Chapter 8

35 11 0
                                    

Aldi masih mondar-mandir di depan UGD
Bagas masih dalam pemeriksaan entah apa yang terjadi didalam sana hingga dokter sangat lama
Mengotak-atik hp Bagas berharap menemukan kontak keluarga Bagas untuk dihubungi
Mencoba berkali-kali menelpon ayah Bagas namun tak kunjung dijawab
Alina
Ia menemukan kontak itu dan langsung memanggilnya

Alina masih berkutat dengan buku"nya pr yang menumpuk dan membuat otaknya hampir meledak
Jam 9 malam rasa kantuknya sudah mulai menguasai
Drtttt...
Tiba" hpnya bergetar ada panggilan
"Bagas" batinya
"Halo" jawab Alina
"...."
"Apa?? " Alina sedikit berteriak karna kaget
"..."
"Oke gue kesana sekarang" jawab Alina langsung bergegas

"Mau kemana dek? "Tanya Kevin yang masih dudui di teras
"Bang anterin aku kerumah sakit yuk" pinta Alina
"Ha ja segini" ucap Kevin melirik jam di tangannya
"Iya bang temen aku kecelakaan" ucap Alina
"Ya udah deh abang anterin udah pamitan sama ibu? "Ucap Kevin
"Udah" Alina mengangguk
Kevin melajukan motornya memawa Alina menuju rumah sakit
Di jam yang hampir larut malam suasan jalan Raya memang tidak terlalu padat tapi tentu saja msih ramai
Entah kemana orang" di jam sekian hingga masih sibuk berkendara

Sampai dirumah sakit Alina menuju UGD dan mendapati Aldi disana
"Gimana keadaan Bagas? "Tanya Alina
"Kata dokter sih nggk papa cuma tulang kakinya ada yang retak aja tapi gak parah bentar lagi dipindahin ke ruang perawatan" ucap Aldi
Alina mengangguk lega
"Eh btw maaf ya ganggu lo malem2 soalnya gue nelpon bokapnya Bagas gak dijawab" ucap Aldi yang merasa tidak enak
"Gak papa kok santai aja" ucap Alina tersenyum
Tak lama perawat keluar membawa Bagas menuju ruang perawatan diikuti Alina Aldi dan Kevin

Bagas masih belum sadarkan diri
Kata dokter ia hanya mengalami syok dan depresi ringan
"Di mending lo pulang aja biar gue yang jagain Bagas" ucap Alina
"Gak bisa dong dek kan besok kamu sekolah" sahut Kevin
"Gak papa bang nanti begitu orang tua Bagas dateng aku pulang kok" ucap Alina
"Y udh deh abang ikut" ucap Kevin
"Abang kan besok kerja nanti telat kalo dimarahin gimana" ucap Alina
"Duh kalian berisik ganggu orang tidur aja" suara parau itu mengalihkan perhatian Alina, Aldi dan Kevin
Bagas ternyata dia sudah sadar dari pingsannya
"Gas lo gak papa?  Ada yang sakit? "Tanya Aldi
"Gue dimana sih bukannya tadi gue balapan ya" ucap Bagas sok polos
Pletak..
Pertanyaan Bagas mendapat nyoyoran dari Alina
"Aww kok ada Alina" ucap Bagas
"Lo tuh ya udah kaya gini juga masih mikirin balapan" ucap Alina kesal

Pagi ini dibilang masih sangat teramat pagi untuk sisiwa berangkat kesekolah pukul 05:00 rasanya sebagian orang masih menunaikan sholat subuh
Tapi tidak Alina
Dering telepon dijam 4 pagi tadi sukses mengusik tidurnya yang lelap
Bukan alaram sholat subuh atau alaram belajar karna ujian melainkan telepon dari Bagas yang memintanya datang kerumah sakit sebelum berangkat
Dan karna tidurnya terusik alhasil Alina langsung bersiap-siap dan menuju rumah sakit

Menelusuri lorong rumah sakit yang masih terlihat sedikit damai karna masih teramat pagi meskipun sudah banyak perawat berlalu lalang mengecek pasien
Dengan hati sedikit kesal Alina melangkah menuju ruang perawatan Bagas
Semalam ia memutuskan pulang dengan kakaknya
Cklekk..
Alina membuka pintu dan disana Bagas sudha rapi dengan seragam sekolah membuat Alina mengernyit bingung
"Loh kok udah rapi sih? "Tanya Alina kemudian
"Iya dong kan berangkat sekolah bareng" ucap Bagas santai
Selang infus yang semalam terpasang rapi sudah lepas entah kemana
"Tapi kan Gas lo masih sakit" ucap Alina
"Nggk kok udh sembuh" ucap Bagas meyakinkan Alina
"Terus gue ngapain disuruh kesini? " tanya Alina
"Ya nemenin gue lah berangkat bareng gue" ucap Bagas
"Gue??  Kenapa lo gk bareng pacar lo atau temen lo kenapa harus gue? " tanya Alina yang semakin kesal
Pasalnya Bagas menelponnya di jam yang seharusnya Alina masih bermimpi Indah Alina pikir terjadi sesuatu dan ternyata.....
"Gue kan maunya elo" ucap Bagas sambil tersenyum
Bagas hendak turun dari ranjang pasiennya namun karna kakinya masih kram iapun terjatuh
Brukk..
"Tuh kan kaki lo aja masih sakit" omel Alina mencoba membantu Bagas berdiri
"Aww" rintih Bagas
"Masih sakit ya" ucap Alina menatap Bagas dan sialnya Bagas membalas tatapan itu sampai akhirnya merekapun terdiam
Sampai akhirnya Alina menyadarkan Bagas
"Woyy biasa dong ngeliatin guenya awas taar naksir lo" ucap Alina
Bagas Buru2 mengalihkan pandangannya
"Pede banget sih lo" ucap Bagas iapun kembali bangkit berdiri dibantu Alina
"Mksh ya" ucap Bagas
"Buat? " ucap Alina
"Udah mau repot2 dateng sepagi ini bokap gue aja gak peduli" ucap Bagas sambil tersenyum kecut
Alina menatap Bagas yang sedang menatap keluar jendela
Ada banyak rahasia di balik mata itu,  mata hitam kelam yang nyaris tak bercahaya
Kebrutalan dan tingkah konyolnya tak menutupi bahwa mata itu selalu memancarkan rasa sakit
Entahlah Alina belum tau teka-teki ini
"Gak usah baper deh lo kan bukan bayi yg harus ditemenin kemana-mana" ucap Alina mencoba menghibur
Ya Alina buakn pelawak handal bahkan hiburannya tadi tidak memberi kesan apapun bukankah kata2nya justru menusuk?
Anak mana yg saat sakit tidka butuh orang tua?  Anak mana yang saat sakit tidak manja??
"Maaf gue gak tau harus ngapain disaat kaya gini" ucap Alina lirih namun masih bisa didengar Bagas menatap Alina yang menunduk
"Yang romantis dikit kek dipeluk gitu hahaha" ucap Bagas sambio tertawa
"Apasih lo?  Yuk berangkat keburu siang" ucap Alina beranjak keluar diikuti Bagas dengan kaki yang masih terpincang-pincang
"Tungguin dong Lin" teriak Bagas saat Alina sudah beberapa meter di depan
Alina menoleh dan berjalan mundur
"Hahahaha" Kalian tertawa tanpa menghentikan langkahnya membuat Bagas kesal sekaligus senang
Entahlah..
"Awas lo ya kalo gue udh sembuh nanti" ancam Bagas
Alina menhentikan langkahnya tapi tidak dengan tawanya
"Ngapain lo ketawa?  Ada yg lucu? " tanya Bagas saat sudah sampai didepan Alina
"Gak kok" ucap Alina
Bagas menatap menelisik
"Lucu aja lo jalannya kaya gitu" ucap Alina
"Oh jadi menurut lo penderitaan gue ini hal yang lucu gitu? " ucap Bagas
"Iya iya maaf" ucap Alina
"Y udh kita berangkat" ucap Bagas merangkul pundak Alina
Alina menatap Bagas marah dan hendkaa protes namun sudah didahului Bagas
"Bantuin jalan gak ush geer deh" potong Bagas

