"Kata dilan rindu itu berat, tapi menurutku kalau rindu itu bertemu."
~~~~~~~~~
Aku langsung berlari bergegas menemui pak rayn, aku gak mau terlambat lagi kali ini.
Tepat didepan pintu ruangannya pak rayn, aku melihat pintunya sudah terbuka.
" Assalamualaikum pak, nunu datang," kataku sambil mencoba membuka pintu lalu melihat disekitar meja pak rayn.
" Loh ko gak ada orang, pak rayn kemana," ucapku dalam hati
" Ngapain kau nu," kata kak reyhan yang tiba tiba ada dibelakang ku.
Deg
" Eh kak rey, sejak kapan kakak disini," sahutku yang agak sedikit kaget.
" Barusan, kau lagi apa nu, jangan jangan kau mau nyuri lembar jawaban fisika ya," sahutnya sembari menyiripiti matanya kaya orang yang lagi menerawang sesuatu.
" Enak aja, enggak lah, aku disuruh ke ruangan pak rayn, tapi dia gak ada," balasku yang gak terima atas ucapannya.
" Kalau mau nyuri contekan tuh, dateng kesekolah malem malem biar gak ketauan, jangan pagi pagi begini," balasnya lagi sambil mendekatkan wajahnya kedepan wajahku.
" Tepat sekali, kakak paling jago dalam nyuri contekan ternyata, makasih sarannya," ucapku sambil meninggalkan kak rey.
" Aku bilangin kau ke kepala sekolah nu," ucapnya dari jauh
" Bodo," teriakku
Menyebalkan
**
"Setangkai bunga dan surat (lagi) ?" ucapku pelan
" Kenapa?" tanya fatwa
" Ah enggak," kataku sambil memasukan setangkai bunga dan surat kedalam tasku.
" Hari ini pak budi gak akan masuk," ucap radit si ketua kelas yang sangat rajin, tapi dia keras kepala, kalo apa yang dia mau itu harus benar benar terpenuhi, tapi dia baik suka nyuruh kita buat belajar dan dia juga gak pelit kalo soal pelajaran.
" Yeaayy," semua murid serempak
" Daebakkk,"
" Kau ku traktir dit,"
" Sebagai gantinya, nyatet bab 1-2," ucap radit melanjutkan
" Uuuuuu,"
" Gak serruu ah,"
" Dit, lo bukan temen gue,"
" Gue kekantin aja,"
" Lo gajadi gue traktir dit,"
" Izin kebelakang dit,"
" Udah gausah nyatet,"
" Ngomong apaan lo dit, gue lagi ngegame nih, mabar aja ayok,"
Radit hanya menggelengkan kepala melihat tingkah teman temannya.
" Nunu, dipanggil pak rayn, dia di perpustakaan," kata amira
" Oke makasih mir,"
" Jangan jangan lo mau mojok ya nu," ucap feby
" Ko lo gabilang ke gue, sejak kapan lo jadian," fatwa menimpali
Aku hanya memelototi mereka berdua.
Aku berjalan menuju perpustakaan yang letaknya agak jauh dari kelasku, aku bersenandung riang sambil memainkan bibirku sampai mengeluarkan suara seperti suling. Aku rasa hari ini gak begitu buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream
Teen FictionNadila utami, dia mempunyai mimpi setinggi langit. Namun mimpinya itu terhalang oleh rasa cinta yang sangat dalam. Rasa cinta itu membuat dia semakin tak fokus memikirkan untuk masa depannya. Siapakah orang yang sangat dia cintai? Apakah dia bisa me...