Sorry for typo(s)
-----
"Yebin-ah, kau tak ke kantin?"
"Aniya, aku akan ke perpustakaan saja." Jawab Yebin
"Selama tiga hari ini kau lebih memilih ke perpustakaan daripada makan di kantin."
"Ada beberapa buku yang menarik perhatianku." Jawab Yebin, "Mian, Eunjin-ah."
Setelah itu Yebin berjalan keluar kelas meninggalkan Eunjin.
-143-
Yebin membolak-balik halaman bukunya tanpa ada niatan untuk membaca. Entah mengapa ia menjadi tak tertarik dengan buku yang ada didepannya ini.
Sebenarnya, ada alasan lain yang membuat Yebin lebih memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan, alasan utama mengapa tiga hari ini Yebin selalu pergi ke perpustakaan saat jam istirahat adalah ia menghindari Jun, sebisa mungkin ia tak ingin bertemu dengan Jun karena kejadian tiga hari lalu di Kantin, Yebin masih terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya didepan Jun, maka dari itu selama tiga hari ini ia selalu ke perpustakaan saat jam istirahat.
Yebin masih ingat saat pertama kali ia mengenal Jun. Yebin mengenal Jun saat malam inagurasi setelah mereka selesai masa orientasi siswa saat mereka masuk SMA. Awalnya, ia tak mengetahui eksistensi Jun selama masa orientasi siswa berlangsung, ia mengetahuinya saat Jun dinyatakan sebagai King dan dirinya sebagai Queen saat inagurasi berlangsung. Memang awalnya mereka hanya mengetahui satu sama lain sebatas itu. Namun, peraturan sekolah yang mengharuskan King dan Queen mengikuti setiap acara yang diadakan sekolah membuat mereka harus lebih mengenal satu sama lain dan saling bekerjasama selama setahun menjabat sebagai King dan Queen angkatan mereka.
Dari sudut pandang Yebin, Jun adalah pribadi yang cuek dan lebih banyak diam jika dengan orang lain maupun orang yang baru dikenalnya, namun jika sudah mengenalnya maka Jun akan berubah menjadi orang yang menyenangkan dan perhatian. Untuk kata perhatian, itu hanya pendapat Yebin setelah hampir satu tahun ia harus selalu bersama Jun jika ada acara yang diadakan sekolah maupun kepanitiaan. Yebin berani menilai Jun perhatian karena beberapa tindakan yang Jun lakukan padanya seperti salah satunya saat Yebin tak sempat bahkan tak ingat untuk makan karena terlalu sibuk mengurus dekorasi acara, maka Jun datang membawakannya makanan dan memaksanya untuk makan padahal ia sudah menolak beberapa kali.
Karena memang dasarnya wanita, tindakan-tindakan kecil seperti itu sudah membuatnya menjadi 'bawa perasaan' dan lama kelamaan menjadi menyukai Jun.
Kenyataannya kedekatan mereka hanya bertahan selama satu tahun menjadi King dan Queen, karena setelah mereka naik ke kelas dua dan sudah tidak menjadi King dan Queen, mereka mulai menjauh dan tak dekat lagi. Mereka tak pernah lagi berbicara satu sama lain terlebih mereka memang tidak sekelas. Jika bertemupun mereka hanya tersenyum satu sama lain, bertegur sapa ataupun berbicara diantara keduanya pun sudah sangat jarang. Maka dari itu sekarang Yebin menjadi pesimis dengan rasa sukanya ini. Ia bahkan bingung dengan perasaannya sendiri, ia masih menyukai Jun atau tidak.
Yebin menghela napasnya berat, memilih untuk menutup bukunya dan menundukkan kepalanya diatas buku tersebut dan memejamkan matanya. Hingga suara decitan dari kursi didepannya mengharuskannya untuk mengetahui siapa yang duduk didepannya. Yebin menatap orang yang duduk didepannya dengan pandangan tak percaya, karena seseorang yang duduk didepannya itu adalah Jun yang sekarang sedang menatapnya.
"Baek Yebin, kau menghindariku?" Tanya Jun dengan menatap Yebin
"NE?!" Ingin rasanya Yebin menghilang dan tak pernah muncul lagi dihadapan Jun.
-tbc-
iya tau kalo ceritanya terlalu mainstream kok
tapi tetep baca aja yak hehe
biarkan mereka tetap berlayar~~
-Chat's
KAMU SEDANG MEMBACA
143 | jun.yebin
FanfictionWhat does 143 mean? Stories about Jun, Yebin and their feelings.