Moment (0st.The Heirs)

Summary : Aku benci dengan waktu yang bergulir

HyeKim ©2016

Hyerim’s Side

You can’t leave me

Stay here even if it’s hard

If I can see you just a bit more

I’d smile for the amount of love left

♪ Zhang Liyin ft.Xiah – Timeless ♫

Aku benci dengan waktu yang bergulir. Aku benci ketika jarum sialan itu bergeser dan kian menggeser, kemudian terbitlah sebuah angka baru dengan menit dan jam yang berbeda. Bukan karena aku ini penderita chronophobia atau istilah lainnya phobia terhadap waktu. Tapi karena waktu, aku berpisah dengan seseorang yang kini sedang tersenyum riang tepat satu jengkal di hadapanku. Tepat dilengan kanannya melingkar tangan seorang gadis yang kini diberi label sebagai tunangannya.

Luhan. Kenapa waktu tega memisahkan kita seperti ini? Kenapa waktu itu semua harus terjadi? Kenapa disaat dirimu memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiranmu, aku tidak mencegahmu? Kenapa waktu itu aku harus baik hati membiarkan jalinan kasih kita selama 1 tahun kau menghirup udara di Korea, pupus sudah dengan kata ‘aku dijodohkan dengan orang lain.’

“Lu, aku di sini. Datang ke acara pertunanganmu lho,” bibir ceri pucat milikku karap mengeluarkan suara. “Kenapa kamu mengabaikanku?” aku berujar kembali kala Luhan malah sibuk bertatapan mesra dengan wanitanya sekarang, mengabaikanku yang hanyalah sebuah bongkahan masa lalu untuknya.

Diriku menghela napas dan menatap sayu lelaki yang hingga kini masih ada di relung hatiku. “Aku kuat kok melihatmu dengan wanita lain…” walau nyatanya pancaran kelereng hitam milikku mengisyaratkan kepedihan. Entah bagaimana, Luhan seakan baru mendengar suaraku dan menoleh ke samping kirinya, tempat kuberada.

Mata itu hanya menatap sendu sosok bayanganku. Senyuman tipis terukir kala mata kami saling bertabrakan. “Tapi entah kenapa…. Aku ingin sekali mengatakan, ‘jangan tinggalkan aku’. Aku sungguh ingin kamu masih tetap bersamaku,” Luhan hanya tersenyum pahit.

“Tapi, ini keputusan orang tuamu kan? Aku tidak ingin kamu menjadi anak yang membangkang dengan melawan kedua orang yang sangat berjasa dalam hidupmu. Aku tetap bahagia walau melihatmu barang setitik bayanganmu sekalipun…”

Kristal itu jatuh dengan sendirinya dari pelupuk mataku diiringi oleh lengan kananku yang perlahan melayang untuk menyentuh Luhan. Lengan putih pucat ini terhenti lajunya, bisakah aku menyentuh Luhan? Entahlah, tapi aku ingin menyentuhnya untuk terakhir kalinya. Lalu, kulanjutkan kegiatan yang terhenti sekon lalu untuk menyentuh Luhan. Hingga aku merasa tidak bisa menyentuhnya sama sekali, bukan karena aku sadar diri Luhan sudah milik orang lain. Tapi karena waktu dan keadaannya sudah berbeda. Lenganku menembus lengan milik Luhan. Membuat laju air mataku makin deras saja. Ya, sudah kuduga aku tidak akan bisa menyentuhnya, tidak akan pernah bisa lagi bersamanya, karena waktu yang merengut jiwaku kala itu.

Hyerim - Luhan's FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang