Sorry for typo(s)
---
Jun berdiri dengan bersandar pada tembok, menunggu Yebin keluar dari kelasnya.
Jika diingat-ingat, Jun masih tak menyangka dengan tindakannya satu hari ini. Tiba-tiba menemui Yebin di Perpusatakaan, mengajaknya ke Kantin, dan mengajaknya pulang bersama. Namun, Jun juga dalam hati berterimakasih pada Kijoong dan Eunjin sehingga sekarang ia bisa pulang bersama dengan Yebin.
Sebenarnya, Jun mengetahui Yebin sejak hari pertama masa orientasi siswa. Saat itu Yebin menjadi satu-satunya murid baru yang berani membantah kakak kelas karena merasa dirinya benar, entah mengapa Jun merasa gadis itu memiliki sesuatu yang menarik perhatiannya. Sejak itu pula, selama masa orientasi siswa berlangsung pandangan Jun tak pernah berhenti mencari keberadaan seorang bernama Baek Yebin dari regu merah.
Dari sudut pandang Jun, Yebin adalah gadis yang ceria, murah senyum, ramah, namun memiliki kesan tak tersentuh. Yebin memang gadis yang selalu menyapa dan berbagi senyum kepada semua orang, namun tak banyak orang yang bisa dekat dengannya, maka dari itu Jun menilai Yebin adalah gadis yang tak tersentuh. Dan karena itu pula Jun tak berani mendekati Yebin, sehingga ia memilih untuk mengamati Yebin dari jauh saja. Hingga saat malam inagurasi diumumkan dirinya dan Yebin dipilih menjadi King dan Queen, Jun senang bukan main, terlebih King dan Queen harus selalu mengikuti setiap acara yang diadakan sekolah, hal itu menjadi peluang untuk Jun menjadi lebih dekat dan mengenal Yebin.
Selama satu tahun menjadi King dan Queen bersama Yebin membuat Jun semakin tahu tentang Yebin. Mulai dari hal paling kecil seperti kebiasaan Yebin yang tanpa sadar selalu menggembungkan pipinya disaat gugup, hingga Yebin yang ternyata memiliki masalah lambung namun selalu lupa untuk makan sehingga membuat Jun yang tak pernah lelah mengingatkan dan menyuruhnya makan.
Jika ditanya Jun menyukai Yebin atau tidak, maka Jun tak akan pernah mau menjawab. Menurut Jun, ia masih pada tahap tertarik dan merasa nyaman jika bersama Yebin. Lagipula, Jun sudah menyukai orang lain.
Dari semua perempuan yang ia kenal dikampus, ia merasa paling nyaman saat bersama Yebin. Menurutnya Yebin berbeda dengan perempuan yang ia kenal. Jika perempuan lain berlomba-lomba mendekati dan menarik perhatiannya, maka Yebin sebaliknya, Jun yang harus mendekati Yebin dan menarik perhatian Yebin, bahkan Yebin tak perlu melakukan apapun untuk menarik perhatian Jun karena perhatian Jun sudah terlebih dahulu terfokus pada Yebin.
Jun menegakkan tubuhnya saat melihat guru yang mengajar dikelas Yebin keluar, yang menunjukkan kalau kelas sudah selesai
"Jun, maaf membuatmu menunggu. Tadi ada materi tambahan, jadi pulangnya mundur." Jelas Yebin setibanya didepan Jun dengan tatapan meminta maaf
"Gwenchana." Jawab Jun sembari tersenyum, "Kajja."
Dengan santai kedua tangan Jun sudah berada diatas pundak Yebin, menuntun Yebin untuk berjalan didepannya sehingga mereka sekarang seperti anak kecil bermain kereta. Karena tindakan Jun itu, mereka dihadiahi teriakan-teriakan godaan dari teman-teman satu kelas Yebin.
Jun tak sadar saja kalau tindakannya itu berdampak pada Yebin yang saat ini pipinya bersemu merah dan jantungnya berdetak cepat.
---
Hallohai.
lebih banyak paragrafnya daripada percakapan mereka ._.v
kalau waktu itu point of viewnya Yebin, sekarang point of viewnya Jun.
Sengaja kasih tahu perasaannya mereka dari awal karena bakal ngaruh kecerita kedepannya
Guys, mau tanya nih
Yebin selain sama Jun, cocok sama siapa? ehehehe.
Jun selain sama Yebin, cocok sama siapa? ehehehe.
Vote dan comment juseyo, karena vomment kalian itu bikin aku semangat buat nulis ^^
See ya.
Chat's ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
143 | jun.yebin
FanfictionWhat does 143 mean? Stories about Jun, Yebin and their feelings.