8

70 5 0
                                    


Semilir angin menghembus ke seluruh tubuhku, menusuk ke setiap jemariku. Suasana malam ini sangat dingin namun terasa banyak ketenangan ketika berada disini. Kini aku, tepatnya bersama Nabil berjalan di keramaian kota, melewati deretan orang yang berjualan, aku pun melihat sekumpulan orang yang sedang bernyanyi nyanyi di tengah taman kota, juga melihat orang yang asik berfoto dan yang lainnya.

" Lo mau apa?,"

" Gue mau.. hm apa ya," aku mikir

" Kesana aja yuk," potong Nabil menunjuk kearah penjual Pecel ayam.

Nabil langsung saja meninggalkanku yang belum menjawab pertanyaannya.

" Lah, ngapain nanya kalo gitu," gerutu ku kesal.

Aku berjalan mengikuti Nabil dari belakang tanpa mikir panjang.

" Nu, duduk sini,"

Aku hanya mengangguk dan langsung duduk di kursi berhadapan dengannya.

" Bang, pecel ayam 2," ucap Nabil pada si Abang penjual pecel itu.

" Oke siap," ucap si abang mengacungkan jempolnya.

" Kepala lo udah gak sakit bil?," tanyaku memecah keheningan pada Nabil, dan ia memang baru saja pingsan disekolah.

" Enggak lah segitu doang, gue kan strong," kata Nabil terkekeh

" Strong ko pingsan," ledekku

" Penyebab gue pingsan bukan karena kepala gue sakit,"

" Terus?," tanyaku antusias

" Karena liat lo,"

Aku tertegun.

" Lo pikir gue hantu apa," ocehku karena menurutku itu tidak masuk akal, masa iya hanya karena melihatku langsung pingsan, orang jelas jelas dia tertimpuk bola.

Aku melihat si abang penjualnya itu berjalan menuju kursi tempat kami duduk.

" Nih dek pesenannya sudah jadi, silahkan dimakan," ucap abang itu sembari memberikan kedua piring berisi pecel ayam itu.

" Makasih bang,"  ucapku padanya.

Aku dan Nabil langsung saja memakan tanpa mikir panjang karena cacing cacing diperutku sudah demo meminta makan.

Disela sela makan Nabil angkat suara.

" Eh nu kita kesini cuma berdua kan?, tapi ko gue ngerasa ada yang ngikutin kita dari tadi," kata Nabil sembari melihat ke sekililingnya.

" Lo halu kali," kataku sembari memasukan makanan kedalam mulutku.

" Gue gak halu, sekarang aja nih ya di samping gue kaya ada yang terus ngeliatin gue,"

Aku menatap Nabil sedikit aneh.
" Maksud lo hantu?," tanyaku. " Tapi gue gak ngerasa tuh ada yang liatin selain lo,"

Nabil menatapku serius.

" Tadi pas jalan aja gue ngerasa kaya kita tuh jalannya bukan berdua, tapi berempat!," kata Nabil.

Aku mengerutkan keningku.

" Maksud lo hantunya ada dua?, Hahahaa hantu nya lagi pacaran kali," aku sontak langsung tertawa.

" Lo pikir gue bercanda? Liat muka gue, ini gue takut nu lo kira gue main main apa," ucap Nabil dan aku langsung melihat raut wajah Nabil yang memang terlihat sangat serius, dan terlihat seperti yang memang sudah melihat hantu.

" Ya abis lo ada ada aja, masa hantu nya berdua,"

" Nu, dibelakang lo," kata Nabil melihat ke arah belakang panggung ku. Dan langsung menundukan kepala menatap makanannya yang baru aja ia makan sedikit.

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang