8.

195 36 6
                                    


Sorry for typo(s)

----------



Tak pernah terbayangkan sedikitpun oleh Yebin bahwa ia akan bertemu lagi dengan Hojung, apalagi untuk pergi bersama seperti sekarang. Mereka saat ini sedang memasuki Kedai Es Krim di dekat sekolah karena ajakan dari Hojung.

"Kau ingin pesan rasa apa?" Tanya Hojung saat mereka tiba didepan kasir untuk memesan

"Aku mau rasa greentea dan vanilla."

Hojung tersenyum mendengar jawaban dari Yebin, "Ternyata masih sama. Belum berubah"

Setelah menyebutkan pesanan mereka, membayar dan mendapatkan pesanan tersebut. Yebin dan Hojung memilih untuk duduk didekat jendela, agar dapat melihat jalanan luar.

"Yebin-ah, kau tak rindu padaku?" Tanya Hojung tiba-tiba

"Sunbae, kau sudah menanyakannya berkali-kali. Bohong jika aku tak rindu padamu." Jawab Yebin

"Tapi sikapmu memperlihatkan seakan-akan kau tak rindu padaku." Ucap Hojung sembari tersenyum, "Dan berhentilah memanggilku dengan panggilan Sunbae." Lanjutnya

"Lalu aku harus bagaimana? Memelukmu begitu?" Tanya Yebin, "Jika aku masih kecil, mungkin aku akan memelukmu. Dan untuk panggilan itu, aku sudah nyaman memanggilmu seperti itu sejak dulu." Lanjutnya

"Memangnya kenapa kalau sekarang? Kau juga masih bisa jika ingin memelukku." ucap Hojung dengan nada menggoda

"Eeii.. Aku bukan lagi Baek Yebin yang selalu bergantung pada seorang Go Hojung"

Hojung mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan jawaban Yebin, "Nan arra. Kau sekarang sudah memiliki teman banyak." Kata Hojung, "Bahkan sekarang kau sudah memiliki teman laki-laki." Lanjutnya

"Nugu?"

"Laki-laki yang tadi berbicara padamu didepan kelas. Kau terlihat sangat dekat padanya." Kata Hojung

"Lee Junyoung? Ya mungkin dia laki-laki pertama yang dekat denganku setelah kau pergi."

"Heol daebak. Itu berarti dia sangat hebat bisa dekat denganmu."

"Tidak juga. Aku kenal dengannya karena kami terpilih menjadi King dan Queen angkatan saat inagurasi, karena setelahnya kami harus berurusan satu sama lain." Kata Yebin, "Karena itu kami menjadi dekat." Lanjutnya

"Apa kau memiliki perasaan padanya?"

Yebin langsung tersedak mendengar perkataan Hojung

***

Pagi-pagi sekali Apartemen Yebin sudah kedatangan tamu yang dengan tidak sopannya menekan bel secara brutal. Kijoong dengan muka bantal dan sedikit mengomel membuka pintu tersebut.

Didapatinya Jun yang kini berdiri didepan pintu dengan cengiran khasnya sudah berseragam lengkap

"Hyung, apa yang kau lakukan pagi-pagi datang kemari?"

"Menumpang sarapan." Jawab Jun. Ia dengan santai memasuki apartemen melewati Kijoong yang masih berdiri didepan pintu

"Heol! Bilang saja kau ingin berangkat bersama dengan Yebin Noona." Gumam Kijoong pelan

"Jun! Apa yang kau lakukan di apartemenku pagi-pagi begini?" Tanya Yebin saat melihat Jun yang kini sudah duduk manis disalah satu kursi meja makan

"Menumpang sarapan."

"Untuk apa kau menumpang sarapan disini? Eomma-mu pasti juga sudah menyiapkan sarapan untukmu."

"Tumben sekali kau sudah siap?" Bukannya menjawab pertanyaan Yebin, Jun malah bertanya karena melihat Yebin yang sudah sangat rapi dengan seragamnya bahkan Yebin sudah memakai kaus kakinya, "Aku ingin sekalian mengajakmu berangkat bersama." Lanjut Jun menjawab pertanyaan dari Yebin

Yebin meletakkan dua buah piring sarapan diatas meja. "Satu untukmu, satu untuk Kijoong." Ucap Yebin

"Jun, Mian. Aku sudah janji untuk berangkat bersama dengan Hojung Sunbae, mungkin sebentar lagi ia akan sampai karena kami akan membeli sarapan dulu diluar." Kata Yebin

Ekspresi wajah Jun langsung berubah saat mendengar perkataan Yebin.

Bel apartemen kembali berbunyi, "Sepertinya itu Hojung Sunbae. Jun, aku berangkat duluan! Sampai bertemu di sekolah!" Kata Yebin berjalan menuju sofa untuk mengambil tas sekolahnya

"Kim Kijoong!! Sarapanmu sudah siap!! aku berangkat duluan! Kau berangkatlah bersama Jun." Kata Yebin sedikit berteriak agar didengar oleh Kijoong

"Nee.. Noonaa.. Arraseo." Balas Kijoong dari dalam kamar

"Jun, aku duluan. Dah.." Pamit Yebin sebelum menghilang dibalik pintu apartemen

Jun yang saat ini sedang berdiri didekat sofa menatap kepergian Yebin. Bahkan Jun sempat melihat senyum merekah Yebin saat bersama Hojung sebelum pintu ditutup

"Hyung, aku sudah pernah bilang padamu. Jika kau menyukai Yebin Noona maka akuilah. Jangan malah bermain-main dengan perasaanmu sendiri seperti ini." Ucap Kijoong tiba-tiba yang kini berdiri disamping Jun

Jun melirik Kijoong yang berdiri disebelahnya, "Mwoyaa..?!! apa yang kau bicarakan!!"

Setelah mengatakan itu, Jun langsung berjalan menuju meja makan dan menyantap sarapan yang tadi Yebin siapkan.

Berusaha untuk tidak peduli dengan apa yang Kijoong katakan, walaupun kenyataannya sekarang ia memikirkan apa yang Kijoong katakan.


----------

mencoba sedikit-sedikit ganti pake bahasa semi-baku, semoga aja jatuhnya nggak aneh hehehe.

ceritanya makin aneh ya? jadi kayak makin hambar gitu nggak sih? belum ada konflik-konflik gitu hehe..

btw, disini aku sengaja bikin ceritanya agak lambat alurnya, mau bikin si karakter Jun jadi bimbang-bimbang nggak jelas dulu gituu hehehe


jangan lupa Vote & Comment guys, karena vomment dari kalian itu penyemangat tersendiri buat aku hehehe.


See ya,

Chat's


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

143 | jun.yebinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang