Dengan kesal Alina berjalan menuju kantin
"Bisa-bisanya tuh orang ngancem2 kenal aja nggk"batin Alina
"Lin" panggil seseorang
Alina menghentikan langkahnya menoleh ke Sumber suara
"Lin gue titip buku2 ini ya lo mau ke kperpus kan mksh ya gue Buru2" ucap seseorang itu memberikan tumpukan buku di tangan Alina dan pergi begitu saja
Alina menggeleng heran lalu melangkahkan kakinya yang semula menuju kantin sekarang menuju perpustakaan
Tiba" gerombolan menabrak Alina Chery yg sedang membawa minuman alhasil semua tumpah mengenai buku" yg Alina bawa yg terjatuh ke lantai
Alina menatap Chery geram lalu ia menunduk mengambil buku2nya yang basah karna minuman tadi
"Duh cacing lo bisa jalan gak sih minuman gue tumpah tuh" protes Chery
"Lo sengaja kan numpahin minuman ke buku2 gue? Lo tuh sebenernya ada masalah apasih sama gue? "Balas Alina yg sudah kesal
"Lo tanya pikir aja sendiri" ucap Chery
"Tau apasih lo tentang hidup gue sampe2 lo ngancem2 gue gak jelas" tegas Alina
"Gue"ucap Chery sambil menunjuk dirinya sendiri
"Gue tau semua tentang lo jadi lo jangan macem2 sama gue, apalagi lo berani maju sedikit aja buat nentang gue apalagi deketin Bagas lebih jauh lagi gue akan bikin kenyamanan yg selama ini lo rasain musnah" ancam Chery matanya gelap nyaris tak ada cahaya dan siapapun tidak akan tau apa yg terjadi apa yg ada dibalik mata itu
Ada ambisi dan obsesi besar yang masih menjadi teka-teki
"Oh ya lo tau semua tentang hidup gue? " balas Alina
Dia bukan seseorang yang lemah hanya saja dia tidak suka melawan, memang dia sedikit penakut tapi dia bukan pengecut
Chery melayangkan tangannya hendak menapar Alina sebelum tangan seseorang mencegahnya
"Ini sekolah bukan arena tinju"suara berat itu mengalihkan semua pandangan Chery dan teman2nya juga Alina
"Aduh Kenny kesayangan gak usah ikut campur ya ini urusan Chery sama cacing ini" ucap Desy salah satu teman Chery yg sudah jadi rahasia umum bahwa ia sangat mengaggumi Ken
Chery menatap Ken tajam tangannaa masih dicekal, Chery menepis tangan Ken kasar
"Ken lo tau kan lo gak perlu ikut campur urusan gue dan itu udah gue tegasin berulang-ulang kali" ucap Chery
"Cher gue mohon jangan bikin ulah kita disini buat belajar bukan buat adu kekuatan" ucap Ken
Chery tau apa selanjutnya yang akan terjadi jika ia melanggati Ken tidka hanya sekali berkali-kali setiap ia berulah dengan siswa baru atau adik kelas ia akan berurusan dengan Ken sebelum menghadap kepala sekolah
Dan dia jengah untuk saat ini ada banyak hal yg menimpanya dan ia tidak ingin berdebat
Dia bukan orang yang kasar yang sukaa melukai dengan tangan tamparannya tadi hanya ingin menghentikan perdebatan karna ia benci perdebatan, sayangnya ada satu hal yang membuatnya bisa melakukan hal lebih dari kasar
Chery menyentakkan kakinya kesal lalu pergi diikuti teman2nya
"Lo gak papa" tanya Ken membantu Alina membereskan buku2nya
"Gak papa kok makasih ya" ucap Alina
"Ya udah sini biar aku bantuin bawa bukunya," ucap Ken
"Tapi bukunya udh basah gimana nih" ucap Alina bingung
"Nanti kita bilang apa adanya aja sama gurunya"ucap Ken
.
.
.
"Ini kenapa bukunya bisa basah begini? "Ucap sang penjaga perpus dengan emosi Alina dan Ken hanya menunduk
"Kalian saya hukum"
"Tapi pak ini bukan buku dari kelas saya kok" bela Alina
"Bukan dari kelas kamu terus kenapa kamu yang bawa? Jangan membuat alasan tidk masuk akal" ucapnya masih emosi
"Tapi kan bukan kita yang numpahin minuman ke bukunya" sahut Ken
"Kamu juga ketua OSIS ikut2an buku itu buat belajar bukan dirusak memangnya beli buku itu murah apa"
"Kalian lari keliling lapangan 50 kali" ucap sang penjaga perpus itu keras
"Apa? "Sahut Alina dan Ken bersamaan
"S E K A R A N G" tegasnya lagi lalu dipatuhi keduanya
"Masa buku basah gitu aja dihukum sih" omel Alina di sela2 larinya
"Dasar ngeselin manaa belum makan lagi" gerutu Alina
Yang sedari tadi terus bergumam tidka jelas sambil berlari sedangkan Ken hanya memperhatikan sesekali tertawa kecil
"Ngapain sih lo ketawa" ucap Alina kesal
" nggk kok" hindar Ken
"Boong jelas2 tadi gue liat lo ketawa" Alina tak mau kalah
Ken yang semula berlari pelan sedikit menambah kecepatan
"Udah gak usah dipikirin kalo lo bisa lebih cepet dari gue lo menang duluan" ucap Ksn tapi ia sudah berlari didepan
"Ihh apaan sih curang" kesal Alina mengejar Ken sekuat tenaga
Tak terhitung berapa kali putaran mereka berlari menjadi pusat perhatian
Sesekali saling menyalip namun ini bukan balapan
"Ihhh apaan sih mereka mesra2an di lapangan" gerutu Desy yang sedari tadi memerhatikan Kalian dan Ken
"Mereka itu dihukum lari bukan mesra2an dasar baperan" ucap Chery
"Ya tapi kan nggk usah pake ketawa2 gitu dong" protes Desy
"Protes sana jangan disini panas kuping gue" ucap Chery berlalu"Huh" dengan nafas ngos-ngosan Alina menjatuhkan dirinya dilapangan
"Udah berapa putaran kita tadi" ucap Alina dengan nafas yang sedikit teratur
"Gak tau" ucap Ken yg juga masih mengatur nafasnya
Alina monoleh kearah Ken
"Ha jadi lo gak hitung tadi" kesal Alina
Ken Hana geleng-geleng
Alina memutar bola matanya
"Huh sia2 lari capek2" gerutu Alina
"Udahlah hitung2 olahraga" ucap Ken santai
Krn bangkit berdiri mengulurkan tangannya kepada Alina
"Udah yuk ke kelas udh bel dari tadi" ucapnya kemudian
Alina menerima uluran tangan Ken dan beranjak dari duduknya
Mereka berjalan melewati koridor menuju kelas yang sialnya ada dilantai 3
"Ken" panggil Alina
"Iya" jawabnya
Alina melirik tangannya yang masih digenggam Ken
Ken yg menyadarinya Buru2 melepaskannya
"Eh maaf" ucap Ken Alina hanyab tersenyum kikuk
Saat akan menaiki tangga ke lantai dua Alina dan Ken berpapasan dengan Bu Luna
"Kalian dari mana saja? Kenapa baru masuk? " tanya Bu Luna selidik
"Tadi kita habis dihukum bu makannya baru ke kelas" jawab Ken
"Ya sudah sana cepat kembali ke kelas nanti kalian ketinggalan pelajaran" perintah bu Luna yg dipatuhi keduanya
Bukannya Buru2 setelah mendapat teguran Alina dan Ken justru berjalan santai menuju kelasnya dan sesekali tertawa
Mereka sudah sampai didepan kelas Ken mereka tidak satu kelas kelas Alina berada satu kelas dibelakang Ken
"Y udh gih sana masuk makasih udh bantuin gue sampe repot-repot dihukum" ucap Alina
"Iya y udh lo kekelas juga keburu dihukum lagi tar" ucap Ken
.
.
.
.
Selamat datang dan terimakasih yg udh Setia nungguin
Jangan lupa vote dan koment ya
@Haryani886
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina
General Fiction"Bagaimana rasanya saat kamu dianggap berbeda oleh semua orang padahal kamu tidak cacat atau kekurangan fisik? Aneh bukan? Itulah yang sedang Alina rasakan Saat semua orang menganggapnya berbeda Ini bukan kisah tentang peran utama yang sempurna atau...