Kau tau, aku benci menulis kalimat kalimat rindu yang tak berujung temu.
~~~~~~~~~
Terdengar suara bel pulang berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari dalam kelas untuk pulang kerumahnya masing masing.
Sedangkan aku masih saja duduk dibangku ku dengan selembar kertas berisi tugas matematika, pasalnya tadi pas aku nungguin si Nabil di UKS selama 1 jam lebih, Fatwa bilang bu Rima guru matematika itu gak bakalan masuk karena ada urusan mendadak, tapi nyatanya pas aku masuk kelas dan si Radit ngasih aku seambrek tugas.
Dan sialnya fatwa gak ngasih tau aku jadi aku hanya punya setengah jam untuk ngerjain soal matematika ini. Lebih parahnya lagi Fatwa sama Feby ninggalin aku dikelas sendirian. Mana semua kelas udah sepi.
20 menit berlalu, selesai sudah tugasku, aku sengaja mempercepat kerjaanku agar cepat selesai meskipun ada beberapa soal yang aku kerjain asal asalan tapi aku gapeduli. Setelah selesai, aku berjalan menuju kantor untuk mengumpulkan buku yang udah aku kerjakan. Aku sengaja mempercepat jalanku karna hari sudah sangat sore.
" Hai nadila utami," sapa seorang cowo yang berasal dari sebelah telinga kananku
Suara panggilan itu membuatku berhenti dan menoleh ke arah suara itu berasal. Dan aku mendapati seorang siswa lakilaki sedang berjalan menyusulku.
" Kok lo belum pulang?" tanyanya
Aku bengong
Aku sedikit memperhatikan wajahnya, kayanya pernah ketemu sebelumnya.
" Lo kenal gue?" tanyaku karna aku belum sepenuhnya tau semua siswa kelas 10.
" Gue sering nyari tau tentang lo kali," sahutnya dengan nada kaya orang yang khawatir
" Ngapain?," tanyaku bingung
" Padahal kita kan satu sekolah, tapi nyari lo kaya nyari jarum di tumpukan jerami, susah," gerutunya
" Maksud lo?," tanyaku lagi semakin tak mengerti apa yang dia ucapkan.
" Gue suka sama lo," ucapnya terang terangan
Deg
"Apa?" ucapku kaget
Aku melongo, tentu saja aku terkejut mendengar pengakuan orang yang sama sekali tak ku kenali. Aku terdiam, baru pertama kali ada orang yang langsung nyatain perasaannya tanpa mikir panjang. Biasanya kalo ada orang yang menyukaiku hanya memberiku surat dan setangkai bunga kaya si mister C itu. Itupun tak menampakan dirinya langsung.
Aku menghela nafas panjang, tanpa menjawab sepatah katapun, aku langsung berjalan meninggalkan dia.
" Issh" decih cowo itu, ia berjalan menyusulku dari belakang
" Apa jawaban lo?" tanya cowo itu
" Gue gakenal lo," ucapku cuek
" Nama gue Alan rimambo, kelas X ips, gue suka sama lo sejak tiga hari yang lalu. Pagi itu saat lo maksa minta nebeng ke motor gue," ucapnya tegas
Aku terkejut
" Ohh itu elo, btw thanks," ucapku datar dan terus melanjutkan jalanku agar segera sampe di gerbang.
" Oke gue gapeduli, mau lo cuek, mau lo ngebodoamatin gue, pokonya gue suka sama lo, gue bakal berjuang buat dapetin lo," ucapnya dengan begitu penekanan
" Gue duluan," ucapnya sambil menepuk pundakku
Dia tersenyum dan pergi meninggalkan ku.
Aneh. Batinku
Aku tak begitu memperdulikan orang itu.
Aku terus berjalan menuju gerbang sekolah, hari sudah sangat sore, disekolahpun sudah sepi dan hanya ada petugas kebersihan yang masih stand by di sekolah karna masih memastikan sampai gak ada siswa lain lagi yang masih berkeliaran disekolah.*
Baru saja aku akan membuka pintu rumahku, aku melihat sebuah surat dan setangkai bunga berada dibawah lantai dekat pintu. Aku mengambilnya dan bruh aku merasa ini ketiga kalinya dan aku masih saja tak kutemukan siapa orang yang diam diam memberiku surat.
Untung saja surat dan bunga itu tak ditemukan oleh ayah mama dan adikku, kalau mereka tau tentang ini, bisa bisa aku habis dibuly setiap hari.
Aku tidak langsung membuka surat itu, bukan apa apa, males. Menurutku sebeneranya surat itu gak penting sih, cuma ya setidaknya aku ngehargain dia yang udah cape cape buang buang uang hanya untuk membelikanku setangkai bunga mawar, meski harganya gak seberapa, tapi aku hargai perjuangan dia.
Aku langsung mandi beres beres karna badanku terasa lengket semua, setelah itu aku merebahkan badanku dikasur.
DRRRTTTT.... DDRRRRTTTT..
Aku mengambil handphone dan mengangkat telpon yang entah dari siapa karna kulihat nomor itu tak dikenali." Hallo," terdengar suara dari telepon
" Iya hallo," balasku
" Bisa bicara dengan nunu,"
" Iya saya sendiri,"
" Dasar jomblo, pantes sendiri,"
Aku terdiam, ini kayanya si Nabil- Batinku
" Haha, gue nabil nu elah masa gak kenal suara gue," tawanya pecah seketika
" Udah gue duga itu pasti lo,"
" Gausah jutek gitu kali nu haha,"
" Ngapain lo malem2 nelpon, ganggu tauk,"
"Gue didepan rumah lo, keluar duluu,"
Aku langsung melihat kearah jendela memastikan si Nabil ada diluar rumahku.
" Gue liat ko lo nonghol dijendela, makanya keluar kalo kangen," godanya
" Geer tingkat presiden lo,"
" Hahaha yaudah buruan turun, gausah dandan lo udah cantik," sahutnya
Deg
"Dari lahir kali, tunggu gue turun," ucapku sambil mematikan telponnya.
Aku hanya melihat ke arah cermin memastikan bahwa rambutku tidak berantakan dan langsung turun kebawah nyamperin orang yang super nyebelin itu.
" Selamat malam planet hello bear," ucapnya sembari memberikan seulas senyum tipisnya dan ada beberapa tahi lalat di wajahnya menambah ketampanan nya dan terlihat sangat manis.
" Ngapain kesini bil?," tanya ku
" Ikut gue yuk," sahutnya sambil menarik tanganku
" Eh? Kemana?,"
" Ke suatu tempat, ayo," ucap nabil begitu semangat.
~~~~~~~
My dream update
Jan lupa vote & coment
Thx
Ig @nurulaffh_
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream
Teen FictionNadila utami, dia mempunyai mimpi setinggi langit. Namun mimpinya itu terhalang oleh rasa cinta yang sangat dalam. Rasa cinta itu membuat dia semakin tak fokus memikirkan untuk masa depannya. Siapakah orang yang sangat dia cintai? Apakah dia bisa me...