Heboh...
Bukan karena Justin Bieber dan Selena Gomez balikan
Bukan juga karna Lee Min ho dan Suzy balikan
Bukan juga karna Taylor swift dan Kaaty perry damai
Bukan...
Tapi hanya karena Alina berangkat bersama Bagas
Tidak ada yang aneh atau hal yang menarik untuk membuat kebersamaan mereka jadi heboh
Tapi entahlah..
Hampir semua pasang mata menatap pemandangan pagi ini yang bisa dibilang tidk mengenakan
Pasalnya Bagas idola para siswi2 setelah Ken sedang dekat dengan siswi yang tidak disukai banyak orang
"Gas lepasin kek tangan lo diliaatin tuh" protes Alina karna Bagas masih merangkulnya
"Biarin lah udh biasa gue ditatap kek begitu akn gue ganteng" ucap Bagas dengan senyum pedenya
"Ishhh" Kalian melepaskan tangan Bagas dari bahunya membuat Bagas terjatuh
Tak ingin jatuh sendirian Bagas menarik tangan Alina dan alhasio mereka jatuh bersamaan
"Bag...." Kalian hendak protes namun guru sudha menegurnya terlebih dulu
"Kalian kalo mesra2an jangan di sekolah ini sekolah" ucap Pak Budi dengan wajah menyeramkannya
Alina Buru2 bangkit membantu Bagas bangkit
"Bapak kaya gak pernah muda aja" ucap Bagas
Membuat Alina melotot kearahnya
"Kamu... " ucapan pak Budi terpotong
"Aduh pak jangan aniaya saya dulu saya habis kecelakaan ini masih sakit" protes Bagas
Tak lama Aldi, Gino dan Karel menghampiri mereka
"Gas kok lo udh masuk sih? "Tanya Aldi hawatir
Tidk sadar masih ada pak Budi sekarang
"Kalian masuk kelas sekarang" teriak pak Budi dengan suara toanya membuat mereka Buru2 membubarkan diri

Hari yang sial setelah berurusan dengan pak Budi Alina harus ke kantin sendirian karna Aurel tidak masuk
"Dasar ya murid baru aja sok" ucap salah satu siswi dikelas yg masih banyak siswa membereskan buku2nya karna jam pelajaran baru saja usai
"Ya biasalah cari sensasi" sahut lainnya
Tiba" ada gerombolan siswi" yang jumlahnya sekitar lima orang dan yang paling depan yang paling cantik
"Siapa disini yang namanya Alina? "Ucapnya lantang
Alina yang merasa terpanggil pun mendongak
"Saya kak ada apa ya? "Ucap Alina
"Kak kak sejak kapan gue nikah sama kakak lo" ucapnya diriringi tawa teman2nya dibelakang
Jika dilihat dari penampilannya memang sedikit seperti kakak kelas postur tubuh tinggi cnatik dan ideal
"Bisa aja lo Cher emangnya lo mau nikah sama kakaknya di" ucap temannya dengan tawa
"Diem lo" bentak Chery
Seketika semua diam
Alina hanya plonga plongo ditempat
Chery menelisik Alian dari bawah sampai atas lalu terang"an menatap tidak suka
"Gue cumaa Kasih peringatan ke lo kalo jadi orang jangan ganjen" ucap Chery tajam
"Kakak siapa ya?  Terus maksud kakak? " tanya Alina
"Tanya sama semua ornag dikampus ini dan pikir2 lagi kalo maau deketin Bagas ngerti" ucap Chery
Alina semakin bingung
Chery mendekat
"Atau lo bakal habis disini" ucapnya
Lalu mereka pergi
"Dihh mereka siapa sih" kesal Alina
"Sukurin lo lo tau Chery itu ketua team cheers dan anak dari pemilik sekolah ini hati2 aja sama dia" ucap salah satu siswa lalu pergi meninggalkan kelas
"Hati2 ya dia udh lama suka sama Bagas" ucap satunya lagi lalu pergi
.
.
.
.
Fix ini chapter tergaje 😂😂😂
Maaf ya guys mengecewakan
Thanks udh baca dan vote
@Haryani886

AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang