Sorry for typo(s)
---"Baek Yebin, kau sudah ditunggu oleh Jun diluar."
Saat mendengar teriakan itu entah mengapa Yebin langsung membuang nafas kasar.
"Arraseo. Gomawo." Jawab Yebin pada teman sekelasnya itu.
Yebin segera membereskan alat tulisnya yang berada diatas meja.
Sudah seminggu ini setiap pulang sekolah Jun selalu menghampirinya ke kelas untuk pulang bersama. Sebenarnya Yebin sudah beberapa kali menolak setiap Jun menghampirinya ke depan kelas untuk mengajaknya pulang bersama, tetapi Jun selalu saja tak mendengarkan perkataannya dan berujung ia ditarik paksa untuk pulang bersama.
Setiap pulang bersama, terkadang Jun mengajaknya untuk mampir terlebih dahulu. Entah itu mampir ke kedai ice cream atau ke toko buku untuk membeli komik. Dan setiap diajak mampir pun ia merasa tidak masalah karena Jun selalu mengajaknya ke tempat-tempat yang juga menjadi kesukaannya.
Yebin bergegas keluar kelas karena tak mau Jun menunggunya terlalu lama.
"Aku sudah katakan padamu berkali-kali. Jun, kita tak harus selalu pulang bersama." Ucap Yebin saat sudah berada didepan Jun
"Kajja."
Yebin kembali menghembuskan nafas kasar saat melihat reaksi Jun. Perkataannya kembali diabaikan, bahkan kini Jun langsung menariknya begitu saja.
Yebin mengernyitkan dahinya saat tahu Jun mengajaknya menuju lorong khusus untuk loker siswa kelas dua, terlebih kali ini mereka berhenti didepan loker milik Jun.
"Apa ini?" Tanya Yebin saat Jun menyerahkan sebuah paper bag kepadanya
"Baju ganti." Jawab Jun, "Aku meminta Kijoong untuk membawakanmu baju ganti karena hari ini kita akan pergi cukup lama." Jelas Jun
"Memangnya kita akan pergi kemana?"
"Kau akan tahu sendiri nanti." Jawab Jun, "Sekarang cepat ganti seragamnya agar kita tidak terlambat."
Setelah mengatakan itu, Jun langsung melangkah menuju Kamar Mandi terdekat dan meninggalkan Yebin yang saat ini masih bertanya-tanya dalam hati kemana mereka akan pergi
***
Jun berdiri bersandar tembok dekat kamar mandi sembari menunggu Yebin yang belum keluar. Ia memilih untuk memainkan ponselnya sejenak untuk mengusir rasa bosan.
"Jun, ayo."
Jun mengalihkan tatapannya dari ponsel kearah Yebin. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dengan cepat.
"Cantik." Gumam Jun saat melihat Yebin
"Mwo? Kau bilang apa Jun?" Tanya Yebin karena tak mendengar ucapan Jun dengan jelas
"Aniyo. Kajja. Aku tak ingin kita terlambat."
Jun kembali menarik tangan Yebin agar mengikutinya yang membuat posisi mereka sekarang Jun berada didepan dan Yebin berada dibelakang.
Jun kembali tersenyum saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Saat ia tanpa sadar menggumamkan satu kata yang menggambarkan sosok yang berada didepannya tadi, Yebin.
***
"Kau tak mengatakan akan mengajakku kemari. Jika kau mengatakannya sejak awal, aku juga tak akan menolaknya." Kata Yebin saat sudah berada ditempat tujuan mereka, yaitu Bioskop.
"Padahal aku sudah berkali-kali mengajak Kijoong untuk menemaniku menonton Black Panther, tapi dia selalu saja menolak dengan berbagai alasan sehingga aku berencana untuk menonton sendiri. Untungnya kau mengajakku menonton Jun, jadi aku tak perlu menonton sendiri. Jun, terimakasih." Lanjut Yebin diakhiri dengan sebuah senyuman tulus
KAMU SEDANG MEMBACA
143 | jun.yebin
FanfictionWhat does 143 mean? Stories about Jun, Yebin and their feelings.